chapter 3️⃣3️⃣

203 16 0
                                    

Di suatu tempat yang sepi dan berantakan, terlihat gadis berjilbab yang di ikat disebuah kursi dengan solasi yang menempel di bibirnya.

Gadis berjilbab itu masih terlelap setelah diberi obat tidur saat dirinya diculik tadi, sedangkan didepan dan belakangnya, tiga gadis dengan manik yang berbeda bersandar di dinding sambil bersedekap dan memperhatikan gadis berjilbab yang sedang di ikat itu dengan tatapan angkuh dan tajam.

Gadis bermanik ungu mengeluarkan ponsel miliknya dari sakunya dan jemarinya lihai menekan tombol yang ada di ponselnya itu.

Menekan gambar berbentuk telepon, gadis bermanik ungu itu mengangkat ponselnya ke telinganya dan menunggu seseorang di sana untuk menjawab panggilannya.

"Ada apa?." Seseorang yang ia telpon sudah menjawab dan gadis itu pun tersenyum miring.

"Target sudah didapatkan."

"Tunggu aku di sana."

"Jangan lupa bayarannya."

"Hm."

Gadis bermanik ungu itu mematikan panggilan nya dan menatap dua gadis yang berada didepan target nya.

Dua gadis yang bermanik biru dan abu abu itu mengangkat sebelah alis mereka dan gadis bermanik ungu itu mengangguk.

Gadis bermanik biru dan abu abu  yang mengerti maksud dari rekannya pun tersenyum miring dan menyeringai.

Gadis bermanik abu abu tersenyum miring dan mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan menghampiri gadis yang terikat di kursi tersebut.

Sedangkan gadis bermanik biru mengangkat ember berisi air dan menghampiri gadis yang terikat di kursi itu juga.

Ketiga gadis berbeda manik mata itu menghampiri gadis berjilbab yang masih terlelap dengan keadaannya yang terikat.

Gadis bermanik biru mengangkat ember nya ke atas kepala gadis berjilbab itu dan siap menumpahkan isi ember itu.

Sementara itu ditempat lain...

"Korang!!!."

"Eh, Ying!? Ifara!?."

Ying dan Ifara menghampiri Boboiboy dan yang lainnya di kedai tok aba sambil berlinangan air mata.

Fang dan Gopal yang melihat itu pun segera menghampiri mereka berdua bersama yang lainnya.

"Ying, kenapa kau nangis nih?." Ucap Fang dan memeluk sahabat perempuan nya itu guna menenangkannya.

"Ifara? Tumben kau nangis, kenapa?." Gopal mengusap kepala Ifara namun Ifara langsung memeluknya dan menangis dalam dekapannya.

Gopal dan yang lainnya terheran heran dengan mereka berdua yang tiba tiba menangis dalam dekapan Gopal dan Fang, Gopal dan Fang pun mencoba menenangkan mereka agar mereka bisa menjelaskan apa yang terjadi.

Boboiboy yang merasa janggal pun memutuskan untuk bertanya "eh, mana Yaya? Bukannya dia sama kalian tadi?."

Ying dan Ifara tersentak dan melepaskan pelukan dari Fang dan Gopal dan mencoba mengatur nafas mereka yang tersengal untuk menjawab pertanyaan Boboiboy.

"Hiks, Di-di parkiran kampus tadi."

Flashback on, diparkiran kampus
"Haiya, kenapa Yaya lama sangat ma? Ini dah dua puluh menit lo." Ucap Ying.

"Ya udah, mending kita samperin aja yuk." Usul Ifara.

"Oke, jom!."

Mereka berdua pun turun dari motor dan berjalan menuju tempat parkir motor milik Yaya, namun saat sampai ditempat yang mereka lihat hanyalah tas dan motor milik Yaya.

Mereka berdua pun panik dan Ying mengambil tas milik Yaya lalu Ying dan Ifara menaiki motor milik mereka berdua dan menancapkan gas menuju kedai tok aba untuk memberitahu yang lainnya tentang masalah ini.
Flashback off

"YAYA DICULIK!?."

"Hiks, iya."

"Ck, siapa yang menculik Yaya!?." Ucap Boboiboy dengan sedikit menaikkan suaranya.

"Kami tidak tau! Kami tidak melihat penculiknya!." Ucap Ifara.

"Udah, kalian tenang dulu, Ying? Coba sini tas nya Yaya." Ucap Eflina.

"Ah ini." Ying pun memberikan tas milik Yaya kepada Eflina, Eflina pun memeriksa isi yang ada didalam tas Yaya.

Didalam tas itu terdapat dua buku, alat tulis dan headset, sedangkan ponsel miliknya tidak ada.

Eflina tersenyum puas, Inasya yang melihat itu pun bertanya "apa saja yang ada didalam tas Yaya?."

"Tidak penting, hanya alat tulis, dua buku dan headset. Dan ponsel miliknya tidak ada." Balas Eflina.

"Ohh, jadi karena itu kau tersenyum puas?." Tanya Inasya lagi.

"Of course." Balas Eflina lagi.

"Yang artinya kita bisa ngelacak lokasinya lewat ponsel dong?." Gumam Alvin.

"Iyalah." Sahut Rifal.

"Ya udah kita harus cepat, pakai ponsel ku saja." Ucap Boboiboy dan segera mengeluarkan ponsel miliknya dari saku.

"Bagus, aku dapat lokasinya!." Seru Boboiboy.

"Lokasinya dimana?." Tanya Baim.

"Dirumah tua dekat hutan hitam pulau rintis." Seru Boboiboy sekali lagi.

"Agak jauh sih dari sini, tapi...kuy gass!." Ucap Ranita dan segera menghampiri motornya bersama perempuan lain, namun dihalang oleh sahabat laki laki mereka.

"Hey, yang cewek gak boleh ikut! Bahaya!." Ucap Gopal menghalangi Ifara dengan merentangkan tangannya didepan Ifara.

"Woi, jangan main main! Sahabat kita dalam bahaya!." Seru Anira yang dihalang oleh Radit dengan memegang lengan bajunya.

"Ya makanya, kalian jangan ikut! Udah tau bahaya juga!." Ucap Fang.

"Tapi---."

"Menghalangi jalan kami sama saja mencari mati." Ucapan penuh penekanan dari Inasya dan auranya yang tidak mengenakkan itu sukses membuat sahabat laki-lakinya bergidik ngeri dan sahabat perempuannya yang tersenyum puas.

"He-hei Inasya, kau tau kan ini bahaya? Jadi---."

"Ck, kau memang cari mati ya? Alvin." Ucapan Alvin dibalas dengan senyuman mengerikan dari Inasya dan Alvin pun akhirnya mengalah dan mengijinkan sahabat perempuannya untuk ikut dalam penyelamatan Yaya.

Mereka semua pun bergegas menaiki dan mengendarai motor masing-masing setelah tadi terjadinya sedikit pertengkaran namun sudah berakhir.

Mereka semua bergegas menuju lokasi tempat Yaya diculik yaitu rumah tua yang berada di hutan hitam pulau rintis, hutan itu disebut hutan hitam karena pohon pohonnya yang hitam setelah kebakaran dahsyat karena musim kemarau.

Dan setelah dipadamkan, dedaunan nya masih utuh namun menghitam dari satu pohon ke pohon lain, karena itulah hutan itu disebut hutan hitam.

Tanpa mereka sadari seorang gadis bermanik merah hati sejak tadi menguping pembicaraan mereka dibalik pohon yang agak jauh dari kedai.

Gadis itu menaiki dan mengendarai motornya dan mengikuti geng BFP menuju lokasi hutan hitam tempat Yaya diculik.

Gadis itu sempat bergumam "kapan kau akan menyadari perasaan ku Ardhan?."


























Hai readersdream ketemu lagi dengan author^^

Maaf kalau ada kesalahan kata/ tanda baca ya?

Ok, see you the next chapter^^

And met malam readersdream, bye bye^^

High School Children Love Triangle✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang