"Waktunya pulang~" Jean mengambil tas selempang, jas kantor berjalan keluar.
Melihat Pak Doy berada beberapa meter, gue berusaha berjalan biasa saja melewatinya Semoga tidak melihat.
"Sebentar.." Jean tetap berjalan melewati Kim Doyoung, dia tidak merasa di panggil Namanya hingga,
"Eh... Jean-Jean." Panggilnya.
Apes nih gue
"I-iya? Direktur?"
"Di mana yang lain?" Pak Doy melihat ruangan tampak kosong tidak ada seorangpun, kecuali gue yang udah mau pulang.
"Sudah, ikut turun denganku." Pak Doy menatap tajam, menyuruh untuk mengikutinya.
"Tapi."
Firasat gue mengatakan tidak akan bagus...
"Departement kita akan pindah ke sini lusa, ada beberapa data akhir yang membutuhkan statistiknya." Kata Pak Doy berjalan lurus tanpa melihat gue.
"Bersegeralah dengan cepat jangan lupa data apa saja yang diperlu." Pak Doyoung berhenti mendadak menoleh, huftt untung aja gue gak nabrak bisa saja make-up gue bakal nempel di jas Pak Doy.
"Malam ini Saya ada hal penting, jangan buang-buang waktu."
Kami berjalan menuju salah satu ruangan yang akan digunakan sebagai rapat.
"Tempat ini untuk bagian tim, kamu ingat-ingat." Pak Doy menunjukkan Ruang Tim bukan Area Rapat jadi gue rasa pasti ambil Ruang VIP biasanya.
"EH MENYINGKIR!!!" Dari atas terdengar suara teriakan mandor, ya karena tidak jauh dari lokasi bagian atap saat ini sedang masa renovasi.
"Doyoung!!!" Gue berteriak mendorong badannya, Gue dan Doyoung terjatuh.
Na'as Dengan Gue karena Badan Gue sekarang tertimpa balok kayu yang lebar, tidak begitu besar tetapi rasanya sakit sekali.
"K-kamu gapapa?" Doyoung datang dan menyingkirkan balok kayu itu.
Gapapa pala kau, pertanyaan apa itu? Sakit bodoh!
"A-aku gapapa Direktur Doy.." Gue memegangi kaki yang tertimpa, sakit sekali.
Dua orang pekerja datang mendekati kami, "Maafkan kami Pak Doy..." Dua laki-laki itu menunduk.
"Singkirkan itu dulu." Kata Pak Doy suaranya terdengar marah namun di tahannya.
"Kakimu bengkak."
"Tunggu disini.."
"Aku akan membawamu ke RS.""nggak perlu!!"
Sayang sekali, bukan Kim Doyoung namanya jika mengacuhkan setiap kalimat pegawainya Ia selalu menggunakan fikirannya sendiri. Namun dia sangat perhatian.
Tidak beberapa lama, Pak Doy datang mendekati Jean.
"Apa Kamu bisa berdiri sendiri?""Aku bisa kok.."
"Pak Doy, aku beneran gapapa kok.""Kamu gausah mikir yang lain, Aku hanya mau berTerimaKasih."
"Hanya itu.""A-aku gak mikir yang lain kok."
Tiba-tiba saja dalam keheningan masing-masing, perutku berbunyi. Sungguh memalukan.
"Ehehehe." Tawaku kecil.
"Ayo aku akan mengajakmu makan malam dulu."
***
"Kamu dengan Direktur Doy ada hubungan apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/245088169-288-k274436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Direktur - Kim Doyoung
Teen FictionMy direktur is my room mate [Berawal dari iseng main rp(role player) hingga bertemu di Dunia nyata, dan ternyata partnernya adalah Direktur perusahaan] "GUA KIM DOYOUNG, PEMILIK PERUSAHAAN INI." "Jangan pernah panggil gua Jean kalau lu ga bisa tundu...