Keluarga Baru

484 49 0
                                    

Pagi yg cerah, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Burung berkicau merdu menyambut hari baru.

Seorang remaja mulai membuka matanya. Ia beranjak dari kasurnya dan berjalan untuk mandi.

Setelah selesai ia memakai seragam sekolahnya dan pergi ke dapur. Ya, dia masih sekolah.

Seperti biasa ia akan berjalan menuju sekolah, jarak nya cukup jauh dari rumah. Jadi ia harus berangkat awal agar tidak terlambat.

Sesampainya di gerbang sekolah ia segera masuk menuju kelasnya. Dan seperti biasa pula ia akan di bully teman temannya.

Seperti sekarang, di mejanya banyak sampah padahal kemarin sebelum pulang sekolah ia sudah membersihkannya

Ia berjalan menuju mejanya dan mulai membuang sampah yg ada di mejanya dan membersihkannya.

Thorn berjalan mendekati tanaman yang ada di dekat jendela.

Baginya, tanaman adalah sahabat yg selalu mendampinginya. Hanya tanamanlah tempat untuk meluahkan segala perasaannya karna ia tak punya orang yang bisa di percayanya.

Dulu pernah ia menceritakan nya pada temannya, semuanya ia luahkan kepada temannya. Tapi teman itu mengkhianatinya. Semua yang pernah di ceritakannya di sebarkan dan berujung ia di bully oleh teman lainnya. Lapor kepada guru? Baginya jika ia melapor maka masalah yg besar akan datang padanya, apalagi guru di sekolahnya tidak memperdulikannya sama sekali.

Sekolah yg bersertifikasi A karna semua siswa/i memiliki akhlak yg baik, sopan, jujur, bertanggung jawab. Itulah jabatan yg di berikan kepada sekolah yang Thorn tempati. Padahal jabatan seperti itu sangat tidak sesuai untuk sekolah ini karna sikap murid yang terbilang bandel, tapi entahlah bagaimana mereka bisa menganggap bahwa sekolahnya sangat bagus dengan tata krama yang di wajibkan.

07:30

Kriiiiing kriiiing kriiiiiiing

Bel berbunyi, semua murid berhamburan menuju kelas masing masing.

Kelas IV cerdas.

Guru datang membawa buku materi yang akan di ajarkan.

Thorn mengeluarkan buku pelajarannya beserta alat tulis.

"Anak-anak besok kita akan pergi berwisata ke bandung, beritahu Ayah dan Ibu dan di harapkan membawa wali untuk mendampingi kalian, untuk pembayaran silahkan datangi guru admistrasi. Apakah bisa di pahami?" Kata Bu Sista. Semua murid merasa senang, tapi tidak dengan Thorn.

"Kau dengar itu, besok kita berwisata."

"Tapi aku tidak mau berwisata bersama anak itu."

"Benar. Bagaimana jika barang kita dicuri?"

"Iya, benar itu. Dia pasti tidak punya uang, kita harus mengamankan uang kita."

"Makanan dan camilan juga, dia pasti sedang kelaparan. Dia akan mencurinya."

Thorn menutup telinganya berusaha tidak mendengar bisikan itu.

Skip time (istirahat).

Thorn memasukkan bukunya ke dalam tas saat akan berdiri, kerah bajunya di tarik kasar menuju halaman belakang sekolah.

Sesampainya di belakang sekolah, Thorn tahu jika ia pasti akan di buly.

Dan ya, benar. Kakak kelas yg selalu di benci datang untuk membuly nya. Pasrah. Ya, hanya pasrah yang bisa di lakukannya, jika ia melawan maka ia akan mendapat masalah dan ia akan di keluarkan dari sekolah.

"Hei, berikan uangmu sekarang." Ucap Kakak Kelas yang di ketahui namanya Zen. "Tapi, aku tidak membawa uang."
"Jangan banyak alasan! Berikan sekarang atau kami akan berbuat kasar kepadamu." Ancam Tifan.
"B-benar, aku tidak berbohong. Uang ku sudah habis."
"Ish, sangat menyusahkan. Kalian, hajar dia." ucap Zen. 4 pelajar kelas VI itu mendekat dan mulai menghajar Thorn.

Thorn (05) {Tamat}  (Dalam Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang