Happy reading...
Jennie berjalan gontai sembari menuntun sepeda di pinggir jalan trotoar sendirian. Dalam benaknya sama sekali tidak ada niatan untuk menaiki sepedanya. Tatapan mata nya kosong lurus ke arah depan seolah tidak bergairah.Langit di atas sana terlihat mendung hingga menutupi cahaya matahari yang berniat untuk bersinar. Hembusan angin cukup kencang bersamaan dengan debu jalanan yang beberapa kali menerpa tubuhnya. Tapi sama sekali tidak mampu membuat otaknya bisa dengan begitu mudah melupakan suatu hal yang sudah Jennie alami tadi. Pikirannya resah melanglang buana seakan terbang membawa ingatan saat kejadian di apartemen Sasuke.
Flashback
Setelah laki-laki itu mengaku jika dirinya adalah seorang gay, Jennie tidak mampu berkomentar apapun. Dia syok tidak percaya dengan fakta yang seniornya katakan kepadanya. Kakinya bergetar dan lemas seperti jeli hingga membuatnya tanpa sadar jatuh terduduk kembali di atas sofa karena tidak percaya.
"Kau boleh percaya atau tidak. Tapi apa yang aku katakan memang itu kebenarannya. Maka dari itu, kau juga tidak perlu malu mengaku kepadaku jika kau adalah lesbian. Aku tidak akan—"
"Cukup!!!"
Jennie menghentikan ucapan Sasuke sebelum laki-laki itu menyelesaikan perkataannya. Untuk sejenak tatapan keduanya bertemu pandang dan terkunci di satu titik. Dia berpikir apa yang dilakukan oleh Sasuke adalah sebuah kesalahan besar karena laki-laki itu sudah salah mengira jika dirinya adalah seorang lesbian lalu berencana menjadikan Jennie sebagai tameng untuk menutupi kekurangannya.
"Pertama, senpai aku minta maaf. Kau salah dengan menjadikanku sebagai tameng untuk menutupi kekuranganmu. Kedua, kau juga salah karena sudah mempercayai gosip jika aku adalah lesbian. Itu semua benar-benar hoax!"
"Kau yakin?" tanya Sasuke menyipit tidak percaya.
"Senpai, tidak ku sangka selain menjijikkan ternyata kau juga bodoh karena mempercayai saja gosip murahan yang ada di forum web universitas!" balas Jennie mendesis dengan menatap sinis kakak seniornya itu.
Sasuke kembali terdiam tidak menjawab meski dalam hatinya cukup tersinggung dengan perkataan Jennie. Untuk sejenak mata onyx nya menatap gadis yang duduk di depannya cukup intens seolah mencari kebenaran dalam pembelaan yang dikatakan olehnya.
"Ini semua hanya salah paham. Lebih baik senpai segera menghapus fotoku dan klarifikasi jika kita berdua tidak mempunyai hubungan apapun. Tolong jangan mengusik kehidupanku yang tenang," kali ini Jennie mengatakannya dengan lebih tegas.
Tanpa berniat untuk menghabiskan waktu lebih lama lagi disana, ia langsung beranjak berdiri segera berlalu begitu saja tanpa ada niatan berpamitan kepada si pemilik apartemen.
"Tunggu!"
Langkah Jennie terhenti, tangannya mengambang tidak jadi menyentuh gagang pintu begitu mendengar sorakan suara Sasuke. Tanpa membalikkan badan, ia menunggu laki-laki itu berbicara kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between My Allance (KTH x KJN x US)
Fiksi PenggemarJennie adalah Mahasiswa yang maniak main mobile legends. Cerita bermula saat dirinya tiba-tiba diajak bergabung ke dalam tim untuk mengikuti turnamen oleh pemain terbaik se server Korea Selatan yang bernama Jack TaTa. Namun Jennie tidak tahu jika...