Mas Malik

3.3K 468 374
                                    

Siang itu, The Puan's tidak henti-hentinya dibanjiri oleh para konsumen. Dari mulai anak hits instagram yang datang untuk foto OOTD sampai pegawai kantor berkemeja rapi layaknya oppa-oppa Korea.

"Mbak Joya cape ya? Mau aku buatin minum gak, mbak?" tanya Rossa.

Joya menggeleng dengan lesu, pandangannya menatap lurus pintu masuk.

"Kenapa sih, mbak? Nungguin siapa? Daritadi liat ke pintu mulu." Rossa kembali bertanya pada Joya.

"Ci, vitamin gue kok belum datang ya," gumam Joya.

"Oh, mbak Jojo nungguin paket. Kayaknya sore deh, biasanya Oci kalau beli barang nyampenya sore."

Joya mendengus. "Bukan Oci, bukan itu. Maksud vitaminnya tuh mas Malik, pegawai kantor sebelah."

Rossa mengangguk-anggukan kepalanya, mengerti. "Oh, mas Malik yang ganteng itu?"

"Nah, itu!"

Tring!

Bunyi pintu masuk yang didorong mengalihkan perhatian mereka berdua. Seorang pria tinggi dengan kemeja biru muda dan sebuah tanda pengenal yang tergantung di lehernya, baru saja masuk dengan senyum yang membuat para wanita menjerit.

Joya yang melihat itu langsung bersemangat dan memasang senyum terbaiknya. "Selama siang, mas Malik," sapanya.

Pria yang akrab disapa Malik tersenyum mendengar sapaan Joya. "Selamat siang juga Jojo, Oci."

"Kayak biasa, mas Malik?" tanya Joya yang dibalas anggukan.

"Oci, tolong carbonara 1 Vanilla latte large 1 esnya sedikit," kata Joya menyebutkan pesanan Malik dengan lancar.

Tangan Malik terangkat menggapai pucuk kepala Joya lalu sedikit mengacak rambut wanita itu. "Makasih, Joya," katanya.

Sialan! Jantung gue makin deg-degan!

"Sama-sama mas Malik."

"Kalau gitu, kamu nanti yang anterin pesanan saya ya Jo. Ke meja yang biasa." Setelah mengatakan itu, Malik melangkah menuju salah satu meja yang sering pria itu pakai, yang berada di dekat jendela.

"GILA EMANG! Mas malik gak baik buat kesehatan jantung gue," kata Joya sambil memegang dadanya.

"Kok bisa, mbak? Bukanya yang gak baik buat kesehatan jantung itu bukan manusia ya?" tanya Rossa heran.

Joya mendelik, terlalu malas untuk menjelaskan pada Rossa. Bisa-bisa harinya yang cerah karena Malik jadi suram karena Rossa.









"Ini, silahkan mas pesanannya." Joya tersenyum sembari mengangkat sebuah piring dan segelas Vanilla latte dari nampan ke meja Malik.

"Jo, tunggu!" Malik menyentuh tangan Joya untuk menahan gadis itu. "Nanti pulang kerja saya antar ya, ada hal yang mau saya bicarakan," lanjutnya.

"Iya, mas Malik," jawab Joya dengan sesantai mungkin, padahal dalam hati sudah berteriak kegirangan.



"Iya, mas Malik," jawab Joya dengan sesantai mungkin, padahal dalam hati sudah berteriak kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Haii! Jadi rencananya aku mau menyelipkan kisah-kisah asmara dari kesembilan tokoh disini. So, drop your ship below.

Feel free to write your crack ship, because i love crack ship wkwk.

1. Arina

2. Nagita

3. Wendy

4. Jiya

5. Jefna

6. Joya

7. Rossania

8. Alesya

9. Yerina

The Puan's | Blackvelvet | ON HOLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang