MINE 2

551 48 5
                                    

Bersabarlah, hidup bukan hanya tentang kesedihan saja.

♡♡♡

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Adikara. Pipi kiri yang berdarah dan sebelah kanan yang mendapatkan tamparan dari tangan wanita tersebut. Adikara berjalan mendekat pada wanita tersebut, tubuhnya menunduk dengan kedua tangan yang disimpan di dalam saku celana kain yang ia pakai.

"Hati-hati! Bukan cuma janin itu yang akan mati di gugurkan tapi kamu juga bakal mati di tangan saya!" Bisik Adikara hingga membuat wanita tersebut terkejut dengan wajah yang mulai pucat.

Semua orang mulai ramai berbisik membuat Adikara melirik Asistantnya yang langsung mengerti dengan arti lirikan Adikara.

Bayu langsung memerintahkan dua orang pengawal Adikara untuk membawa wanita tersebut pergi, sedangkan ia menghampiri Adikara. Dan beberapa pengawal yang lain untuk membubarkan orang-orang yang sedari tadi menyaksikan adegan live drama dua sejoli. Bayu mengeluarkan sebuah sapu tangan dan di tolak oleh Adikara, ia terdiam menatap wanita yang tengah memberontak itu dengan tatapan tajam dan dingin. Salah satu tangannya mengepal karena mendapatkan suatu penghinaan tadi. Wanita itu harus sedikit di beri pelajaran olehnya, ia pun menyuruh Bayu untuk mengurus kekacauan yang terjadi dan juga yang akan terjadi nantinya. Lalu ia meminta Bayu untuk menahan wanita tersebut di suatu tempat selama ia masih ada urusan.

Wanita yang selama beberapa bulan ini menempel padanya itu tengah berulah. Datang ke kantor hanya untuk memberi kabar jika ia tengah mengandung anaknya. Hingga Adikara langsung membawa wanita itu ke rumah sakit untuk membuktikan apa yang dikatakan wanita itu.

Adikara sangat teliti dan tidak mungkin ia seceroboh itu sampai membuat seorang wanita mengandung. Sudah banyak wanita yang Adikara tiduri tapi selama ini Adikara selalu bermain aman, ia laki-laki normal yang membutuhkan sex dalam hidupnya sehingga ia selalu membawa wanita bayaran untuk bersedia menjadi teman tidurnya. Dia laki-laki yang memiliki naluri tinggi. Lalu wanita tadi adalah wanita ke sekian yang menjadi teman tidurnya sudah beberapa bulan mereka bersama. Wanita yang di pilih oleh Adikara bukan wanita sembarangan, ia pemilih dan Adikara hanya akan tidur dengan wanita yang sukarela ingin bersama nya juga. Satu lagi hal wanita yang biasa bersama dengan Adikara biasanya di kelas atas, baik pebisnis, anak pemilik perusahaan besar bahkan model juga artis sekali pun. Ketampanan juga kekayaan yang di miliki memudahkan segala nya bagi Adikara.

Maka dari itu ketika ada wanita yang datang padanya lalu mengaku mengandung anaknya akan langsung Adikara tindak dengan membawanya ke rumah sakit untuk membuktikan bahkan dengan tes DNA sekali pun.

Mata Adikara terdiam melihat seorang gadis yang datang menghampirinya dengan pakaian sedikit berantakan. Kemeja putih yang keluar menutup sebagian rok hitam yang dikenakannya. Rambut yang sudah tidak tersusun rapi juga mata bulat yang sedikit berkaca-kaca. Gadis tersebut melangkahkan kakinya menghampiri Adikara yang menatapnya intens lalu menyodorkan sebuah plester luka pada Adikara.

"Pipi kakak luka, berdarah. Ini obatin dulu pake plester," ucapnya

Adikara diam menatap plester dan gadis tersebut bergantian. Sudah kedua kali nya gadis itu memberinya plester luka, hati juga seluruh tubuhnya menghangat tiba-tiba. Perhatian kecil dan juga sepele namun sangat berarti bagi Adikara. Gadis yang tengah ia cari informasi mengenainya kini ada di hadapannya, di rumah sakit ini.

Gadis yang bernama Syakilla itu sedang apa di rumah sakit ini? Siapa yang sakit? Pikir Adikara.

Tangan Adikara terulur menerima plester tersebut, memperhatikan plester bermotif dinosaurus. Bibir Adikara tertarik ke atas tersenyum tipis melihat plester yang di peruntukan untuk anak kecil itu. Sebuah panggilan menyadarkan Adikara hingga ia mendongkak memperhatikan Syakilla pergi menghampiri salah seorang gadis yang tadi memanggil Syakilla tersebut. Adikara mengamati setiap gerak gerik Syakilla yang tengah berbincang dengan gadis itu, lalu mereka mendekati seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

She's mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang