Part 5

321 20 3
                                    

Happy reading ;)

Naya tidak pernah menyangka jika merasa bahagia baginya akan sesederhana ini. Seperti yang sedang dia rasakan saat ini, dia merasa sangat bahagia dengan perubahan sikap yang terjadi pada, Tae.

Mungkin sebagian orang akan bilang; jika sikap Naya terlalu berlebihan tapi kalian harus tau, selama ini tidak pernah terlintas dalam pikiran Naya jika hubungannya bersama Tae akan menjadi lebih baik.

Masih terngiang dalam ingatan Naya, ketika Tae mengatakan bahwa dia ingin memulai semuanya dari awal. Tidak ada kata ataupun cara yang mampu menggambarkan kebahagian yang Naya rasakan saat ini.

Tae... lelaki yang selama ini selalu menjadi alasan pertama kenapa dia menangis perlahan mulai menujukan perubahan sikapnya. Terlepas dari apakah ini sungguhan, atau hanya sebuah kepura-puraan saja? Tapi Naya sama sekali tidak peduli mengenai kedua opsi tersebut. Dia hanya ingin membuat banyak momen bersama Tae saat ini, selagi kesempatan itu ada.

Bodoh kah Naya karena dengan gampangnya memberi maaf pada Tae yang sudah jelas selalu menyakiti dirinya? Tidak... Naya tidak bodoh! Baginya sebagai seorang Isteri yang sangat mencintai Suaminya, bukan hal yang sulit ketika harus memberi maaf kepada orang yang dicintainya tidak peduli seberapa banyak luka yang telah dia berikan.

Ada sebuah istilah yang menyebutkan, bahwa; Cinta itu buta. Cinta tak mengenal dari mana kita berasal, bagaimana status kita dan seperti apa penampilan kita. Dan terkadang, cinta bisa menjadi begitu misterius tapi bagaimana pun juga, cinta menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap manusia di muka bumi ini. Bahkan ada sebuah syair lagu yang mengatakan; jika hidup tanpa cinta, bagaikan taman tak berbunga.

Iya, seperti itulah perasaan Naya kepada Tae.

"Nay... kenapa kamu selalu diam saat sedang bersamaku? Apa sebaiknya kamu jangan pulang dulu hari ini. Aku rasa kamu masih butuh perawatan." Ujar Tae ketika melihat Naya yang tengah melamun sambil sesekali Naya terlihat tersenyum sendiri.

Naya menghentikan sejenak khayalan-khayalan gila yang saat ini memenuhi pikirannya. Lalu dia beralih pada Tae. "Tidak mau! Aku sudah sembuh Tae, aku mau pulang aja. Aku udah nggak nyaman berlama-lama disini." Naya menolak cepat usulan Tae untuk dirawat lebih lama lagipula dia sudah merasa lebih baik dan sama sekali tidak membutuhkan perawatan dari Dokter lagi.

"Benaran kamu udah ngerasa baik-baik aja? Aku khawatir, karna kamu terlihat sering ngelamun." Kali ini Tae menyentuh kening Naya dengan punggung tangannya, untuk memeriksa suhu badan Naya. "Tidak panas." Gumannya.

"Aku kan udah bilang, kalau aku sudah sembuh dan sekarang aku ingin pulang." Naya nyaut dengan antusias.

"Oke, tapi sebelumnya aku akan bertanya terlebih dahalu kepada Dokter, untuk memastikan jika keadaanmu benar sudah membaik dan bisa pulang hari ini. Setelah itu aku akan mengurus semua administrasi nya. Kamu tunggu disini, aku akan segera kembali."

"Iya, aku mengerti..."

"Oia, di luar ada sahabatmu, aku akan memanggilnya untuk menemanimu."

"Siapa, Caca?"

"Ya, memang siapa lagi. Bukannya sahabatmu hanya dia?" cibir Tae membuat Naya mendengus sebal.

"Ishh... iya aku tau, aku ini tidak punya banyak sahabat, tapi bisa kan, tidak usah di perjelas!"

"Haa..." Tae tertawa renyah sambil melipat kedua tangannya. "Aku cuma bercanda, Nay." Lanjutnya sambil mengusap kepala Naya membuat Naya kembali tersipu.

"Nay!!! Huaaa... sumpah ya, aku kuatir banget sama kamu! Bener-bener deh, kamu hampir aja bikin aku jantungan gara-gara ngeliat kamu tiba-tiba pingsan gitu aja." Pekik Caca dengan suara cemprengnya. Sambil memeluk tubuh Naya dari samping.

Snow Flower [ Taehyung Local FF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang