.
.
.
.
.
Beberapa jam berlalu begitu cepat tanpa terasa hiashi berjalan di setiap lorong menuju ke ruangan himawari ditahan."Himawari apa kau sudah siap"kata shiro sambil berwajah serius
Himawari pun mengaktifkan mata byakugannya dan melihat hiashi berjalan mendekati dirinya
lalu kemudian dia menonaktifkan matanya sambil duduk terlemas.
"Ternyata kakek sudah menuju kesini"
"Apa kau sudah punya rencana?"
"Hn"
"Aku terpaksa menggunakan rencana yg satu ini,aku tidak tahu apakah akan berhasil"
"Berarti kau menggunakan rencana yg berbahaya dan belum pasti kau akan berhasil atau tidak,benar begitu?"
"Yah bisa begitu"
"Apa kau tidak punya rencana lain lagi himawari misalkan kabur dari sini?"
"Aku bisa saja kabur dari sini kapan pun yg kumau,aku bisa menggunakan teknik yg diajarkan dari klan hyuga salah satunya menggunakan lock on ku lalu kugunakan untuk menyerang kakek lalu kabur dari sini"
"Aku heran padamu kenapa kau tidak menggunakan rencana yg itu saja,kenapa harus menggunakan rencana yg belum pasti keberhasilannya?!"
"Apa aku bisa menyerang kakekku sendiri tuan shiro walaupun dia tidak tahu aku cucunya dia tetap saja kakekku"
"Kau harus mengesampingkan ikatan keluarga sekarang bukan waktunya untuk itu,kau sekarang dalam bahaya!kau juga harus memikirkan dirimu sendiri sekarang himawari!."
"Lalu bagaimana dengan papa ku tuan shiro?!jika aku kabur sendirian papa yg mendapatkan hukuman dari kakek"
"Apa!aku lupa masalah yang satu ini"
Krek krek
(Suara kunci dari pintu)"Tuan shiro sembunyikan keberadaanmu"berbisik himawari
"Hn"
Citttttt
(Suara pintu dibuka)Terlihat hiashi dari balik pintu sambil tersenyum kepada himawari.
Sedangkan saat ini himawari belum siap menghadapi kakeknya.Apa yang harus ia perbuat sekarang
Saat ini dirinya merasa ketakutan
Jantung berdetak sangat cepat sejak hiashi berjalan menuju kesini"Kenapa kau terlihat tegang sekali?apa kau masih belum bisa memutuskan pilihanmu?"tanya hiashi
"Tentu saja aku sudah membuat keputusan"
"Oh baguslah kupikir kau tidak bisa mengambil keputusan saat ini,kau memang anak yang hebat"puji hiashi
Tangan himawari berkeringat,menandakan dirinya sedang tegang dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Sesekali dirinya melirik ke arah shiro yg hanya bisa dilihat himawari saja."Semoga berhasil nak"kata shiro sambil menunjukan ibu jarinya
.
."Tanpa basa basi lagi cepat katakan padaku siapa kau sebenarnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuanku dengan papa
Randomsaya akan membuat cerita himawari kembali ke masalalu dan bertemu naruto kecil namun saya membuat kombinasi genre supranatural,dan plotnya ku ambil saat naruto dijauhi dan di benci sama penduduk desa. penasarankan? ayo baca chapter 1 nya jangan lupa...