Part 8

705 162 96
                                    


Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ramyun!"

"Oi, ramyun!!"

Jennie semakin mempercepat langkahnya menghiraukan Sasuke di belakang sedang mengejarnya.

Satu minggu memang sudah berlalu. Akhir-akhir ini ia berusaha menghindari kakak tingkatnya itu. Namun sayangnya Sasuke malah semakin gencar mengejar. Bahkan kemarin pria itu tidak segan menunggu Jennie sampai keluar kelas. Beruntung sekali dia bisa kabur dengan cara berjalan di samping dosen.

Sepertinya Sasuke tidak main-main dengan perkataannya dengan menjadikan Jennie sebagai tameng untuk menutupi kekurangan laki-laki itu.

"Berhenti ku bilang!"

Sasuke berhasil menggapai tangan Jennie hingga membuat gadis itu mau tidak mau berbalik ke arahnya.

"Lepas!" dengan sekuat tenaga Jennie berusaha untuk lepas dari cengkraman Sasuke meski jelas tenaga nya akan terbuang sia-sia.

"Kali ini aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi, ramyun. Sudah cukup main kejar-kejarannya," kata Sasuke dengan menatap Jennie dengan sorot mata kelamnya yang tajam.

Jennie melirik ke arah sekitar, hatinya gelisah karena menjadi tontonan gratis bagi para mahasiswa yang tidak sengaja lewat berlalu lalang di sekitar. Gosip tentang hubungan antara dirinya dan Sasuke memang masih menjadi topik hangat hingga sekarang.

Apes sekali memang hidupnya hingga berurusan dengan si bungsu Uchiha yang tidak normal ini. pikir Jennie.

"Apalagi kali ini yang kau mau, senpai?" tanya nya dengan nada setengah berbisik.

Sasuke tidak menyahut. Ia langsung menyeret dan menggiring Jennie masuk ke dalam lapangan basket yang kebetulan saat itu sedang sepi tidak terpakai karena club basket memang diadakan setiap hari jumat, sedang hari ini adalah hari kamis.

"Apa yang ingin kau bicarakan, senpai? Kenapa kau membawaku kesini?!" tanya Jennie langsung ngegas to the point begitu keduanya sudah duduk berdampingan di kursi penonton.

"Harusnya aku yang bertanya padamu. Apa kau membajak akun instagramku? Berani sekali kau malah menjebol privasiku?"

Jennie yang mendengarnya hanya memasang wajah cengo. "Hah? Sejak kapan dan untuk apa aku membajak akun instagrammu?"

"Ya untuk menghapus fotomu yang ku posting di Instagram. Kau ini sama sekali tidak pintar untuk berakting. Jangan berpura-pura dengan memasang ekspresi bodoh seperti itu!"

Jika saja Jennie tidak ingat bahwa ada hukum di dunia ini, mungkin dirinya tidak akan segan melemparkan kakak tingkatnya itu dari atas gedung kampus. Dia sama sekali tidak melakukan apapun, tapi dirinya malah dituduh dengan seenak jidat.

Between My Allance  (KTH x KJN x US)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang