Haiii Kawand Badutku!
Ini bonus chapter ya guys, NC scenes.
Dan karena ini NC scenes, maka dimohon kebijaksanaannya buat yang dibawah 17 taun, jangan dibaca dulu ya sayang. Lompat aja langsung ke Chapter 7. Nanti akan ada saatnya kalian bisa baca yang NC yaaa. Hahaha.
***
***
***
"Win, ini beneran banyak banget." Bright membuka kantong restoran sushi, dengan telaten memindahkan makanan kesukaannya itu ke atas piring dan menatanya serapi mungkin. Meski nantinya semua ini akan habis mereka lahap, namun Bright ingin menjaganya tetap estetik. Dia juga menyiapkan piring dan sumpit untuk dirinya dan Win. Rasanya semangat sekali melihat makan malam kesukaannya.
Di tengah kegiatannya menyiapkan sushi, Bright menyadari tidak ada sahutan dari Win. Alisnya bertaut. Mungkin Win sedang di kamar mandi. Biasanya pemuda itu menghabiskan waktu sangat lama di kamar mandi. Sepertinya tempat itu menjadi tempat favoritnya sepulang kerja selain kamar tidur.
"Win? Udah siap nih. Makan yuk." ajaknya.
Semula Bright sabar menunggu sambil mengecek sosial media di ponsel, namun ketika tidak kunjung ada sahutan dari Win, kekhawatirannya bertambah. Dia takut Win jatuh di kamar mandi lalu tidak sadarkan diri. Namun sebelum sempat dia beranjak menyusul Win, ponselnya berbunyi.
Sebuah pesan masuk dari Win.
Ujung bibirnya tertarik ke atas membaca isi pesan itu. Rupanya pemuda itu masih melanjutkan ulahnya berkomunikasi lewat pesan.
Win :
Bright, boleh cium gak?
Lagi-lagi.
Bright berpikir kejadiannya akan sama seperti tadi pagi. Ciuman sedetik yang sungguh cupu.
Bright :
Gue gak mau ciuman cuma sedetik.
Win :
Got it.
Dia tersenyum, meletakkan ponselnya, dan sudah akan berdiri dari kursi untuk mencari Win, ketika kursi yang dia duduki tergerak ke belakang akibat tarikan seseorang, hingga menciptakan jarak cukup antara kursi dan meja makan.
"Hei," bisik Win dari belakang, tepat di telinganya, membuat degup jantung Bright semakin kencang. Apalagi saat pemuda itu memposisikan tubuhnya di pangkuan Bright sambil tersenyum manis.
"Hei juga," sahutnya sambil meletakkan tangannya di kedua paha kekasihnya, perlahan beranjak ke pinggang Win, menyelip nakal di balik kaos rumah yang dia kenakan dan bersentuhan dengan kulit lembut kekasihnya.
"Tadi pagi lo udah ngajarin caranya kan." Win memulainya dengan ciuman-ciuman kecil dari pelipis Bright, turun ke pipi lalu ke sudut bibir dan berhenti di sana. Sama seperti yang Bright lakukan tadi pagi.
Bright menggeram frustasi. Satu tangannya memegang dagu Win untuk menariknya dalam ciuman namun pemuda di pangkuannya itu sengaja memalingkan wajah, mengelak. Bright berdecak.
"Win, tadinya gue semangat banget makan malam sushi. Tapi sekarang lebih semangat makan lo aja."
Win tertawa, kepalanya meneleng ke samping, memamerkan lehernya yang seputih salju itu. Darah Bright berdesir. Win dengan sengaja menggesekkan miliknya dengan milik Bright, membuat erangan Bright semakin menjadi.
"Lo tuh," Kedua tangan Bright menangkup pipi Win, sudah kehilangan kesabaran ingin segera memagut bibir ranum di hadapannya. Di saat yang tepat, Win menoleh sehingga bibir Bright justru mengecup pipi, bukannya bibir. Bright mendengus pelan. Dia masih membiarkan Win melakukan apa maunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Brightwin] Mulai Sekarang Kita Tinggal Bareng - Season 2
FanfictionIni adalah kelanjutan kisah cinta Bright dan Win. Tentu saja masih tetap dipenuhi kerecehan dan kebucinan mereka berdua. . . Untuk Season 1 nya, bisa kalian cek di wattpad-ku : jawawiya .