>(2)<

23 1 0
                                    

Pesawat pun mendarat, semua orang yang ada di pesawat bergegas mengambil koper dan turun dari pesawat. Ardhio pun terbangun dan melihat kota yang berbeda lagi dari sebelumnya. Dia mengucek matanya dan mengumpulkan nyawanya lalu mengambil koper. Dia pun turun dan keluar dari bandara yang ada di Seoul, Korea Selatan. Di luar bandara, dia sudah dijemput oleh petugas dorm yang akan ditinggalinya selama 3 bulan. Dia pun mengangkat kopernya ke dalam bagasi, lalu masuk ke dalam mobil menuju dorm. Diperjalanan, dia memandangi kota Seoul dimalam hari, berbeda dengan yang dia lihat di Jepang. Akhirnya, Ardhio telah sampai di dormnya, dia langsung mengambil koper dan mengucapkan terima kasih pada supir yang mengantarkannya. Ardhio sudah belajar bahasa Korea sedikit-sedikit sebelum ia pergi. Jadi, dia lumayan bisa untuk berbicara dengan orang Korea. Dia juga sudah bisa berbahasa Jepang dan Inggris. Ardhio sudah berada di depan pintu dormnya. Lalu, ia masuk karena di luar sedang dingin. Ardhio langsung membereskan barang-barangnya lalu bersiap untuk tidur.




>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



"Dhio, tolong aku. Selamatkan aku dari monster ini. Dhio, dhio, dhio......."

"Jangannnnnnnnnnnn."

Ardhio pun terbangun dari tidurnya. Dia memimpikan kalau ada seorang perempuan yang meminta pertolongan padanya. Tetapi itu semua hanyalah mimpi. Ardhio pun mematikan alarm yang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Ia beranjak dari tempat tidur dan membersihkan dirinya. Ia ingin berkeliling sekitar area dormnya ini. Ia pun bersiap-siap dan pergi keluar. Tapi dia masih mengingat mimpi yang dialaminya tadi.

"Siapa dia??"


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



Ardhio pun mulai mengelilingi sekitar area dormnya. Dia melihat banyak hal yang tidak ada di kampusnya yang ada di Jepang. Dia harus beradaptasi lagi untuk menghadapi lingkungan barunya. Itulah yang sulit dilakukan Ardhio karena dia susah beradaptasi ditempat baru. Ditambah lagi, bahasa Koreanya masih belum fasih, sehingga dia pasti merasa kesusahan berbicara dengan warga di sana. Untunglah dia bisa berbahasa Inggris dan Jepang yang mungkin akan membantunya berkomunikasi di sana. 

Sudah sekitar 30 menit ia berkeliling. Ardhio pun mampir kesebuah restoran untuk makan siang. Dia pun memesan makanan dan duduk di meja makan. Sembari menunggu makanan datang, ia pun mengecek hpnya untuk melihat apa saja yang harus dilakukan saat kuliah besok. Lalu, ia memandangi keadaan kota dari kaca dan ia melihat spanduk Z1 terpasang disebuah toko kue yang sudah bubar 3 tahun yang lalu karena Z1 adalah grup yang dibentuk dalam acara survival dan hanya mendapat kontrak selama 6 tahun. Ardhio yang melihat itu senang karena masih ada yang mendukung Z1 walau sudah bubar. Sehabis Ardhio melihat spanduk itu, ia merasa sakit dikepalanya. Ia tidak tau kenapa dia bisa tiba-tiba mengalaminya, padahal ia tidak pernah merasa ada yang sakit dikepalanya.

"Ada apa ini??"










































Part 2......

Semoga enjoy bacanya...

Mohon supportnya...

Subject 26v19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang