Part 1

463 24 2
                                    

Pagi ini... hujan terlihat begitu jelas dari dalam kamar jendela wanita itu. Bunyi gemercik air hujan yang semakin memburuh menandakan jika tengah terjadi hujan lebat di luar sana. Saat pertama kali membuka matanya wanita itu terdiam sejenak ketika merasakan hawa dingin yang membias tubuhnya dan di saat itu pulalah ingin rasanya dia memeluk tubuh lelaki yang saat ini tengah tertidur di sampingnya.

Dia sungguh ingin memeluk hangat tubuh lelaki itu, agar bisa merasakan aroma wangi tubuhnya serta kehangatan disana. Dan bukan hanya itu, dia juga sangat ingin menyentuh wajah lelaki itu, wajah yang selama ini hanya bisa dia pandangi. Namun sepertinya itu tidak akan pernah bisa dia lakukan, karna itu semua hanya akan menjadi sebuah fantasy yang rasanya tak akan pernah bisa terwujud.

Ya, wanita itu bernama Naya dan lelaki Itu bernama Tae. Tae adalah suami dari Naya. Sudah selama satu tahun ini Naya hidup bersama dengan suaminya Tae dalam ikatan sebuah pernikahan yang suci dan sakral. Tapi jangan pernah menanyakan tentang kebahagiaan dalam pernikahan mereka karena jawabannya; hanya Naya saja yang merasa bahagia dengan terjadinya pernikahan ini, tidak dengan Tae yang malah sangat tidak menginginkan pernikahan ini terjadi.

Tentu Naya sangatlah tau diri, jika ini semua terjadi karena kesalahannya. Naya sangat tau jika saat itu Tae sama sekali tidak mencintainya. Tapi seolah telah di butakan oleh cinta Naya sama sekali tidak memperdulikan hal itu dan tetap ingin menikah dengan Tae.

Sampai akhirnya, Naya menyadari semua kesalahan yang telah dia lakukan. Ketika dia sudah melewati satu tahun pernikahannya bersama Tae. Tak ada sedikit pun cinta atau kasih sayang yang ditunjukan Tae kepada Naya, yang ada hanyalah sebuah penolakan serta sikap dingin yang selalu di tunjukan oleh Tae.

Hingga akhirnya Naya sadar; jika sebuah pernikahan membutuhkan pondasi yang sangat kuat dimana itu semua akan tercipta ketika kedua belah pihak saling mencintai. Tapi jika cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan, tentu saja pernikahan itu tak akan bisa menjadi kokoh melainkan akan menjadi rapuh, seperti daun kering yang bisa dengan mudahnya tersapu oleh angin yang bisa datang kapan saja.

Tapi bagaimanapun juga Naya sangat ingin merasakan kebahagian di dalam pernikahannya bersama Tae. Naya ingin merasakan kehadiran Tae seutuhnya bukan hanya karna status yang memaksanya untuk berada di samping Naya. Selama ini Naya selalu melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan cinta yang seutuhnya dari Tae, dia juga selalu berusaha untuk menjadi seorang Isteri seperti yang Tae inginkan, walau terkadang semua usaha yang dia lakukan hanya akan di tanggapi dingin oleh Tae.

Naya tidak pernah menyerah, karena dia selalu berusaha, mencoba dan bersabar. Naya tau jika tidak ada kebahagiaan yang instan, karna semuanya membutuhkan sebuah proses yang harus di lalui. Sepedih apapun itu, Naya akan terus mencoba untuk melaluinya dengan ikhlas.

"Kamu sudah bangun?" Naya memecah keheningan saat melihat Tae membuka matanya dan merubah posisi tidurnya menjadi duduk

"Rasanya sangat tidak nyaman, ketika kamu terus memperhatikanku." Jawabnya dengan nada dingin dan tanpa melihat kearah Naya.

Seketika Naya langsung menundukan kepalanya. "M-maaf, jika aku sudah mengganggu tidurmu." Ujar Naya lalu buru-buru bangkit dari posisinya dan bersiap untuk keluar dari kamar.

"Nay... " Panggilan itu membuat Naya menghentikan langkahnya sejenak, lalu secepat kilat langsung menatap kembali kearah Tae.

"Iya, ada apa?"

"Kamu tidak perlu membuatkan aku sarapan, karna aku akan makan diluar!" jelas Tae dan lagi-lagi dia tidak menatap wajah Naya.

Mendengar itu, Naya hanya mengangguk dan kembali melangkahkan kaki-nya untuk keluar dari kamar, tanpa membalas ucapan Tae.

Snow Flower [ Taehyung Local FF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang