Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kim taehyung dia adalah musuh ku, aku memanggil nya dengan sebutan v (victory : kemenangan), yah begitulah karena dia selalu menang menakhlukan hati wanita karena kekayaan dan ketampanan yang ia punya.
aku muak melihat dia caper kepada wanita-wanita yang ada di university ku dulu, iya dulu aku pernah satu kampus dengan nya, ayah nya pemilik kampus swasta itu jadi dia bebas ingin melakukan apapun, tapi sepertinya ayah nya tidak mengetahui kelakuan anak nya yang brengsek itu.
v tidak pernah serius dengan hati wanita karena dia itu orang yang pembosan jadi jika dia bosan dia akan berganti-ganti wanita untuk di ajak nya bersenang-senang.
aku heran dengan para wanita itu, mereka mengetahui sifat asli si playboy itu tapi mereka mau aja dia ajak nya berjalan bersama.
''
sekarang aku sudah di tarik(dipekerjakan) ke perusahaan tuan lee jay hyun ayah dari kim taehyung, karena kepintaran ku itu aku tidak perlu berlama-lama kuliah lagi. tapi perusahaan itu sudah jatuh di tangan kim taehyung beberapa bulan lalu karena ayah nya sudah tua dan memang waktu nya untuk anak nya melanjutkan perusahaan besar dan terkenal itu.
sebelum nya pekerjaan ku adalah sekertaris tuan lee jay hyung tapi setelah posisi nya di gantikan dengan anak nya, jadi aku harus beralih juga menjadi sekertaris tuan kim taehyung selama beberapa bulan ini dia berusaha mengoda ku, tapi aku tidak tergoda dengan nya sedikitpun, bukannya tergonda dengan nya tapi aku malah jijik setiap hari pasti ada saja wanita yang datang ke perusahaan ini untuk menemui nya
"sekertaris jutek kemarilah, saya ingin mentraktir kamu makan siang di restoran" "oh maaf tuan, saya masih memiliki banyak pekerjaan" aku berbicara sok lembut dengan nya karena dia sekarang adalah atasan ku, padahal dulu aku selalu membentak nya "saya mengajak mu, kamu tidak boleh menolak permintaan atasan mu ini" menarik tangan ku dengan kasar "lepaskan tangan ku" menatap nya tajam "kenapa kamu selalu menolak ku, banyak wanita yang ingin berkencan dengan ku tapi kamu melewatkan kesempatan ini dari dulu" "jangan sama kan aku dengan wanita murah an mu itu" beranjak meninggalkan ruangan itu "apakah kamu tidak sama murah nya dengan mereka?" menarik tangan ku sampai badan ku berputar "jangan main-main dengan ku" menamparnya "KAMU! BERANI SEKALI MENAMPAR KU" "kamu juga berani sekali memegang tangan saya"
v memeluku dengan mencium rambutku yang terurai itu
"mari kita menjalin hubungan" "kamu ini sudah gila, lepaskan aku berkencanlah dengan wanita-wanita murahan yang mau dengan mu karena aku tidak mau dengan mu" dia tidak mau melepaskan pelukan nya, lama kelamaan pelukan itu semakin erat ketika aku ingin berusaha melepaskan nya
