6. Kemana Perginya Nyamuk Saat Hujan?

249 2 0
                                    




"Yah, kemana perginya nyamuk saat hujan?" tanya Alya kepada ayahnya
Ayahnya mengerutkan kening. Kenapa putrinya yang baru berusia lima tahun itu menanyakan hal tersebut.

"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu, Nak?" tanya ayah.

Alya adalah seorang anak berusia lima tahun. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia sering bertanya banyak hal kepada ayahnya. Ayahnya dengam sabar selalu menjawab pertanyaan Alya. Dan Alya akan merasa senang ketika ia mendapatkan jawaban dari ayahnya.


Alya tinggal di desa. Di daerah tempat tinggalnya masih banyak terdapat kebun-kebun. Bahkan di belakang rumah Alya pun terdapat sebuah kebun. Ada beberapa pohon tumbuh di kebun itu. Ada pohon pisang, jambu, dan sawo. Ayah membuatkan sebuah ayunan untuk Alya di pohon sawo. Alya senang bermain di ayunan tersebut.


Karena sudah beberapa hari bermain di ayunan, Alya mulai bosan. Sehingga Alya memilih bermain di rumah. Ayunannya pun terlupakan. Selain karena bosan, Alya juga tidak suka diganggu dengan nyamuk-nyamuk saat bermain ayunan. Ia menjadi jengkel sendiri karena nyamuk-nyamuk tersebut. Pernah ia mengadu kepada ayahnya tapi ayahnya hanya berkata, "Kalau bermain di ayunan pakai baju dan celana panjang, Al. Biar nggak digigit nyamuk. Sambil bawa ini." Ayah memberikan raket nyamuk. Raket yang memiliki aliran listrik untuk membunuh nyamuk. Jika sudah begitu Alya hanya bersungut-sungut sebal. Ia malas pakai baju panjang. Apalagi membawa-bawa raket itu saat bermain ayunan.


Suatu hari, turun hujan. Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Alya hujan-hujanan. Bajunya basah kuyup. Namun ia tampak senang. Ia menari-nari. Ia juga bermain di ayunan belakang rumah.

Alya merasa aneh. Biasanya ia akan dikerubuti nyamuk jika bermain di ayunan. Namun kini taka da seekor nyamuk pun di sana.

"Kemana perginya nyamuk saat hujan, ya," gumamnya sambil memainkan rambut. "Ah, nanti akan kutanyakan kepada ayah," lanjut Alya.
Setelah merasa puas, Alya masuk ke rumah. Tak lupa ia mandi kemudian berganti dengan pakaian yang kering. Ia buru-buru masuk kamar agar orang tuanya tidak tahu kalau dia hujan-hujanan.
Itulah asal muasal pertanyaan Alya kepada ayahnya.

"Yah, kemana perginya nyamuk saat turun hujan?" tanya Alya.

"Hmm, berteduh, Nak. Agar mereka tidak kehujanan," jawab ayah.
"Tapi berteduh dimana yah?" tanya Alya lagi.
"Ya bisa dimana saja, di balik daun-daunan. Di balik gantungan baju. Di kolong tempat tidur dan tempat-tempat lainnya yang disukai nyamuk." Alya mengangguk-angguk mendengar penjelasan ayahnya.
"Waduh, yah. Alya jadi ingat baju-baju di kamar yang digantung sembarangan!" seru Alya tiba-tiba.
Ayah tertawa melihat tingkah anaknya.
"Yasudah dibereskan dulu ya!" perintah ayahnya.
"Baik, yah. Terima kasih atas jawaban dari pertanyaan Alya," katanya kepada ayah. Ia mencium pipi ayahnya dan segera berlari ke kamar. Ia tidak mau baju-bajunya menjadi tempat persembunyian nyamuk. Apa lagi nyamuk aedes aegypti. Bisa-bisa nyamuk itu menggigitnya dan menyebabkan penyakit demam berdarah. Hii, ngeri!

Kumpulan Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang