Part 06

9 0 0
                                    

‹୭̣៸྄͜༉̥֯ ֯͜🤖𖠵ฺ໋۟݊ꪶCHAEYOUNG'CHAERYN꒷꒦

Gadis cantik dengan nama lengkap Shania Chaeryn itu berjalan santai memasuki rumah sakit. Kaki jenjangnya melangkah yakin memasuki tempat dengan bau obat yang menyengat itu. Ini hari pertamanya sebagai dokter spesialis kejiwaan, tapi dirinya yakin tidak akan mengecewakan. Sesekali dia tersenyum, menyapa orang-orang yang dia kenal dan berbincang sebentar.

"Nurse, pasiennya suruh tunggu 5 menit ya," ujarnya pada suster yang berdiri di ruangannya. Wanita itu mengangguk, keluar dan membiarkan si gadis beristirahat.

Lima menit kemudian, suster tersebut datang kembali dengan pasien bersamanya. Laki-laki, dia sendirian. Chaeryn membaca data medisnya, memakai kacamatanya dan menyuruh pasien tersebut duduk.

"Jadi, keluhannya apa?"

"Saya sering berkhayal kalau ada kejadian, tapi waktu saya tanya ternyata itu tidak terjadi. Dok, saya bingung," cicitnya.

Chaeryn mengangguk, menulis beberapa kalimat dengan cepat dan memperhatikan penampilan pasien di depannya.

"Ada riwayat pemakaian obat-obatan?" laki-laki didepannya menggeleng.

"Kalau riwayat kekerasan, atau percobaan bunuh diri?" laki-laki didepannya menggeleng kembali.

"Kalau berhalusinasi, suasana hatinya seperti apa?"

"Biasanya saya sedang sedih atau marah."

Chaeryn mengangguk, mengetik sesuatu di keyboard pcnya dan tersenyum.

"Untuk saat ini dugaan terkena skizofrenia," jelasnya. "Nanti diresepin obat, minum ya. Kita bikin janji 5 hari lagi, nanti tulis gimana aja. Baru habis itu kita lakuin terapi psikososial."

Laki-laki didepannya mengangguk, mengambil buku catatan yang disodorkan oleh dokter didepannya dan menunduk.

"Saya, nggak gila kan dok?"

Gadis itu tersenyum, mengelus surai hitam pasiennya dan menggeleng, "Nggak."

Selesai itu, Chaeryn mengantar pasiennya keluar ruangan. Gadis itu mengecek kembali data medis yang berserakan di mejanya. Menghela nafas, gadis itu sedikit menyeka keringatnya.

"Hari ini bakal cape nih."

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, gadis itu diberi tahu jika tidak akan ada lagi pasien yang datang. Chaeryn berdiri, menggantung jas dokternya dan berjalan keluar. Setidaknya hari ini ada pelajaran yang dia dapat, begitu fikirnya.

‹୭̣៸྄͜༉̥֯ ֯͜🤖𖠵ฺ໋۟݊ꪶRYUJIN'ASTARANU꒷꒦

Kringgg kringggg, kira kira begini suara alarm di dalam kamar milikku,  Astaranu. Yah, terbangun dari tidur nyenyak itu tidak terlalu enak kan, apalagi karena bunyi alarm yang memekikan telinga.  Akupun mulai mematikan alarm dan meminum air putih yang berada di sebelah nakasku, air putih dipagi hari itu sehat. //Berjalan mengambil handuk// Aku pun dengan perlahan memasuki kamar madi lalu mandi. Sehabis mandi aku pun menyeduh kopi, sambil melirik jam. Sudah pukul 08.00 pagi, aku lalu dengan santainya menyambar kunci mobil. Segeralah aku pergi kerumah sakit, STANFORD MEDICAL ACADEMY, nama rumah sakitnya. Aku adalah salah satu karyawan baru di sana.

Saat sudah sampai di parkiran rumah sakit dia pun berjalan menuju ruangannya

/Berjalan perlahan memasuki pintu RS
/Berjalan keruang absen
/Mengisi daftar hadir
/Masum keruangan prubadiku

Tak menunggu waktu lama, seorang perawat pun mengetuk pintuku. "Buk ada pasien yang ingin bertemu" sontak akupun mengijinkannya, seorang pasien pun masuk, memang salah satu pasien ini telah membuat janji terlebih dahulu. //Menyamankan posisi duduk// akupun berusaha untuk membuat dia nyaman, tenang, dan merasa baik baik saja.

Story Of Medico 46Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang