A Plan

121 30 0
                                    

Chaeyoung lagi tiduran di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chaeyoung lagi tiduran di kamarnya.

Kalau aja bukan karna hari di mana uang bulanan Chaeyoung bakal dikasih, Chaeyoung juga lebih milih berlama-lama di rumah Changbin.

Chaeyoung pulang ke rumahnya waktu pagi, sendiri menggunakan taxi.

Waktu Chaeyoung bangun, Changbin masih tidur di sofa.

Pipi Chaeyoung memerah kalau ingat. Karna ingatan terakhir Chaeyoung setelah mereka berdua 'deeptalk' mereka lanjut menonton dan Chaeyoung ketiduran, bangun-bangun Chaeyoung udah ada di kamar Changbin. Yang artinya Changbin menggendong Chaeyoung!

Chaeyoung menggigiti bantalnya.

"Apaan si lo Chae kaya orang kasamaran! Najis!" kata Chaeyoung jijik sambil mukul-mukul kepalanya.

Pintu kamar Chaeyoung diketuk.

"Dek, tuan sudah pulang."

"Oke, makasi mbak." jawab Chaeyoung.

Semua pekerja memanggil Chaeyoung dengan panggilan adek, bukan non, nona atau yang lain. Kalau ada yang memanggil Chaeyoung dengan sebutan itu Chaeyoung selalu bilang, "Emangnya ini syuting sinetron apa?!"

Chaeyoung keluar dari kamarnya, menuruni tangga dan jalan ke ruang keluarga buat ketemu papinya.

"Uang aku mana?" tanya Chaeyoung langsung to the point.

"Oh ini anak gadis papi yang nyapa papinya yang capek abis kerja," sarkas papi Chaeyoung sambil mengeluarkan amplop berwarna cokelat.

"Makasih pi," kata Chaeyoung, tangannya mengambil amplop yang berisi uang dengan nominal banyak itu.

Chaeyoung akan pergi ke kamarnya, namun karena teringat sesuatu Chaeyoung berbalik lagi menghampiri papinya. "Pi, ada yang mau adek omongin."

"Apa? Tumben kamu mau ngomong sama papi?"

Belum sempat Chaeyoung menjawab, ponsel papi Chaeyoung bergetar menandakan adanya panggilan.

"Kamu naik aja dulu ke kamar, nanti kalau papi udah selesai, papi panggil."

Chaeyoung mengangguk.

Chaeyoung menunggu di tangga paling bawah, karna males banget harus naik turun.

"Iya sayang, uangmu udah saya transferin. Ntar malem kamu kesini kan?."

Sialan.

Chaeyoung mendengarnya. Si tua bangka ini bahkan gak mau mentrasfer uang jajannya di karenakan supaya Chaeyoung bisa ketemu papinya. Pria itu pernah bilang, "Chaeyoung selalu di luar, giliran dirumah malah di kamar." seolah-olah bukan salah dia Chaeyoung nggak betah di rumah.

"Pake lingerie yang saya beliin itu ya sayang."

Chaeyoung yang dengar percakapan papinya itu otomatis membuat Chaeyoung ingat lagi suara-suara sialan itu, suara yang harusnya gak pernah Chaeyoung dengar.

Run Away [Chaeyoung & Changbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang