4. Meja No. 12

4 2 1
                                    

Assalamu'alaikum
Annyoung

Selamat malam bagi jomblowan dan jomblowati.

Apa kabarnya?? Semoga sehat selalu yaa

Sebelum baca jangan lupa vote dan komen yaa

Udah itu doang yang mo disampein

Happy reading🤗

***

Bening menghela nafasnya lega. Akhirnya ia melewati ujian try out hari pertama dengan lancar. Pelajaran matematika. Mungkin sebagian orang ini pelajaran sangat sulit. Banyak orang yang membenci pelajaran ini. Padahal semua kegiatan di hidup selalu dikaitkan dengan angka.

Ia melihat ke sekeliling kelas. Masih cukup ramai. Dan kalian pasti tau apa yang dilakukan kebanyakan siswa selepas ujian. Apalagi bagi kelas unggulan XII MIA 1. Berkumpul di satu tempat, menyamakan jawaban dengan siswa lain. Sepertinya kegiatan itu sangat wajib dilakukan selepas ujian.

Apa kalian selepas ujian juga seperti itu??

Bening merapikan alat tulisnya dan memasukkan kotak pensil serta papan abo yang ia bawa. Ia masih duduk. Tak melakukan apapun.

Jika ia langsung keluar, yang ada kejadia bully pada dirinya makin menjadi. Dirinya mau semester akhir ini, ia bebas dari bully. Kalau bisa enggak lagi. Sumpah gak enak di bully. Tapi, kayaknya teman sekelasnya merasa bodo amat. Mereka masih fokus dengan kegiatan menyamakan jawaban.

Bening memanfaatkan waktu ini. Ia langsung beranjak dari kelas dan segera pulang.

Keluar dari kelas ia melihat Mozza juga keluar dari kelasnya. Mata Bening berbinar. Ia langsung menyusul Mozza. Tiba - tiba, Bening mengurungkan niatnya. Ia bersembunyi di balik pilar di dekatnya. Ia melihat kedekatan Mozza dengan Alna, teman sekelas dan juga teman sebangku Mozza.

Bening melihat ada senyuman yang tercetak di bibir Mozza. Sepertinya Mozza senang. Tak sama saat Mozza dengan dirinya. Mozza selalu sengsara, kerepotan, dan kesusah jika didekat dirinya.

Bening menundukkan kepalanya. Apa ia tak ada yang mau berteman dengan dirinya? Padahal ia berharap, Mozza mau berteman dengan dirinya. Apalagi disaat semua memojokannya.

Siapa sih yang gak mau berteman dengan Alna Auksara. Perempuan blasteran Indo - Belanda itu sangat cantik. Selain itu, dia juga pintar dan barbakat. Dia juga sering ikut olimpiade dengan Angga. Aahh Alna itu kalau didefinisikan cewek idaman kaum adam.

Sudah cukup Bening mendeskripsikan seorang Alna. Nanti kalian insecure. Cukup Bening yang insecure dengan Alna.

Bening menggeleng kepalanya pelan. Ia kembali melihat Mozza. Ia melihat Mozza sendiri. Ini kesempatannya untuk mendekati Mozza. Bening langsung mendatangi Mozza.

"Mozza," sapa Bening.

Mozza langsung membalikkan badannya. Wajahnya seketika berubah. Tak sama saat bersama Alna tadi.

"Ngapain lo?" tanya Mozza tak suka.

Bening terkejut dengan intonasi yang dikeluarkan Mozza. Bening tetap tersenyum tulus ke arah Mozza.

"Aku cuma mau minta maaf sama kamu, Za. Yaa, walaupun itu bukan salah aku," ucap Bening. Ia berharap Mozza mau kembali berteman dengannya.

Mozza tersenyum mencemeeh. "Lo gak salah?"

Bening menggeleng kepalanya.

"Bening, Bening. Mana ada orang yang mau berteman dengan seorang mantan narapidana," ucap Mozza menekankan akhirnya.

Air Mata BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang