02:00

368 76 20
                                    

Btw, latar waktunya gue ganti jadi menuju akhir sem 2 karena kl sem 1 kayaknya jauh banget 🤡. Happy reading semuaa, jgn lupa voment! 🌼🌼






























"Ga ada yang mau." Lapor Yeji.

"Dih, harus ada yang mau!" Balas Deka lebih keras.

Ingin rasanya Yeji menendang tandu yang sedang Deka buat untuk jadi bahan ajar latihan pramuka minggu ini. "Gini lho, kakakku tercinta." Tekan Yeji. "Kenapa ga waktu awal masuk ekskul kakak rekrut satu anak cowok kelas 10 juga? Kenapa bikin repot gue sekarang?"

"Ga tahu, seneng aja gitu gue ngerepotin lo." Balas Deka dengan wajah menyebalkannya. "Belum ada kandidat gitu?"

"Ga ada."

"Atau yang cocok gitu."

"Jeno?" Tanya Yeji balik. Soalnya ngelihat dari badannya yang sehat dan sopan santunnya, Jeno bakal disenangin banget sama anggota kelas 11 yang lain.

"Anak direktur itu?" Tanya Deka balik sambil merapikan simpul yang dibuatnya.

"Hah? Dia anak direktur?"

"Hah," Deka menghela napas dan menatap Yeji, "pramuka gunanya memperluas pergaulan, lo malah makin sempit."

"Gue tandang, nih!"

"Jangan elah!"

Deka langsung berdiri dan menepuk tandu yang ia dirikan. "Nih, ya. Ada manfaatnya gue nyuruh lo nyari teman seangkatan buat jadi anggota. Lo memperluas pergaulan."

"Serah, deh, serah." Potong Yeji.

Mata tajam Yeji menangkap sosok tinggi berambut hitam yang sedang berjalan di sudut lapangan yang lain. Jeno dengan- Pak Tara? Pak Tara pelatih ekskul berenang?

"Bye, setelah ini masalah gue nambah." Pamit Yeji dan langsung berlari menyusul Pak Tara dan Jeno yang kelihatannya lagi jalan menuju gedung olahraga.

"Pak Tara! Pak Tara!"

"Yeji?"

Yeji padahal berlari secepat mungkin, tapi dia sama sekali enggak ngos-ngosan. Membuat Jeno kaget Yeji masih bisa cerewet setelah berlari.

"Bapak mau ngajakin Jeno ikut ekskul renang?" Tanya Yeji tanpa basa-basi.

"Rencananya gitu," jawab Pak Tara sambil mengangguk. "Ayah nya Jeno bilang Jeno jago olahraga. Hampir satu semester Jeno ga ikut ekskul, ga baik buat nilai rapornya."

"Enggak, Jeno ikut saya, Pak." Yeji menarik lengan Jeno kuat-kuat agar berdiri lebih dekat dengannya.

Jeno mengerutkan keningnya, kapan Jeno ngikut Yeji?

"Lho, katanya Jeno dia ga ada kegiatan?"

"Ga, ga. Jeno kemarin bilang mau ikut Pramuka, ya, kan, No?"

Jeno menatap Pak Tara dan Yeji bergantian. Keduanya bersaing begitu. Gue ga demen dua-duanya. Kata Jeno dalam hati.

"Maaf, Pak. Saya kemarin tanya sama Yeji, tahunya masih bisa gabung. Saya ikut pramuka aja." Kata Jeno sambil senyum ga enak.

"Oalah, ya udah ga apa. Tapi kamu bilang sama ayah kamu, ya?" Kata Pak Tara dan pergi pamit duluan.

"Yeji-"

"Stop!"

Yeji menaruh telapak tangannya tepat di mulut Jeno. "Lo tadi bilang apa? Saya ikut Pramuka aja? Jangan tarik omongan lo." Kata Yeji dan menarik tangannya.

Prestige   |   Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang