6. bersikap acuh

12 0 0
                                    

#Revryson#


"udah ayo balik, gue udah kenyang sumpah." ujar airys segera bangun dari duduknya. sudah dua jam ia dan laurine berdiam diri di kantin.

setelah kejadian memalukan yang terjadi di kelas tadi, airys merasa harus mengisi tenaga. "bentar, dikit lagi bakso gue masih sisa tiga rys, lumayan kalo ga di abisin." ucap laurine yang tengah memakan makanan nya.

airys merotasikan bola mata nya jengah dan duduk kembali, menatap laurine yang sangat fokus dengan makanan nya.

"cepetan abisin, lama banget makan bakso tiga biji aja." protes airys.

"ya sabar, lo tau bakso kan daging susah buat di kunyah, entar gue ga bisa buang air besar kalo kunyah nya ga alus."  ujar laurine.

airys lebih memilih untuk memainkan hp nya, membuka aplikasi game offline dan memainkan nya dengan fokus. tak terasa dua puluh menit berlalu, laurine telah selesai memakan bakso nya.

"yuk, balik ke kelas." ucap laurine seraya berdiri dari tempat duduknya.

airys yang di ajak pun ikut berdiri dan menaruh ponsel nya di balik saku rok nya, mereka berjalan di sepanjang lorong kelas, terlihat sepi dan sunyi.

"rys." panggil laurine.

"kenapa?."

"lo belum jelasin ke gue, kenapa tadi tiba-tiba melody dateng ke kelas, terus marah-marah ke lo gitu?." tanya laurine penasaran.

airys tersenyum tipis. " gue ceritain nya pas nanti kita main di rumah nara aja ya, gue lagi ga mood bahas revan." ujarnya.

laurine berdehem. "eum, emang ada sangkut pautnya sama dia? kayaknya hidup lo ga bisa jauh deh rys dari revan, padahal kan lo udah putus sama dia, kenapa dia masih aja muncul di hidup lo?."

airys menggidikan bahunya acuh. "tanya aja sama orangnya, gue udah ga peduli."

airys langsung mempercepat langkahnya, meninggalkan laurine seorang diri yang tengah berjalan di lorong yang sepi. "rys, tungguin gue!." teriaknya.

oooOooo

"mau berapa batang lagi lo sebat van?." tanya regan yang terheran heran melihat revan.

revan menatap intens mata regan, dan bersikap biasa saja tanpa mendengar pertanyaan dari sahabat di depan nya itu. revan mengambil kembali satu batang rokok dan menyalakan korek api, sudah enam batang dalam dua jam revan menghabiskan nya dan ini yang ke tujuh.

"gua yakin, tuhan bakal ngambil lo duluan kalo lo susah di bilangin kaya gini." cerca regan geram.

bughkk!!

"ah anjing." erang regan.

"mau mau ngomong lagi lo?." revan akhirnya merasa geram karena teman di depan nya ini terlalu banyak bicara.

regan seketika refleks mengelus ngelus perutnya akibat  hantaman dari revan. "lo ga kasian, kan di dalam sini ada buah hati yang harus gua jaga van." ledeknya.

revan langsung menatap tajam regan yang terlihat sedang menjahili nya. "balik, jangan ganggu gua balik gan balik." pinta revan.

regan menyerngitkan dahi nya bingung. "kok gua di suruh balik, kan lo yang semalem nyuruh gua ke rooftop." ucapnya.

"dirga, gara ga lo ajak juga kesini?." tanya revan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✓] REVRYSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang