4. Pendamping baru?

16 1 0
                                    


#Revryson#

hari ini weekend, hari kejayaan airys dan clara. mereka berdua akan pergi ke area pusat pembelanjaan, seperti biasa rutinitas mereka berdua.

"teh, aku nanti mau isi stok skincare yang udah abis". ujar clara sambil mengepang rambutnya.

airys menoleh menatap clara intens. "kenapa cepet banget abisnya, kamu terlalu boros pake nya dek. teteh aja pake skincare sesuai kebutuhan, seharusnya kamu jangan terlalu over." jengkel airys.

"ya kan cewe perlu over teh kalau urusan merawat kulit."

airys menghiraukan ucapan clara, ia lebih sibuk merapikan tempat tidurnya yang sedikit berantakan. "dek, lupain soal kita bahas skincare ya ga akan ada abisnya." ucap airys.

clara mengangguk. "teh, teteh ga ada niatan untuk bertemen lagi sama bang revan? maaf clara tiba-tiba bahas soal ini lagi, soalnya banyak yang kaget sama kabar ini."

airys mendadak berhenti bekerja, membayangkan hal itu kembali. mengingat seluruh kejadian yang sudah berlalu. "mau sampai kapan kamu bahas soal ini dek?."

clara menautkan alis nya. "um, maybe sampai urusan ini benar-benar terungkap. teteh tau clara orang nya terlalu kepo sama soal yang ujungnya belum ketahuan."

bunyi ponsel berdering, airys langsung menghampiri ponsel nya yang terletak di meja belajar dan segera menggeser tombol berwarna hijau ke atas tanda menerima panggilan tersebut.

"hallo." ucap airys, terdengar bunyi suara motor yang sedang di panaskan dari sebrang sana.

"hallo, dengan siapa?." ucap airys kembali, karena seseorang yang sedang ia ajak bicara tak merespon.

seketika airys jengkel dan memutuskan saluran panggilan tersebut, clara yang melihat nya pun terheran. "siapa teh?." tanya clara.

airys menggedikkan bahunya. "ga tau, orang kurang kerjaan kali, teteh panggil ga di respon." airys melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil tasnya, belum sampai langkah ke dua bunyi dari dering ponselnya terdengar kembali.

ia menghela nafas kasar, jengkel akan orang yang kurang kerjaan tersebut. dengan langkah yang bermalas malasan, airys dengan berat hati menerima panggilan itu kembali.

"HALLO!!!." teriak airys cukup keras.


-oooOooo-

"Van, awas bokap lo nelfon buat tarik semua yang lo pakai." ujar dirga melihat revan khawatir.

revan berdecih. "peduli apa bokap gua? sampai gua mati pun dia ga bakal peduli." jawab revan dengan tatapan sayu.

dirga menghampiri revan yang sudah berantakan dan kacau akibat terlalu banyak minum, saat ini revan sedang berada di warung dekat jalan raya. awalnya dirga menolak ajakan revan yang terlalu bahaya buat dirinya dan juga sahabatnya sendiri.

dirga mengambil paksa botol yang sedang revan pegang dan membuangnya jauh. "cukup anjing! jangan bikin tubuh lo rusak, kalo lo prutasi ga gini caranya." desak dirga.

revan bangun, menarik kerah baju dirga dengan kuat. "lo ga tau rasanya jadi gua, di tinggal sama orang yang gua sayang, lo ga tau rasanya bajingan." dirga tersungkur ke tanah akibat dorongan keras dari revan.

[✓] REVRYSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang