thirteen

2.6K 326 32
                                    

"Hai" Yeonjun yang baru saja membuka pintu terkejut melihat orang hadapannya sedang tersenyum.

"Kai? Kenapa gak bilang m–"

"Mau ngapain lagi lo kesini" ucapan Yeonjun terpotong oleh Soobin yang berbicara dengan nada sinis.

Itu karena Soobin kesal dengan pria bule di hadapannya yang belakangan ini sering mengunjungi rumahnya untuk menemui Yeonjun selama adiknya itu sakit. Mungkin tiga hari belakangan ini.

Kai selalu datang setiap pulang sekolah. Menggagalkan Soobin yang ingin mendekatkan dirinya dengan Yeonjun. Ingin mengenal lebih dekat adik barunya itu. Tapi si pria bule ini selalu menempeli Yeonjun.

"Mau jemput Yeonjun" jawab Kai santai. Kembali menatap Yeonjun dengan senyum yang mengembang.

"Gak boleh" Soobin menarik lengan Yeonjun agar berdiri lebih dekat dengannya. "Lo bawa motor, kalo nanti dia sakit lagi gimana?"

"Ih Soobin. Aku gak papa, aku mau sama kai aja" Yeonjun melepaskan tangannya dari Soobin.

"Hm bener, kamu naik mobil aja ya? nanti sakit kalo naik motor" Kai menahan Yeonjun yang ingin mengambil helmnya.

"Nggak kok, aku gak akan sakit aku mau naik motor sama kai aja ya" Yeonjun memasang ekspresinya seperti anak kucing membuat kedua lelaki didekatnya itu mendengus.

Soobin berdecak lalu berlari masuk kedalam rumah dan kembali dengan jaket navy ditangannya. Memakaikan jaket itu pada tubuh mungil Yeonjun. Yeonjun sedikit terkejut lalu tersenyum lebar, mengucapkan terimakasih dan langsung menyambar helm ditangan Hueningkai.

"Awas lo kalo sakit" ucap Soobin pada Yeonjun yang sudah duduk manis di atas motor, beralih pada Kai yang bersiap menyalakan mesin motornya. "Awas lo sampe ngebut"

"Iya, tenang aja"  Kai menjalankan motornya begitu juga Soobin yang segera memasuki mobilnya dam melaju mengikut dibelakang motor Kai.

Meremat kemudinya saat dilihat Kai menarik lengan Yeonjun agar berpegangan pada pinggangnya dan sesekali mereka berbicara dengan riang.

"Ck, cari kesempatan" gumamnya


Yeonjun tersenyum lega di dalam hati. Ia lega tidak jadi berangkat dengan Soobin. Bukan karena Yeonjun membenci Soobin tapi karena ia tidak ingin jantungnya berdetak dengan kencang.

Berdua di dalam mobil dengan Soobin itu hanya akan membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Walaupun dengan Kai tidak berbeda jauh, wajahnya akan selalu merona saat lelaki bule itu mengeluarkan kata-kata halus untuk menggodanya.



***









Pria jangkung itu berdiri didepan kelas memperhatikan satu persatu siswa yang keluar, mengabaikan lirikan dan bisikan para yeoja yang lewat. Hingga mata elangnya menangkap lelaki mungil yang dicarinya diikuti dengan orang lain dibelakangnya ia dengan cepat menghampiri lelaki mungil itu.

"Loh kok Soobin kesini? bekalnya kan sudah ku taruh didalam tas Soobin" Yeonjun menatap bingung.

"Ayo makan bareng gue"

"Tapi–" belum selesai berucap lengannya sudah ditarik cepat, beruntung bekalnya tidak terjatuh. Padahal Yeonjun sudah janji menemani Hueningkai.

Sampai di kantin Soobin masih menggenggam tangannya. Lagi, dadanya bergemuruh ribut entah karena tangan mungilnya yang berada digenggaman tangan besar Soobin atau kerena tatapan seisi kantin pada mereka.

Tentu saja mereka jadi pusat perhatian. Soobin, pangeran sekolah yang direbutkan banyak yeoja dan pihak bawah sedang menggandeng tangan lelaki manis yang biasanya bersama si ketua osis atau dua temannya.

Banyak yang menatap Yeonjun iri karena dikelilingi dengan idola sekolah. Tidak sedikit juga yang ingin mengandeng tangan Yeonjun seperti yang Soobin lakukan.

Melihat banyaknya para dominan yang sekarang menatap Yeonjun dengan pancaran pujaan pada wajahnya ayunya yang manis dan polos, Soobin mengeraskan rahangnya, semakin mengeratkan genggamannya membawa Yeonjun menghampiri ketiga temannya –minus Taehyun.

"Lama banget lo jemput tuan putri" ucap Hyunjin

"Yeonjun yang lama" balas Soobin. Yang disebut namanya menoleh dengan wajah yang merenggut. Kan dia tidak meminta Soobin menjemputnya di kelas.

"Uh akhirnya mata gue gak cuma liat lo bertiga plus Taehyun doang, bisa liat yang manis gini sambil makan kan enak. sini Yeonjun duduknya deketan" Jeno menepuk tempat disebelahnya yang masih cukup ruang agar Yeonjun yang duduk di samping Soobin berpindah.

"Jeno, inget pacar lo lagi ngambek" Jeno melempar Jay dengan tutup botol. "Yeonjun sini aja deket gue" Jay menepuk sisi sebelahnya dengan satu tangannya yang tidak diperban.

"Jay, Jungwon lagi sama ketua kelasnya tuh" Hyunjin menepuk bahu Jay.

"Sialan. Mana?!" Refleks Jay berdiri marah. Setelahnya meringis kesakitan karena kaki kirinya yang diperban membentur kaki meja.

"Gak tau, gue ngarang" jawab Hyunjin santai. Yang lain malah tertawa melihat wajah Jay yang kesal sambil meringis kesakitan.

Yeonjun ikut tertawa melihat kelakuan teman-teman Soobin.



***
TBC



Masih ada yang nunggu?

Maaf banget ya lama(╥﹏╥)
Ga tau idenya suka ilang tiba-tiba:(

Maaf banget ya lama(╥﹏╥)Ga tau idenya suka ilang tiba-tiba:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang cemburu:)



Salam manis dari soobjun:*See you next chapter~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam manis dari soobjun:*
See you next chapter~




Brother ; Soojun/binjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang