Malam pukul 18.00 geng BFP sudah berada didepan pintu kafe dan memasuki kafe tersebut, mereka memilih dua meja dan meja pertama di isi oleh Boboiboy, Fang, Gopal, Yaya, Ying, dan Ifara.
Lalu meja kedua di isi oleh Alvin, Radit, Baim, rifal, Inasya, Anira, Ranita dan Eflina. Alvin dan Boboiboy sama sama memanggil pelayan dan dua pelayan pun datang kepada mereka.
Dimeja pertama....
"Permisi, ingin pesan apa?." Tanya pelayan itu yang berada di meja Boboiboy dan yang lainnya.
"Kitorang pesan tiga es krim mangkuk rasa coklat dan greentea, tiganya lagi rasa stroberi dan blueberry." Balas Boboiboy.
"Oke, mohon di tunggu ya dik."
"Oke."
Di meja kedua...
"Adik nak pesan apa?." Ucap pelayan itu.
"Empat es krim waffle dengan rasa pisang dan coklat, kalau kalian pesan apa?." Tanya Alvin sambil memandang empat perempuan yang sibuk mengobrol itu lalu menoleh kan kepala mereka kepada Alvin.
"Tiga pancake, dua roti bakar dan minum nya es teh sama es milo coklat." Ucap Anira.
"Cuma itu?." Tanya pelayan.
"Iya." Jawab Anira.
"Oke, mohon ditunggu ya." Ucap pelayan itu dan segera menuju ke dapur untuk membuat kan pesanan dari para pelanggan nya.
Lalu tak lama kemudian pesanan mereka pun datang dan pelayan menaruh pesanan mereka di meja masing masing.
Mereka pun menikmati makanan dan minuman mereka sambil berbicara dan bersenda gurau, bahkan pertengkaran kecil pun tak luput dari gerak gerik mereka.
Lalu terbesit beberapa pertanyaan di pikiran Boboiboy, Boboiboy pun memutuskan untuk bertanya "Alvin! Kamu dengan Baim, Rifal sama Radit itu sejak kapan bersahabat?."
"Ohh, kitorang dah bersahabat sejak kelas 3 SD dulu." Sahut Alvin.
"Ha'ah, awal kita bertemu tuh sebab aku dan Baim sebangku dan kita berdua bertemu dengan Alvin dan Radit pas di kantin sekolah." Ucap Rifal.
"Awal ketemu juga, si Alvin ma Rifal sering banget adu mulut, meski itu cuma hal kecil, tapi untungnya aku ma Radit yang selalu ngelerai mereka berdua." Ucap Baim.
"Bahkan aku masih ingat, si Rifal jatuh bukan nya di tolongin malah di ketawain sama Alvin dan berakhir dengan mereka yang mulai adu mulut lagi dan hampir main tangan, pfttt kalau di ingatin lagi lucu juga ya pfttt." Ucap Radit sambil menahan tawanya.
"Itu kan salah dia sendiri, aku sudah bilang kalau jalan itu jangan liat ke atas tapi liat ke depan, terus dia malah ngeyel lagi, mana bilangnya mau liat roket di langit, maklum masih kelas 3 SD dan alhasil kepalanya nabrak tiang listrik deh, untung nya gak nangis pas ku ketawain pfttt." Ucap Alvin.
Tawa mereka semua yang ada di situ pun pecah sedangkan Rifal menundukkan kepalanya dan menjeling tajam ke arah tiga sahabat karibnya tersebut, namun hanya di hiraukan oleh mereka bertiga dan masih tertawa mengingat momen lucu tersebut.
Setelah menghentikan tawanya, kini Yaya yang bertanya "by the way Inasya, Anira, Eflina, Ranita! Kalian berempat itu kembar atau adek kakak kandung? Muka kalian hampir mirip tau."
"Cuma sahabat, memang sih gak jarang orang lain bilangin kita mukanya sama lah, kembar lah, mungkin karena terlalu lama bersahabat sejak SD kelas satu." Ucap Inasya.
"Kita ketemu itu karena pas itu aku ngeliat Inasya jatuh terus kaki nya luka lecet dan nangis, jadi nya aku sama Eflina menghampiri Inasya untuk ngobatin luka nya dan tenangin dia yang lagi nangis gitu." Ucap Ranita.
"Hah!? Inasya cengeng!? Yang bener aja!." Ucap Baim dan Fang dengan mulutnya yang sedikit ternganga.
"Iyup, tapi pas kelas satu aja, kelas 2 SD sampai sekarang gak lagi, malah galak dan nyeremin bukan cengeng dan penakut kek dulu." Ucap Anira.
"Segitunya kah diri ku dimata kalian?." Ucap Inasya dengan muka datar dan galaknya, bisa dibilang lagi nahan marah.
"Hehe peace Inasya, peace." Ucap Eflina, Anira dan Ranita sambil menunjukkan dua jarinya yang berarti "damai".
"Iyain." Ucap Inasya dan memakan roti bakarnya.
Mereka hanya terkekeh kecil lalu Rifal Radit dan Baim saling melirik dan mengangguk, sahabat mereka yang melihat itu pun memasang ekspresi bingung dan penuh tanda tanya.
Rifal, Radit dan Baim menarik Ranita, Anira dan Eflina ke tengah kafe, para pelanggan dan pegawai kafe yang melihat itu pun sebagian ada yang mengerti dan sebagian juga ada yang penasaran apa yang akan mereka lakukan.
Mereka Rifal, Radit dan Baim berdiri saling berhadapan dengan Ranita, Anira dan Eflina didepan mereka.
Masing-masing manik indah mereka saling bertemu dan bertatapan seolah olah mengatakan sesuatu, tak lama kemudian Rifal, Radit dan Baim mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya dan seperti duduk bersimpuh lalu mendirikan satu kakinya.
Masing-masing menunjukan sesuatu kepada pasangan mereka, Ranita, Anira dan Eflina tersenyum dan sedikit malu malu saat diberikan sesuai oleh tiga laki laki dihadapan mereka.
"Ranita Permata Sari, apakah kau mau jika suatu hari nanti aku melamar diri mu?." Ucap Rifal sambil menunjukkan sebuah buket bunga mawar merah yang indah.
"Em...y-ya tentu saja aku mau, Rifal Putra Ardigantara." Ranita menjawab dengan agak gugup dan menerima buket bunga mawar merah dari Rifal lalu memalingkan wajahnya karena malu, Rifal tersenyum dan berdiri menghadap Ranita.
Kini giliran Radit dan Baim yang akan mengungkapkan perasaan mereka kepada wanita yang mereka cintai.
"Anira Citra Lestari, sedia kah engkau jika ku lamar suatu hari nanti?." Ucap Radit sambil menunjukkan sebuah ikat kepala dengan hiasan bunga berwarna biru kepada Anira.
"Baik, aku bersedia Muhammad Raditya Setiawan." Anira tersenyum kepada Radit dan menunduk kan sedikit kepalanya, Radit pun menaruh ikat kepala itu di atas kepala Anira yang ditutupi hijab berwarna hijau muda, keduanya saling tersenyum dan menunjuk kan semburat merah dipipi mereka.
"Bunga mawar, bunga melati
Langit malam berwarna biru
Wahai Eflina Merry Ariyanti
Siap kah kau pergi ke K.U.A
bersamaku?." Ucap Baim sambil berpantun dan menghadirkan sorakan dari para pelanggan dan sahabatnya."Cahaya mentari, cahaya bulan purnama
Ya, aku siap Baim Rasya Pratama." Ucapan Baim pun dibalas dengan pantun juga oleh Eflina dan hal itu menghadirkan sorakan lagi dari para pelanggan dan sahabatnya.Baik pun memberikan jilbab berwarna biru malam kepada Eflina, Eflina pun menerima nya dengan senang hati dan tersenyum kepada Baim yang juga dibalas dengan senyuman bahagia.
Lalu sorakan dan kata selamat pun tak luput dari tempat cafe dimana Rifal, Radit dan Baim mengungkapkan perasaannya kepada wanita yang mereka cintai.
Ucapan selamat dan sorakan berlangsung selama beberapa saat lalu geng best friend power memutuskan untuk pulang karena waktu menunjukkan pukul 20.30.
"Weh! Kalian berenam kapan? Kita berdelapan udah loh." Ucap Rifal seolah menyombongkan diri.
"Nyeh, nanti juga kalian tau kok, tunggu aja." Ucap Fang membalas ucapan Rifal.
"Udah Weh, yuk pulang, bye guys." Yaya pun pulang di susul oleh yang lainnya menuju rumah masing-masing.
Mereka pulang dengan perasaan bahagia, terutama Rifal, Radit, Baim, Ranita, Anira dan Eflina karena sudah saling mengungkapkan perasaan masing masing.
Dan berdoa agar bisa disatukan dengan Tuhan di suatu hari nanti.
Hai readersdream ketemu lagi dengan author^^
Maaf kalau ada kesalahan kata/ tanda baca ya?
Ok, cuma itu yang mau Author sampaikan
See you the next chapter, bye bye readersdream^^ dan met sore
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Children Love Triangle✔️
RomanceYaya Firaisya, gadis yang pindah ke Malaysia bersama keluarganya karena pekerjaan ayahnya. Hidupnya yang berawal dari persahabatan justru menjadi cinta segitiga dimasa SMA-nya Lalu siapakah dua laki laki yang mencintai Yaya Firaisya? Siapakah yang...