eleven

2.7K 343 68
                                    

Soobin menyipitkan matanya untuk melihat jelas sosok yang tertidur di depan pintu rumah. Ini masih pukul lima pagi, ia jadi sedikit takut. Apa ada yang membuang mayat di rumahnya?

Soobin menghampiri sosok yang terbaring itu dan saat itu juga rasanya jantungnya ingin copot saat melihat yeonjun dengan wajah pucat dan bibir yang membiru. Lebih terkejut lagi saat menyentuh permukaan kulit  Yeonjun yang dingin seperti es.

Dengan cepat ia membuka pintu lalu mengangkat tubuh Yeonjun membawanya masuk, membaringkan tubuh mungil itu diranjangnya.

Soobin memperhatikan Yeonjun yang bajunya setengah basah. Ia beranjak mengambil bajunya yang sekiranya bisa menghangatkan Yeonjun.

Dengan ragu tangannya bergerak untuk membuka satu persatu pakaian yang menempel pada tubuh Yeonjun. Seketika pandangan terpaku pada tubuh putih bersih milik Yeonjun dihadapannya. Soobin menelan ludahnya, pandangannya perlahan turun kebawah menatap sesuatu dibawah sana. Kepalanya dipenuhi pikiran-pikiran kotor sekarang.

Kembali menatap wajah Yeonjun, jantungnya berdetak sangat kencang hanya dengan menatap wajahnya. Kedua mata lucu yang terpejam, pipi berisi dan hidung mancungnya yang memerah karna dingin, terakhir bibir tebalnya yang terlihat pucat saat ini. Ia jadi mengingat kejadian beberapa hari lalu saat bibir miliknya dan milik yeonjun bersentuhan, itu hanya sekilas tapi dapat soobin rasakan bibir yeonjun yang lembut.

Perlahan kepalanya menunduk, mengikis jarak diantara mereka, matanya terfokuskan dengan bibir yeonjun yang sedikit terbuka. Semakin mengikis jarak sampai Soobin merasakan hembusan nafas yeonjun yang sedikit tersendat membuatnya tersadar apa yang ia lakukan.

Kepalanya menggeleng ribut berusaha mengusir pikiran kotornya. "Fokus Soobin" gumamnya kecil.

Setelah selesai menggantikan pakaian yeonjun, soobin melapisi tubuh mungil itu dengan selimut tebal, mengompresnya dengan air hangat lalu segera menghubungi dokter.

***

"Tidak apa, kondisinya sudah mulai membaik hanya perlu banyak istirahat biarkan ia tertidur untuk saat ini dan pastikan ia tetap mendapatkan kehangatan" ucap dokter Oh —dokter keluarga kepercayaan Eommanya.

"Baik, dok" Soobin membungkuk sebagai ucapan terimakasih.

"Baik, saya permisi."

Setelah dokter Oh pergi, Soobin mendudukkan dirinya di sofa pojok kamar membuka ponselnya untuk mengabarkan pada Taehyun dia tidak akan masuk sekolah hari ini. Setelahnya memesankan sup untuk yeonjun yang masih tertidur lalu membaringkan tubuhnya di sofa.

Tak lama ponselnya berdering menampilkan kontak Eommanya sebagai penelpon. Ia tau apa yang akan ditanyakan Jungkook, dengan ragu Soobin menekan ikon hijau dilayar ponselnya dan langsung disambut suara Eommanya yang terdengar cemas.

"Kau baik-baik saja 'kan? Tidak sakit 'kan? Kalian baik-baik saja 'kan? Yeonjun bersamamu, iya 'kan? Kau tidak membuat ulah 'kan Soobin?"

Soobin memijat pangkal hidung nya pusing dengan pertanyaan Eommanya yang bertubi-tubi. "Eomma, tenang dulu. Aku baik-baik saja, tidak sakit, aku juga tidak membuat ulah, dah yeonjun ada bersamaku"

"Bagus, berikan ponselnya pada yeonjun. Eomma ingin bicara juga padanya."

Untuk sesaat nafasnya tercekat, soobin bingung menjelaskan keadaan yeonjun pada Jungkook. Ia tau Eommanya pasti akan panik.

"Soobin. Kau dengar Eomma? Yeonjun baik-baik saja kan? Kau menjaganya dengan baik, kalian saling menjaga bukan?"

Suara Jungkook menyadarkannya. "Ah, ya. Dia baik-baik saja hanya sedang istirahat" jawabnya setenang mungkin.

Brother ; Soojun/binjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang