7. Kembali

1.2K 175 9
                                    

"Lelah, aku hanya ingin beristirahat. Dunia ini kacau, sangat. Mereka tidak tau, seperti apa lelahnya diri ku." Jovan

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
.
.

.
.
.
.
.

🐺🦁

  Pagi ini SMA Taruna Bangsa nampak riuh kerena kedatangan murid baru. Kaum hawa nampak sekali sangat tertarik dengan murid baru yang dibilang tampan itu. Tubuhnya tinggi tegab, rahang yang kokoh, mata elang yang tajam, dengan bibir tipis dan rambut hitam kecoklatan. Sangat sempurna dimata kaum hawa. Wajahnya yang campuran bangsa barat pun semakin menjadi daya tarik.

Dia berjalan santai melewati para murid menuju ruang guru. Tidak peduli dengan mereka yang berteriak heboh. Bahkan mereka yang juga mengikutinya, ia tetap tidak peduli.

"Gila gans banget anjir!!"

"Huaaa pasokan cogan bertambah!!"

"Sombong gitu."

Kira-kira begitulah ocehan mereka. Walapun ada yang suka pasti ada juga yang tidak.

Hingga semua bubar karena ia masuk kedalam ruang guru dan bertepatan dengan bel masuk.

XI Ips 1

Jovan dibuat jengah dengan kaum wanita dikelasnya. Mereka terus gaduh membicarakan murid baru yang dibilang tampan itu. Entahlah, mendengar ada murid baru perasaannya menjadi tidak tenang dan ditambah warga sekolah heboh dengan kedatangannya, membuatnya semakin was-was saja.

"Gua jadi penasaran, kek gimana sih tu murid baru."

Jovan mendongak menatap Brian.
"Paling burik," ujarnya malas.

"Dihh, oke lah nanti kita liat. Siapa yang lebih gans, dia atau Kane." Jovan mengangguk setuju.

Kane yang sedari diam dan dibawa-bawa menatap datar.
"Kenapa gua?" Tanyanya.

"Kalo antara gua sama Brian gak mungkin, kan kita ganteng gak ada tandingannya." Jovan dan Brian tertawa bersama.

"Lo kan paling burik Haha..." Brian tertawa keras melihat wajah Kane yang datar.

"Iyain," Kane menjawab malas.

Beruntung seorang Kane diberi kesabaran lebih, jadi ia bisa bertahan dengan dua orang yang tengah menertawakannya. Mungkin bila tidak, dua manusia kurang akhlak itu sudah ia kubur hidup-hidup.

Tak berselang lama Guru pengajar datang. Mereka kembali tenang dan pelajaran pun segera di mulai.

¤¤¤

Bel istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas. Tak terkecuali Jovan, bahkan ia sudah duduk manis dimeja kantin tempat biasa ia duduk. Kane dan Brian sedang ada urusan dengan guru, alhasil dia duluan karena tidak tahan lapar.

Suasana kantin sangat ramai, mereka yang sudah menahan lapar dan haus seperti orang tidak diberi asupan beberapa hari. Jovan tidak peduli dengan kantin yang riuh, ia asik makan makanannya.

Si pojok lain Leon dan kawan-kawan juga sama tidak pedulinya dengan keriuhan kantin. Mereka fokus dengan kegiatan makan dan mengobrol mereka.

Hingga kantin semakin riuh, kaum hawa berteriak heboh. Anak baru yang dibilang tampan itu datang kekantin dengan wajah yang datar. Semua menatap kagum dirinya, kecuali Jovan. Walapun ia penasaran terlalu malas melihatnya.

MĄŚĶÃ {Topeng} || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang