hari itu

772 127 0
                                    

silakan tinggalkan aku dan kembali pada masa lalumu
karena kamu masih punya masalah yang belum usai


+ ❤️ +

Varo berjalan menuju taman rumah sakit dengan selembar amplop ditangannya. Ini adalah hasil DNA yang ia tunggu tunggu selama seminggu penuh. Varo duduk di kursi taman rumah sakit.

Ia memandangi hasil DNA, jantungnya berdebar kencang. Tes DNAnya dengan Dira. Dengan perlahan Varo membukanya dan membaca penuh hati hati dan teliti. Ia kemudian mengeluarkan ponsel dan mendial nomer.

"Hallo." Salam Varo dengan hati yang bergetar.

"Iya hallo, ada apa? Bagaimana hasilnya?" Jawab suara berat dari sebrang sana.

"99,9% cocok." Varo tak mampu lagi menahan tangisnya. Sudahkan ini terlambat?

"Cocok, maksud mu, dia adalah adik kita? Kau serius? Jangan bercanda!"

"Aku serius kak, dia adik kita yang hilang dua puluh tahun lalu saat kecelakaan."

"Dia adik kita Varo."

Varo, dia anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Gantala Kagatra Al - Asad dan dirinya Alvaro Rekaja Al - Asad. Kakaknya dipanggil Ganta dan dirinya Varo juga adik mereka Seirra. Seirra Kamodya Trusky Al - Asad.

Malam itu, ketika keluarga Al - Asad datang ke Indonesia untuk berlibur. Al - Asad sendiri adalah salah satu pengusaha dari Londen. Mereka dikenal sebagai keluarga yang kaya dan dermawan.

Dengan mengendarai mobil yang di kemudikan oleh ayah Varo sendiri. Kala itu jalanan cukup sepi. Gantala dan Varo sedang bercanda dengan adik mereka yang belum genap dua tahun di kursi belakang.

Saat itu tiba tiba Seirra yang sedang tertawa langsung menangis ketika melihat jalan didepan. Gantala dan juga Varo mencoba untuk menenangkannya namun gagal. Ibu mereka akhirnya membawa Seirra kepelukannya dan itu sama sekali tidak berhasil menenangkan Seirra.

Akhirnya ayah mereka memutuskan untuk berhenti jika ada pom bensin. Tapi sepanjang jalan yang mereka lalui tidak ada pom bensin atau pun restoran yang masih buka. Tentu saja itu sudah jam satu malam. Mereka tidak juga menemukan tempat pemberhentian sedangkan Seirra masih belum mau berhenti menangis.

Ayah menjadi panik takut bila sesuatu terjadi pada Seirra. Hal itu membuat ayah tak fokus menyetir dan mereka juga panik. Dari arah berlawanan ada truk yang kelebihan barang melintas dengan brutal.

Tepat ketika ayah akan menghindari truk yang tiba tiba melaju kearah mereka. Ayah berhasil menghindari mereka, tapi sebuah mobil lain menabrak mobil mereka. Kecelakaan itu terjadi.

Mobil yang ditumpangi Al - Asad menabrak pohon dan Seirra terlempar keluar. Saat itu Varo melihat adiknya menangis setelah itu ia tak sadarkan diri. Itu kali terakhir mereka melihat Seirra.

Dua minggu setelah itu Varo sadar dari komanya dan di sambut senyum hangat kakek dan neneknya. Varo yang berumur sembilan tahun kala itu sempat mendapat penanganan dari pskiater karena trauma. Sedangkan Gantala yang berumur sebelas tahun koma selama satu bulan.

Gantala dan Varo begitu terpukul karena kepergian ayah dan ibu mereka. Apalagi dengan menghilangnya Seirra. Sejak saat itu mereka tinggal dengan kakek nenek dari pihak ayah sedangakan dari pihak ibu telah tiada.

Sampai ketika umur Varo dua puluh empat tahun ketika ia telah lulus S2 dengan nilai yang hampir sempurna. Varo membantu kakaknya untuk mengurus perusahaan peninggalan ayah mereka. Setahun kemudian kakek nenek mereka meninggal dunia.

Dua saudara Al - Asad kembali berkabung. Setelah itu mereka mengerahkan semua usaha untuk bisa menemukan adik mereka. Sampai dua tahun yang lalu ketika Varo bertemu Sabian dan menjadi teman baik.

Varo harus menjadi sekertaris Sabian selama satu tahun karena kalah bermain Polo. Varo pun juga dekat dengan keluarga istana karena sering bertemu Sabian. Hingga ketika ia mengurus pernikahan Sabian dengan Dira.

Ada yang salah ketika ia melihat Dira. Bukan, bukan perasaan laki laki pada perempuan tapi seorang kakak pada adiknya. Perasaan ingin melindungi. Varo kira karena ia telah lama merindukan adiknya jadi menganggap Dira adik.

Tapi ketika golongan darah Dira yang sama dengannya membuat dia curiga dan memutuskan tes DNA. Ia memberi tahu kakaknya tentang perasaannya pada Dira. Gantala jug langsung mendukung Varo untuk melakukan tes DNA.

Ketika Varo dan Gantala bertemu di London, Varo menunjukkan foto Dira. Fitur wajahnya mirip deangan ibu mereka. Itulah yang membuat mereka semakin yakin.

Dan selembar kertas hasil DNA ini membuat semuanya makin jelas. Dira adalah Seirra yang hilang dua puluh tahun yang lalu.

"seirra, maaf kakak datang terlambat." Ucap Varo sedih karena sulit menerima kenyataan.

- ❤️ -

Tepat dua hari sebelum perayaan ulang tahun Amaroon, Al - Asad mendatangi rumah Sabian. Gantala dan Varo datang secara mendadak membuat Sabian dan Dira keheranan.

Hal pertama yang dilakukan Varo ketika melihat Dira adalah membawa kepelukannya dengan erat. Mendekap adiknya yang lama telah ia cari. Dira merasa kaget dan keheranan karena dipeluk secara mendadak oleh Varo.

Hari itu juga Gantala menjelaskan apa yang terjadi dan membuat Sabian maupun Dira merasa syok. Tapi Dira juga merasa bahagia, tak pernah bermimpi hidupnya akan seperti ini. Ia kira setelah kematian orang tua yang ternyata orang tua angkatnya, ia akan sendirian. Tapi Tuhan begitu baik padanya.

Dira memeluk Gantala dan menangis tersedu dalam pelukan kakaknya. Gantala mendekap Dira dengan erat, rasa rindunya menguap.

Hari itu juga Gantala mengubah seluruh surat surat penting milik Dira. Ditambah lagi Sabian yang mengulang pernikahannya beserta surat suratnya. Dira menatap haru pada tiga laki laki yang ia sayangi.

"Kamu kenapa nangis?" tanya Sabian mengahampiri Dira yang berdiri tak jauh darinya

Dira menggeleng, "Aku bahagia, Bian. Terimakasih untuk segalanya."

Dira langsung memeluk Sabian dengan erat, menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Sabian. Sabian mengusap kepala Dira pelan, sebelah tangannya menepuk punggung Dira pelan.

"Aku juga bahagia."

P R I N C E ( S S ) | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang