Part 2

282 19 0
                                    

Menangis adalah hal yang sering terjadi pada Naya ketika dia harus kembali menata persaannya ketika Tae kembali bersikap acuh padanya. Seperti yang sedang terjadi sekarang, sudah lebih dari seminggu Tae tidak pulang ke rumah entah kegiatan apa yang membuatnya betah berlama-lama di luar sana atau memang dia sengaja melakukannya agar bisa menghidar dari Naya? Naya tau betul mungkin saat ini Tae tengah kembali menghindari dirinya, dia juga tau alasan apa yang membuat Tae memilih untuk menghindarinya.

Semua bermula sejak kejadian dimana Naya bertemu dengan Luna, sepertinya saat itu Tae benar-benar tidak menyukai aksi Naya hingga berimbas dengan dia yang terus menghindar dari Naya. Naya sudah mencoba untuk berbicara tapi Tae sama sekali tidak mau mendengar apapun yang Naya katakan.

Setiap malam Naya selalu menunggu kepulangan Tae, dengan harapan dia bisa melihat wajah Tae yang selalu menari dalam ingatannya, yang selalu dia rindukan setiap saat. Tapi semua itu rasanya sulit ketika Tae mengabaikan semua panggilan dari Naya. Tae sering mengabaikan panggilan telpon dari Naya, bahkan untuk membaca pesan dari Naya pun dia tidak mau. Harus berapa lama Naya menahan perasaan sakit ini, sakit ketika seorang Suami yang dia andalkan untuk menjaga dan menyayanginya malah tidak pernah menganggap dirinya ada.

Haruskah Naya lebih menderita dari ini agar Tae bisa memperhatikannya? Entahlah, Naya merasa begitu kesulitan ketika harus menyentuh bagian terdalam perasaan Tae. Naya merasa begitu rapuh, ketika dia tak bisa melakukan apapun untuk pernikahannya.

"Cleeek!"

Kali ini Naya mendengar suara pintu kamar terbuka, Naya segera mengarahkan pandangannya kearah pintu. Dan ya, disitu Naya bisa melihat sosok Tae yang sudah lama dia rindukan. Kini Tae kembali lagi terlihat di hadapan Naya, walau masih tanpa senyum di wajahnya tapi Naya tetap merasa bahagia, ketika dia bisa melihat Tae kembali.

"Kamu sudah pulang?" Naya segera menghampiri Tae yang kini tengah sibuk membuka kancing kemeja yang dia pakai. "Apa kamu udah makan? Gimana kalo aku buatin kamu teh, kamu mau?" tanya Naya dengan lembut dan hati-hati, lalu dia mencoba meraih tangan Tae.

"Jangan sentuh aku, Nay!" Tae malah membentak sambil menepis kasar tangan Naya.

"Kamu kenapa? Aku hanya mengkhawatirkan kamu, maaf jika aku salah. Apa kamu lagi ada masalah, di kantor?" Naya bertanya dengan raut wajah cemasnya.

"Udahlah Nay, aku cape!"

"Setidaknya kamu bisa menjawab dulu karna aku merasa begitu khawatir dengan keadaanmu."

"Keadaanku baik-baik saja! Kamu puas? Jadi berhentilah bertanya!" jawab Tae dengan nada sebal! Membuat Naya semakin mengkhawatirkan keadaannya.

"Tapi kamu terlihat sedang tidak baik-baik saja, apa benar gak ada masalah?" Naya bertanya lagi kali ini dia sedikit mencondongkan badannya kearah Tae, dengan sebelah tangannya menepuk bahu Tae.

"Aku udah bilang jangan sentuh aku! Kenapa kamu masih tidak mengerti juga!" sungut Tae sambil menepis kembali tangan Naya. "Kamu benar-benar mau tau masalah apa yang sedang mengganggu pikiranku? Oke, akan aku jelaskan. Kamu lah sumber masalah dalam hidupku, Nay! Kamu lah orang yang membuat hidupku jauh dari kata bahagia! Kamu adalah orang yang membuat aku berada dalam situasi serumit ini! Dan kamu, kamu juga orang yang sudah menghancurkan semua impianku untuk bisa bahagia bersama dengan dia!" jelas Tae dengan segala emosinya.

Naya hanya bisa terdiam dengan terus menatap ke arah Tae. Sungguh, Naya merasa begitu sakit ketika mendengarkan setiap kata penuh kebencian yang Tae lontarkan belum lagi pengakuan Tae yang semakin membuat Naya sakit hati, mungkinkah ada wanita lain dalam hidup Tae? Tapi siapa? Kenapa selama ini Tae tidak pernah bercerita kepada Naya, jika sebenarnya dia sudah memiliki wanita idaman lain.

Snow Flower [ Taehyung Local FF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang