╰──> ˗ˏˋ Megumi ˎˊ˗

1.6K 154 19
                                    

Suara tangisan bayi menggema ke seluruh penjuru ruangan membuat helaan napas lega terdengar setelah berjam-jam penuh ketegangan. Senyuman perlahan-lahan menguar di antara raut lelah bidan, perawat, dan sang Ibu yang melahirkan. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan rambut hitam legam berada di dalam gendongan salah satu perawat untuk dibersihkan dan dihentikan tangisnya. Kini bidan dan perawat yang lain kembali sibuk untuk menyelesaikan sisa pekerjaan.

Di sisi lain, di luar ruangan bersalin terdapat dua orang pria dengan warna surai berlawanan. Yang satu, si surai putih duduk tenang di kursi tunggu dan satunya lagi, si surai hitam berdiri bersandar di dekat pintu dengan ekspresi yang kentara khawatir. Mereka saling terdiam dalam posisi seperti itu setelah mendengar tangisan bayi dari dalam. Sebuncah bahagia dirasakan oleh mereka walau terselip rasa khawatir akan keadaan sang Ibu yang melahirkan. Beberapa lama kemudian, pintu ruang bersalin terbuka dan mendapati bidan wanita tersenyum kepada mereka. Sontak pria surai putih berdiri lalu menghadap ke sang bidan. Begitu juga sang pria surai hitam.

"Selamat kepada keluarga. Bayinya telah terlahir dalam kondisi sehat dan berjenis kelamin laki-laki."

Dua kalimat itu langsung mencerahkan ekspresi kedua pria. Binar bahagia terpancar jelas di mata mereka. "Silakan masuk untuk melihat keadaan bayinya."

Tanpa keraguan, keduanya pun masuk ke dalam ruangan. Pemandangan sang Ibu dan bayi yang terbaring di ranjang adalah hal yang pertama kali mereka lihat. Wanita itu mendekap bayinya di samping ranjangnya.

Fushiguro Toji, si pria surai hitam yang merupakan ayah dari bayi tersebut melangkah mendekat. Binar matanya tampak jelas menatap bahagia kedua orang yang dicintainya. Kini sorot biru tuanya beradu dengan sorot abu sang wanita, Ciara, yang menatapnya penuh kelembutan. Kedua insan tersebut mengirimkan selaksa afeksi yang tak terucap melalui tatapan. Di sisi lain, Gojou Satoru diam-diam menguarkan senyuman lembut karena bahagia atas lahirnya sang keponakan yang ia dambakan.

"Toji, lihat, bayi ini sangatlah mirip denganmu," lirih Ciara, sang istri dengan senyuman manis di wajahnya.

"Apa aku boleh menggendongnya?"

"Tentu saja, Tuan. Saya ajari cara menggendongnya."

Setelah diajari oleh salah satu perawat cara menggendongnya, kini bayi itu sudah berada di dalam gendongannya. Toji kentara begitu berhati-hati dalam menggendong bayi mungil yang baru saja lahir itu.

"Wajahmu tegang sekali, Toji."

Tawa menguar di antara Gojou dan Ciara, sedangkan Toji hanya berkedut kesal, tapi hanya sesaat. Wajah rupawan yang biasanya terlihat sangar itu kini menunjukkan sisi lembutnya. Pria itu bahagia atas kelengkapan keluarganya.

"Hei, sekarang tanggal 22 Desember, kan? Hari Toji," tutur Gojou langsung membuat Ciara dan Toji termenung. Mereka terdiam beberapa saat hingga akhirnya Ciara bersuara lagi.

"Dewa benar-benar memberikan kelahiran yang indah untuk kami," ucap Ciara sambil menatap lembut ke sang suami dan anak yang ada di dalam gendongan. "Dan secara tersirat Dewa memintamu untuk jadi ayah yang baik, Toji."

"Tentu saja aku akan jadi ayah yang baik," jawab Toji tanpa pikir panjang. Iris biru tuanya menatap lembut rupa sang anak yang terlelap. Memandangnya damai, selaksa astu diucapkan dalam relung hati. Tak pernah ia merasakan kebahagiaan semacam ini.

"Megumi. Namanya Megumi."

"Eh? Bukannya terlalu feminim? Anakmu, kan, laki-laki."

"Bukannya yang terpenting dari sebuah nama adalah maknanya?"

"Ah ... ooohh .... AHH! Pintar juga kau memilih makna namanya! Kalau begitu akan kupanggil Megu-Megu! Halo Megu-Megu, ini pamanmu, Paman Satoru."

"Ciara, bagaimana? Kau setuju dengan nama yang kuberikan?" tanya Toji sambil mendongak guna menatap sang istri. Namun, dahi sedikit mengernyit tatkala melihat istrinya terpejam. Padahal tadi ia masih sadar. Apa saking lelahnya melahirkan membuat wanitanya tertidur tiba-tiba?

"Oi, Satoru. Ciara, dia tertidur?"

Pertanyaan dari Toji membuat Gojou menolehkan kepalanya ke Ciara lalu mendekat. Menyentuh tangan sang wanita untuk memastikan keadaan. Mata terbelalak saat menyadari hal yang tak wajar. Gelagat panik diperlihatkan saat memeriksa Ciara membuat Toji bertanya-tanya sekaligus khawatir.

"Oi, Satoru, ada apa dengan istri–"

"DOKTER! PERAWAT! TOLONG! DIA TAK BERNAPAS LAGI!" Gojou berseru panik membuat Toji membelalakkan matanya.

Harsa yang melingkupi mereka lenyap begitu saja. Huru-hara dokter dan perawat terdengar demi menyelamatkan sang wanita. Sang anak sudah dikembalikan ke boks bayi demi keamanan. Gojou dan Toji hanya bisa menonton tak berdaya di dalam ruangan.

Setelah berkutat menyelamatkan, mereka mendapatkan hasil tak mengenakkan.

"Nyonya Fushiguro sudah tiada."
















Harsa memang lenyap. Kebahagiaan keluarga kecil yang didambakannya tinggalah delusi semata. Namun, seiring itu Toji bertekad bahwa ia akan membahagiakan Megumi apapun caranya karena ....

Megumi adalah anugerah untuknya.



┏━━━━━━━━━━━━━┓

Megumi (めぐみ, 恵) is a Japanese feminine given name meaning "blessing" or "grace."

┗━━━━━━━━━━━━━┛

°
°
°
°





A/N:
Hai! Dengan Laf di sini membawakan fanfic Jujutsu Kaisen bertema keluarga. Menambah utang? Ya, tentu saja!
Apakah saya senang? Ya!
Apakah saya akan menyelesaikannya? Haha, t-tentu
Lalu, bagaimana fanfic lain yg belum selesai? Sunshine, WG, Rhythm, terus– /ight imma head out right now

Oke, maaf, ekhem ...
Saya dan Naw alias dek gula SUGARHMHM sharing one braincell untuk membuat ff Fushiguro Family, tentunya dengan gaya khas kami masing-masing 😉
Saya pastikan ff punya Naw dipenuhi kerecehan 😶👍

Ciara © SUGARHMHM

OC debut langsung mati ya bund, AWOAKWAOWKAOWOKAWOKK

Jika ada yang bertanya mengapa istrinya Toji pake OC padahal udah ada canon-nya, itu karena NAMA ISTRINYA GA DIKETAHUI
BINGUNG ATUHLAH NYEBUT KARAKTER TAPI GA ADA NAMANYA, YA UDAHLAH PAKE OC
Terus deskripsi penampilan karakter di sini saya berdasarkan anime, contoh warna mata Fushiguro Megumi di manga kan hijau, tapi di anime biru tua. Ya udah saya samain warna mata Toji jadi biru tua (ga lucu atuh bapak, ibu, sama anak warna matanya pada beda-beda 😌)

Oke, sekian cuap-cuap dari saya. Sampai jumpa di part selanjutnya! 👋👋

♥14 Februari 2021

22 Desember ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang