Part 10

465 97 64
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

***

"Lepas!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepas!!!"

Jennie langsung mendorong Sasuke begitu saja ketika mereka sudah berada di halaman belakang kampus. Disana merupakan tempat yang memang jarang di kunjungi oleh para mahasiswa kecuali bila ada tugas praktek penelitian tanaman herbal. Hal itu dikarenakan tidak jauh dari situ ada rumah kaca dan labolatorium yang diperuntukkan untuk fakultas kedokteran.

"Sikapmu kali ini sungguh melewati batas! Apa-apaan dengan kelakuanmu tadi?!" tekan Jennie benar-benar tidak bisa menyembunyikan kemarahannya.

Nafas gadis itu terdengar memburu saking emosi. Baginya tindakan Sasuke yang tiba-tiba mencium pipinya secara tidak langsung adalah bentuk pelecehan.

"Aku menghargaimu sebagai seniorku. Tapi bukan berarti aku juga akan diam saja jika caramu sangat kurang ajar seperti ini!" keluarlah seluruh emosi Jennie yang sudah dari kemarin-kemarin gadis itu pendam.

Sasuke meringis menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Melihat Jennie yang tampak marah besar, membuat nyali nya mendadak jadi sedikit ciut karena marah nya gadis itu mengingatkannya pada Mikoto-Mamanya.

Lagipula selama mencari tahu tentang sosok Jennie dan juga hari-hari usaha nya yang selalu mengganggu gadis itu selama ini, Sasuke sudah dapat menyimpulkan bahwa Jennie bukan tipe perempuan pemarah yang menunjukkan emosi meletup-letup. Tapi sekali ada api yang mengomporinya, maka dia tidak akan segan berubah menjadi si ayam jago merah yang siap melahap sekitar nya.

"Oke, wait. Untuk yang satu itu aku minta maaf," ucap Sasuke mengakui kesalahannya. Dia cukup kelepasan hingga melakukan hal tolol seperti tadi. Tadi itu refleks, sungguh benar-benar refleks dan dia juga tidak menyangka akan melakukan hal tersebut pada seorang perempuan selain tuntuta dalam berakting.

Hanya saja-Sasuke merasa jengkel karena Jennie selalu mengabaikannya selama ini.

Perempuan itu berbeda, kepribadiannya membuat Sasuke penasaran. Bahkan hanya Jennie saja yang mampu membuatnya menjadi pengemis karena gadis itu tidak kunjung mau takluk dan membantunya.

"Aku muak denganmu, senpai! Kehadiranmu sangat mengangguku. Bukankah sudah ku bilang sejak awal bahwa aku tidak tertarik dengan rencanamu untuk-"

"Bisakah kau memberiku kesempatan untuk berbicara, Jane?" potong Sasuke cepat. Kali ini pria itu lah yang sedang mode serius.

Jennie mendengus seraya membuang pandangan ke arah lain agar tidak bersitatap dengan pria bersurai raven dihadapannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between My Allance  (KTH x KJN x US)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang