CHAPTER 4

95 8 0
                                    

Aku benar-benar datang ke taman, hari ini.Tiga hari berturut-turut datang ke taman ini sama sekali tidak membuatku bosan. Malahan aku senang. Bukan karena Edward, but well... sedikit banyak juga sih karena Edward. Aku hanya merasa geli sendiri melihat diriku.

Edward belum datang ke taman. Aku menunggunya di bangku taman yang biasa kami duduki. Aku melihat sekeliling, mencoba mencari sosok Edward, tapi nihil. Dia belum datang, lalu tiba-tiba seseorang memegang pundakku dari belakang dan membalikkan badanku sambil berseru, "Booo!!!"

Aku sangat kaget, tapi lebih kaget lagi ketika menemukan wajah Edward yang hanya 5 senti dari wajahku. Aku menatapnya dengan perasaan kaget bercampur malu. Dan tiba-tiba kejadian itu terulang kembali. Wajah seseorang muncul dalam pikiranku, tetapi tidak jelas. Wajah itu terlihat kabur tapi makin lama kupandangi, wajah tadi berubah menjadi wajah Edward.

"Abb??" Suara Edward membangunkanku

Aku menatapanya lekat-lekat. Dan jantungku berdebar sangat kencang.

"Kamu kenapa? kok jadi pucat? kamu sakit?" tanya Edward sambil memegang keningku. Aku tersontak dan memundurkan kepalaku. Hal itu membuat Edward tersenyum jail.

"Gak kok.. cuma kaget aja. Kamu sih..," ujarku sambil menepuk-nepuk pipiku.

"Biasanya kalau ada cewek yang aku tatap sedekat tadi, wajah mereka pasti merona karena malu. Ehh... kamu malahan pucat pasi kayak habis liat hantu," celoteh Edward sambil berjalan dan duduk di sampingku. "Udah lama nunggunya?"

Aku hanya menggeleng pelan dan terdiam. Aku masih kaget. Bukan hanya karena candaan Edward, tapi juga karena wajah buram yang tiba-tiba muncul tadi. Wajah yang kembali muncul dalam ingatanku.

"Kalau boleh tau..." Edward memecah keheningan, "Kamu sakit apa?" tanyanya sedikit ragu. Mungkin dia tidak enak menanyakan hal itu padaku.

"Sakit?" aku tau apa maksud Edward, tapi entah mengapa aku sedang tifak mau membicarakannya.

"Iya.. um well, kemarin kamu juga pucat banget kayak tadi dan hampir pingsan." Edward menatapku lembut saat mengatakannya dan itu membuat hatiku jadi hangat.

"Aku gak sakit kok. Aku hanya dalam masa penyembuhan," jawbaku sekenanya.

"Baru operasi?" nada suaranya tidak mendesak tetapi khawatir. Aku memandang matanya seolah mencari sesuatu di sana.

Perhatian Edward Membuatku tersentuh.Kamimemang belum kenal lama, tapi aku merasa sudah dekat dengannya. Aku menimbang-nimbang untuk menceritakan kecelakaanku padanya.

"Tidak apa-apa kalau kau tidak mau cerita. Tapi aku ingin tau, apakah tidak apa-apa kalau kau sering datang ke taman? aku hanya takut kalau kau pingsan di tengah jalan, atau di saat aku tidak bersamamu ketika di taman." Ucap Edward. Dia benar-benar manis. Dan perasaanku  mendadak sedikit lebih ringan. Aku tersenyum padanya dan menatapnya.

"Belum lama ini aku mengalami kecelakaan,"kataku. "Lebih tepatnya, kecelakaan mobil."

Dia tampak terkejut," Apakah parah? maksudku, kecelakaanmu?"

Aku menarik napas dalam dan menggeleng. "Aku... aku tidak ingat."pandanganku jauh menatap langit sore yang mulai gelap.

"Kamu hilang ingatan?" tanya Edward prihatin.

"Hanya kecelakaan itu," jawabku. "Tapi mungkin ada hal lainnya juga yang kulupakan. Entahlah, itu yang sedang kucari tau"

"Apa orang tua mu tidak mamberitahumu?" tanya Edward heran.

"Merera justru menyebunyikannya dariku," kataku. Mereka gak ingin aku tau."

"Kenapa?" tanya Edward.

Kenapa? aku sendiri menanya hal itu berkali-kali, tapi tak seorang pun memberikan jawaban yang memuaskan.

"Aku juga tidak tau pasti...," ucapku sambil tersenyum hambar.

"Mungkin mereka punya alasan sendiri," kata Edward pelan, seolah ingin menghiburku.

Aku hanya mengangguk dan diam. Kami menikmati keheningan yag tercipta di sekitar. Aku tidak tau kenapa, tapi keheningan ini benar-benar membuatku nyaman. Keheningan ini atau Edward? pikiran itu terlintas di benakku.

"Waktu kecelakaan itu, apakah kamu sendiri?"

Aku terdiam, terkejut dengan pertanyaan itu. Kenapa aku tidak pernah memikirkan hal itu?

***

Hy guys, so? like? vote? comment? hehe

Kalau kalian mau kasih kritik or saran, komen aja yah. Gue setia kok, nunggu komen dari kalian semua:)

Don't forget to leave your vomment guysss:)

A/N : Ada yang tau gak? siapa laki-laki yang wajahnya buram itu? yang bisa jawab sebelum          next chap gue update, gue follow deh:D

BigHug Indahramadhanihamsir

Someone to Remember //h.s//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang