'Lakukan semaksimal yang kamu bisa. Karena kita tidak akan pernah tau apa yang akan kita dapat dari kemaksimalan itu'.
♡♡♡
Adikara membuka map lalu seketika di bantingnya map tersebut ke atas meja hingga menimbulkan bunyi keras dan nyaring dalam ruangan tersebut. Di hembuskan napas nya dengan kasar, mengingat apa yang sudah di alaminya beberapa menit lalu. Adikara tidak habis pikir dengan pikiran gadisnya itu. Gadis? Bolehkah Adikara mengklaim Syakilla sebagai gadisnya? Tentu saja, memang dari awal gadis itu miliknya bukan.
Otak Adikara tidak dapat berpikir lagi setelah apa yang dilakukan Syakilla. Bagaimana mungkin Syakilla lebih memilih menjadi cleaning service hotel daripada menjadi asistant dirinya. Banyak orang yang menginginkan hal ini, tapi gadis ber pipi chubby itu menolaknya. Adikara teringat bagaimana dengan wajah gembira Syakilla menerima pekerjaan menjadi cleaning service, pekerjaan yang harus bertaruh dengan alat kebersihan.
"Kamu mau jadi cleaning service hotel? Serius?" Adikara bertanya dengan alis terangkat.
Lalu Syakilla tanpa ragu mengangguk hingga Adikara langsung mengepalkan kedua tangannya. Gadis ini benar-benar.
Adikara berdeham, " saya tanya sekali lagi. Dan ini kesempatan kamu, tidak akan ada lagi tawaran untuk kamu. Pilih menjadi asistant saya atau menjadi cleaning service seperti yang kamu mau?"
"Clening service." Jawab Syakilla dengan mantap hingga Adikara langsung menghembuskan napas nya.
"Serius? Saya tidak akan bertanya lagi setelah ini."
Syakilla mengangguk lagi. "Yakin pak!" Sadar jika Adikara tidak suka dengan anggukan kepala atas pertanyaannya.
"Oke. Kamu merangkap menjadi Office Girl dan kamu khusus hanya membersihkan ruangan saya."
"Baik pak." Dan sekali lagi Adikara harus mengepalkan kedua tangannya dengan menutup mata. Jawaban Syakilla yang tanpa keraguan berhasil membuat dadanya bergemuruh.
"Mulai besok pagi kamu boleh bekerja. Dan saya tidak suka orang yang tidak tepat waktu, jadi sebelum saya datang ruangan ini harus bersih."
"Iya Pak. Terimakasih."
"Kamu boleh pergi. Tapi sebelum itu, kamu harus ke bagian Housekeeping, nanti kamu harus meng handle bagian VIP room bagian ambasador. Tapi ingat sebelum kamu mengerjakan pekerjaan, yang paling utama ruangan saya terlebih dahulu dan juga kopi untuk saya harus tersedia, tidak terlalu manis dan harus hangat. Saya tidak suka kopi yang terlalu panas apalagi dingin, saya ingin kopi saya hangat. Noted!"
Syakilla mengangguk sambil mencatat dalam hati apa yang di perintahkan oleh atasannya itu, mencatat dan menyimpannya di dalam memori otaknya. Berusaha untuk tidak melupakan satu kata pun karena ia tidak ingin membuat kesalahan di hari pertama bekerja.
"Setelah itu perkerjaan kamu memastikan jika bagian gedung karyawan harus bersih. Kamu akan datang lebih pagi dari karyawan lainnya. Kamu akan tau tugas-tugas kamu yang lain dari manager housekeeping. Jadi masih mau memilih pekerjaan yang saya sebutkan baru sebagian itu atau menjadi asistant saya?" Sekali lagi Adikara mempertanyakan mengenai keinginan Syakilla. Untuk pertama kali nya Adikara bertanya lebih dari satu kali, dan pertanyaan yang ia lontarkan terkesan memaksakan agar keinginan Syakilla goyah dan mau menerima apa yang di inginkan oleh Adikara. Padahal tadi ia sudah mengatakan tidak akan bertanya lagi.
"OG dan CS pak!"
Mulut Adikara terbuka. "Kenapa?" Tanyanya pelan dan juga bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/93186381-288-k184731.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She's mine
Roman d'amourWarning! Banyak mengandung unsur dewasa, harap bijak dalam memilih bacaan! Ketika seorang bawahan di klaim kepemilikannya oleh atasannya sendiri. Ketika seorang yang lemah tidak dapat membela diri ketika di tindas. Ketika seseorang yang memiliki der...