Jennie adalah Mahasiswa yang maniak main mobile legends. Cerita bermula saat dirinya tiba-tiba diajak bergabung ke dalam tim untuk mengikuti turnamen oleh pemain terbaik se server Korea Selatan yang bernama Jack TaTa.
Namun Jennie tidak tahu jika...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu lebih telah berlalu semenjak pertandingan antar fakultas dalam bidang olahraga. Aktifitas perkuliahan pun juga kembali normal ditandai dengan kelas kuliah yang sudah bisa diikuti kembali.
Siang itu Jennie baru saja selesai dari kelas mata kuliah proyek rekayasa perangkat lunak. Jarum jam arlojinya menunjukkan sudah pukul satu lebih. Pantas saja perutnya sejak tadi sudah bergetar minta untuk diisi.
Kebetulan kali ini dia harus sendirian tanpa ditemani oleh Rose dan Chahee. Pasalnya mereka berdua masih ada satu kelas lagi yang harus di hadiri. Mereka bertiga memang tidak mengambil mata kuliah yang sama. Sehingga terkadang jadwal mereka untuk berkumpul di kampus jadi saling berbenturan.
Jennie tengah duduk santai menyantap bekal gorengan yang dia buat sendiri di dapur asrama. Akhir-akhir ini dia memang harus membawa kotak bekal sendiri jika tidak ingin berakhir kelaparan di kampus. Pasalnya kartu mahasiswa Jennie hilang dan ia belum sempat mengurusnya kembali. Sehingga terpaksa dia tidak bisa mengambil jatah makanan gratis di dapur kantin.
Sembari melahap gorengannya, Jennie mulai login ke dalam game mobile legends. Hari ini ada event akhir bulan dan hadiahnya mendapatkan skin hero gratis. Tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan tersebut. Apalagi jika hadiahnya adalah skin hero kesayangannya, jelas dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya.
Ketika dirinya sedang fokus menatap layar ponsel, tanpa dia sadari ada seseorang berjalan mendekati meja nya dan duduk di kursi yang ada di depannya.
"Oi Ramyun!!!" panggil orang tersebut sedikit membuat guncangan pada meja agar Jennie segera menoleh ke arahnya.
Dengan mulut yang masih memakan gorengannya yang panjang, perlahan Jennie mengangkat kepala untuk melihat siapa yang memanggilnya dengan sebutan ramyun.
Ckrekk!!!
Detik itu juga gorengan yang Jennie makan langsung terjatuh dari mulutnya begitu saja. Kedua mata kucingnya membesar karena terkejut melihat siapa seseorang yang kini duduk di depannya.
Uchiha Sasuke.
"Yak, anime cabul!!!" Jennie tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya sembari menuding wajah kakak tingkatnya nya itu dengan jari telunjuk.
Mulutnya menganga cukup lebar, masih tidak percaya jika yang ada di hadapannya itu adalah seseorang yang beberapa hari terakhir ini berusaha dia hindari. Lalu kenapa laki-laki itu bisa menemukannya di fakultas IT? Satu kata untuk keadaan Jennie sekarang. Yaitu 'mampus'
Sedangkan Sasuke yang melihat keterkejutan Jennie hanya menyeringai tersenyum penuh keangkuhan sembari bersidekap dada.
Suasana kantin pun menjadi ramai karena kehadiran Sasuke si seni dewa disana. Apalagi kali ini dia menghampiri tempat duduk Jennie si gadis fakultas IT yang penuh berita gosip buruk. Bisikan demi bisikan pun mulai terdengar, seakan-akan mempertanyakan apa yang sedang si seni dewa lakukan di kantin fakultas IT dan apa hubungannya dengan Jennie.
