9; Memastikan

182 33 8
                                    

"APAAA??? DIREKTUR DOY BILANG DIA MENYUKAIMU?"

"Ehhem!" Johnny terbatuk kecil

"Ssstttt kebiasaan pelankan suaramu jun."

"Aneh gak sih yang awalnya Aku gak bisa bayar sewa trus? Dia bisa bareng sama Aku sekarang?"

"Ini emang agak aneh.." Xiaojun aka dejun menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Cepat beri Aku solusi." Jean menarik-narik baju Dejun, hingga yang punya baju ingin menggampar Jean dengan keyboard di depannya.

"Gimana kalau kita menjebak dia supaya bisa bareng?"

"Bareng?"

"Aku.. Kamu.. Pacaran? Gimana?" tawar Xiaojun.

"Apa?"

"Supaya dia cemburu."
"Jika cemburu artinya dia menyukaimu je." tambah lagi kata dejun.

Astaga idenya buruk tapi markicop.

"Apa?"
"Cemburu?"
"Kalian berdua tidak memiliki level yang sama." Johnny menyela.

"JOHNNY!!" Dejun membentaknya, hampir saja gue jatuh. Suaranya macam tarzan
"Siapa yang Kamu anggap remeh? Huh?"

Apa gue harus menegaskan dejun? Haha

"Hei.. Lihat cara berpakaianmu, berdandanmu.. Dasar ayam kantor."

Plak

"Yha! Sakit." kata Jean memegangi bibirnya
"Lihat, nih ngaca. Kalian tidak berada di level yang sama ngerti?"

Jean melihat Xiaojun melepaskan wig panjangnya dan berganti gaya

"Gimana?"
"Udah keren kan Aku?"
"Apakah Aku satu tingkat dari daddy doy?" kata Dejun dengan melentikkan jarinya.

"Hmm oke juga." Johnny

Jean sedang merencanakan hal yang sangat luar biasa fikirnya, mungkin dengan cara ini direktur Doy bisa benar-benar mengakui. Mungkin?

Sekarang Jean dan Xiaojun berada di lorong dekat dengan pintu dapur, mereka merencanakan aksinya. Sang aktor Dejun dan Jean siap beraksi

"Ayo cepat-cepat dia menuju kemari." Jean berbisik kepada dejun.

"Hmm.. Jean kamu mau nggak aku ajak hari ini?"

"Kemana?"

"Ngedate-"

"Hari ini karyawan tidak dizinkan pulang jika belum selesai, Jean ambil berkasnya." Pak Doy memberikan begitu saja tumpukan kertas yang di bungkus oleh map, terlihat sangat tebal.

"Kerjakan hari ini harus selesai, jika tidak,,"

Pak doy mendekati telinga Jean dan berbisik "tidak bisa pulang."
Lalu pergi begitu saja dari hadapan jean dan dejun.

Hah? Bagaimana bisa Gue menyelesaikan file yang begitu banyak?

Tidak, Jean. ayo lo harus bisa menolak

"Eh pak." Jean menepuk pundak Doy dari belakang
"Pak direktur hari ini saya ada kencan sama Dejun, kayanya gak bisa."

Gila si jean nantangin Maut-Xiaojun

"BERKENCAN??"

"Benar!! Aku dan jean akan-"

"apanNYA YANG BENAR?" Nada pak Doy menaik satu oktaf.

Plis jun ngomong yang bener.

"aku dan jean, JADIAN."
Xiaojun menekankan kata jadian di depan muka pak doy.

Direktur - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang