Empat💔

15 0 0
                                    

Saat mereka sampai di taman, Tia kaget karena ada kue ulang tahun yang berwarna hijau serta dominan warna biru.

"Suka nggak?"

"Suka bangett, makasih yah ma, pa."

"Iya sayang sama - sama."

"Kado dari abang katanya ada, mana?" tanya Tia.

"Nanti lo juga tau, eh tapi kado dari oma opa udah nyampe lo," ucap Vero.

"Beneran?"

"Iya, mau lihat?"

"Mau, ayok."

"Eh bentar, makan kue nya aja dulu, entar aja dilihatnya."

***

Saat ini mereka berempat sudah berjalan menuju kado yang di kirim oleh oma dan opa untuk Tia. Yah tadi mereka makan kue dulu laku mereka melihat kado tersebut.

"Mana sih Bang? ini kenapa kita kesini coba?"

"Udah, kamu nih yah bawel banget sih."

"Eh Ver tuh mata Velli di tutup dong," kompor Sinta.

"Eh ja-"

"Udah nurut aja apa susahnya sih," ucap Vero kemudia menutup mata Tia lalu membimbingnya berjalan menuju kado tersebut.

"Taraa ...," ucap mereka bertiga.

"Ini beneran buat Velly? keren bangett sumpah, tapi Velly belum mau pake, pokoknya belum ada yang boelh pake, kecuali Velly yang pertama makenya," ucap Velly sedangkan Varo terkekeh.

"Ya iyalah nggak di pake, orang bawa mobil aja nggak bisa."

"Ish, nyebellin."

***

Kini hari - hari telah berlalu, hari ini adalah hari pertama Tia masuk sekolah sebagai murid baru, di sekolah High Scool nggak ada yang namanya MOS, katanya sih itu jadul banget, selain hari ini adalah hari pertama Tia hari ini juga merupakan hari pertama bagi Vero karena dia juga pindah sekolah ke jakarta.

Sikap kedua orang tua mereka pun sudah kembali, keluarga mereka sudah terlihat harmonis, ini adalah impian Tia dari dulu hingga baru terwujud sekarang.

"Velly ayok, ini udah jam segini entar kita telat," ucap Vero.

"Abang, ini masih jam enam lewat,"

"Iya yang kamu bilang memang benar, tapi ini lewatnya udah lebih dari empat puluh menit," geram Vero sedangkan kedua orang tuanya yang menyaksikan perdebatan tersebut hanya terkekeh.

"Oh jam enam lebih empat puluh menit, APAA! abang kenapa nggak bilang? kita telat bang," ucap Tia panik.

"Dari tadi kan aku udah bilang gitu Vel," ucap Vero.

"Bang entar nyampe sekolah abang nggak perlu yah deket - deket sama aku, kalau abang juga lihat pura - pura aja nggak kenal, abang mantaunya lewat kejauhan aja," ucap Tia.

"Siab bu boss," ucapnya sambil hormat.

***

"Bang turun disini aja," ucap Tia.

Aditia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang