chapter 1️⃣8️⃣

261 18 0
                                    

Cahaya mentari yang muncul dari timur agak menyilaukan mata sang empu yang masih tertidur, sedikit menggeliat dari tempatnya dan mengucek mata lalu membangunkan seseorang yang berada disebelahnya.

"Boboiboy! Boboiboy bangun, sekolah." Panggilnya sambil menepuk pelan pipi orang tersebut.

"Emm, lima menit lagi kak...lima menit💤." Ochobot pun memasang ekspresi datar lalu terlintas sebuah ide untuk menjahili sepupunya tersebut.

"Ohh~ gak mau bangun ya~? Hihi." Mengarahkan jari telunjuknya ke pinggang Boboiboy secara perlahan-lahan dan berusaha menahan tawa lalu...

"Ehmbakkuntinikahsamamascoco." Latahnya, sambil menjauhkan dirinya dari pelaku yang telah menusuk pinggangnya dengan jari telunjuk, sedangkan sang pelaku berusaha menahan tawanya agar tidak membangunkan atok nya yang masih tertidur.

"His, kak Ocho nih, bangunin yang bener dikit napa? Kebiasaan banget sih." Tidak terima dibangunkan dengan cara yang tidak 'elit' Boboiboy pun mengomeli ochobot, sedangkan yang diomeli masih berusaha menahan tawanya.

"I-iya deh.. pfttt habisnya kamu gak bangun bangun sih pfttt." Ucap Ochobot dan sudah menghentikan tawanya.

"Dah sana siap-siap ke sekolah, pakai baju yang kemarin aja."

"Lah tapi kan aku belum mandi kak."

"Udah gpp, kamu mau sekolah atau cosplay jadi mba Syahrini hm? Dah Sono cepet."

"Iya deh iya, eh kak Ocho gak kuliah?."

"Enggak, nanti yang jaga atok siapa coba? Orang tua kita kan belum datang."

"Iya sih, oklah assalamualaikum aku pergi dulu."

"Hm, waalaikum salam."

Setelah memakai seragam dan membawa tasnya langsung saja Boboiboy memesan taksi dan berangkat ke sekolahnya.

(Skip time)

Setelah sampai Boboiboy membayar ongkos taksi menggunakan uang yang diberikan oleh Ochobot di rumah sakit tadi dan masuk kedalam sekolahnya lalu menuju kelasnya untuk bertemu geng best friend power.

"Yo! Boboiboy kenapa kau datang agak lambat pagi nih?." Ucap Gopal, selaku orang pertama yang menyapa Boboiboy.

"Gak apa apa kok." Ucapnya seperti biasa.

"Kau kenapa Boboiboy? Macam sendu je aku tengok kau dari tadi." Tanya Yaya.

"Kalau ada masalah tuh cerita aja kali, gak usah dipendam-pendam segala." Ucap Inasya.

"Emangnya kamu gak kek gitu apa?." Tanya Ranita tepat sasaran sedangkan Inasya cuma diam dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Emm, tok aba kena penyakit TBC jadi..."

"HA!? TBC!?."

Untung saja siswa dan siswi dikelas itu kebanyakan berada di luar, jika berada didalam pasti banyak mengundang perhatian. Boboiboy mendesis menyuruh gengnya untuk tidak terlalu berisik, gengnya yang mengerti hal itu pun segera diam.

"Boboiboy! Kok bisa tok aba kena TBC?." Tanya Ying penasaran.

"Huft...aku pun tak tau, mungkin faktor umur kot." Boboiboy menjawab dengan sendu dan meletakkan kepalanya di meja miliknya.

"Bisa jadi sih, orang yang sudah lansia kan emang gak jarang bakal ngalamin hal itu." Ucap Anira.

"Pulsek nanti kita jenguk tok aba yok?." Ajak Eflina.

"Skuyy."

Krinngg

Jam pelajaran pertama dimulai geng best friend power pun pergi ke kelas mereka masing-masing dan mengeluarkan buku dari tas mereka sambil menunggu guru mapel mereka masuk.

High School Children Love Triangle✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang