#Revryson#
"Jangan nangis mulu kenapa sih, gak malu emang di liatin sama orang-orang?" Clara, saudari kembar Airys Alison yang merasa malu ketika melihat kakaknya yang sedang menangis tak henti henti akibat hubungan cintanya kandas.
Saat ini, mereka berdua tengah berada di pusat area perbelanjaan, memang sudah rutinitas mereka berdua harus berbelanja bersama saat hari minggu tiba. Mereka telah membuat perjanjian, Airys yang selalu mengalah ketika ia harus beradu argumen dengan Clara, memang seharusnya begitu──karena Airys lebih tua dari saudarinya, ia lahir lebih dulu ketimbang Clara yang hanya telat tiga menit.
"Kak udah!, nangisnya lanjutin di rumah aja." Cerca Clara merasa malu.
Airys menggeleng kuat. "Dek" panggil Airys dengan raut wajah yang sendu, yang di panggil pun merespon. "Apa?, kak please deh! Aku malu sumpah, kak irys udah dewasa. Apa nggak malu nangis di depan publik begini?." Clara mengusap wajahnya gusar, ia tak mengerti kenapa kakaknya bisa sebucin ini.
Padahal dua puluh menit yang lalu Airys tidak seperti ini, ceria dan bawel seperti biasanya. Airys tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi cengeng ketika Airys harus mengatakan kepada kekasihnya lewat sambungan telfon, bahwa hubungannya harus selesai.
Airys merasa hatinya terasa sakit ketika mengucapkan kalimat sakral itu dengan entengnya kepada mantan pacar yang kini mungkin sudah membenci dirinya, sekujur tubuh Airys melemas, Airys masih tak menyangka jika hubungannya harus selesai dengan cara seperti ini.
Tatapan Airys kosong bahkan Clara sudah memanggilnya beberapa kali. Dan tetap saja Airys tak merespon, pikirannya sedang kalut.
Mau tak mau Clara harus menarik tangan Airys untuk membawanya ke luar gedung, Clara sengaja berlari kecil ketika membawa Airys untuk keluar dari area perbelanjaan, karena sepanjang kaki nya melangkah banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan bingung, dan hal itu membuat Clara malu bukan main.
"Astagaaaa!" Erang Clara.
Airys yang tadinya menunduk akhirnya menoleh dan menatap Clara bingung. "Kenapa?".
"Ck, masih nanya kenapa". Protes Clara.
"Iya kakak minta maaf, maaf udah bikin kamu malu di depan banyak orang." Sesal Airys dengan kepala yang di tundukan ke bawah.
Clara tersenyum jahil. "Kak, besok aku ke rumah bang revan deh ya buat bahas ini." Seketika airys menoleh menatap Clara dengan mata yang terbuka lebar, apa yang adikknya katakan barusan? Apa iya sudah kehilangan akal? Mana mungkin, ah Clara memang tak punya malu.
"Buat apa dek? Kamu gausah ikut campur! Ini urusan orang dewasa." Ucap Airys.
Clara merotasikan bola matanya. "Iya deh, yang muda mah ngalah."
Airys mendengus. "Yaudah sekarang pulang! Udah sore." Clara mengangguk, dan jalan lebih dulu meninggalkan Airys yang masih berdiam diri.
-Bersambung-
Enjoy, i hope you like it.
Lisonwriters
2020 vibes.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] REVRYSON
Historical FictionKurangnya kepercayaan di antara hubungan Revan dan Airys, membuat keduanya pupus dalam langkah untuk berjalan bersama. Walaupun demikian, seorang Revandaska Pratama tak akan pernah melepaskan kekasih sejatinya yaitu Airys Alison. Revan percaya, ia...