L E I O 6

6.9K 437 12
                                    

"Ganti dong, Zra. Ada live bola nih," Langa dengan tangan yang membawa sepiring makanan berjalan mendekati Ezra.

Ezra dengan patuh mengganti channel televisi yang sedari tadi ia kuasai.

"Sial, telat kan," gerutu Langa.

"Maaf," Ezra menjawab Langa penuh sesal.

Langa mengerutkan dahinya, "Kenapa kamu yang minta maaf? Salahku kelamaan mandi."

"Mari mau minum apa?" tanya Ezra.

"Air biasa aja air," ujar Langa, masih sibuk menatap layar di depannya.

Setelah mengambilkan suaminya minum, Ezra kembali duduk di sebelah Langa.

"Kamu suka bola nggak?" tanya Langa.

Ezra menggangguk, "Suka."

"Sepak bola maksudku."

"Iya, suka."

"Kok ikutnya voli?"

"Aku juga suka voli."

"Berarti kamu nggak suka sepak bola."

"Aku suka."

"Tapi kamu lebih milih voli dari pada sepak bola."

"Tapi aku juga suka sepak bola."

"Terus kenapa milih voli?"

"Karena aku bisa voli."

"Sepak bola nggak bisa?"

"Bisa, tapi nggak begitu."

Langa mengangguk mendengar jawaban Ezra, dia kemudian meletakkan piringnya yang telah kosong dan meminum air yang diambilkan Ezra tadi.

"Menurut kamu, siapa yang bakal menang?" Langa bertanya sambil menunjuk layar televisi.

"Em.. aku nggak tau," jawab Ezra.

"Kamu dukung yang mana?"

"Aku dukung yang menang."

Langa terkekeh, "Nggak bisa gitu."

"Kalo boleh tau, Mari dukung yang mana?" kini giliran Ezra yang bertanya.

"Sebenernya aku juga nggak tau," balas Langa tanpa dosa.

Ezra dibuat tertawa, dia menertawai tingkah Langa, "Sama aja kaya aku."

"Nyakitin kalo yang aku dukung ternyata kalah akhirnya," terang Langa.

Ezra mengangguk mengiyakan. Kesunyian melanda mereka berdua, Langa dan Ezra sama - sama memfokuskan pandangan mereka pada acara bola di hadapannya.

Ting..!

"Aku aja yang ambil," tawar Ezra saat mereka berdua mendengar ponsel milik Langa berbunyi.

"Thanks," Langa menerimanya.

Fokusnya kemudian beralih ke arah ponselnya, mengabaikan suara televisi serta keberadaan Ezra yang berada di sampingnya.

"Halo?" Langa menempelkan layar ponselnya pada daun telinganya.

Ia lantas berjalan menuju balkon, cukup lama sampai bisa membuat Ezra mengantuk.

Setelah mematikan ponselnya, Langa kembali masuk ke dalam.

"Aku keluar dulu ya," Langa berujar sembari memungut kunci motornya.

Ia tak lupa membawa dompet, ponsel, dan juga memakai jaketnya.

"Mau kemana?" tanya Ezra, dia dengan segera berdiri dari duduknya lalu membuntuti kemanapun Langa berjalan.

"Keluar sebentar," jawab Langa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langa, Ezra, dan IkatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang