#16

4.4K 195 2
                                    

Angin sepoi-sepoi menerjang wajah kintan. Membuat rambut yang ia biarkan tergerai begitu saja tertiup angin.

Satu senyuman terukir di wajah kintan! Menandakan ia betapa bahagianya sekarang.

Kintan sedang berada di atap sekolah pagi ini. Sudah menjadi rutinitasnya untuk datang lebih awal dan segera pergi ke atap gedung sekolah, hanya untuk menikmati udara pagi hari juga sekaligus untuk menyendiri.

Dingin,

Memang udara dipagi ini cukup dingin. Mungkin, karena semalam sempat hujan dan suhu dipagi ini menjadi sedikit lebih dingin.

Kintan menghembuskan nafasnya,sambil meringkuk kedinginan. Kedua tangannya diusapkan secara bersamaan, setelah itu ia tempelkan ke pipi nya tersebut.

Sepuluh menit berlalu dan ia masih di atap gedung sekolah. Tubuhnya sudah benar-benar kedinginan. Ia pun memutuskan untuk turun dari atap dan segera bergegas ke kelas.

Skip

"Tan lo kedinginan?" Tanya sovi bingung menatap kintan yang sedang memeluk tubuhnya sendiri. Kintan hanya mengangguk dan segera terduduk di kursinya.

"Pake jaket gue ajah ya?" Tanya sovi menghampiri kintan sambil ingin melepaskan jaket yang sedang ia kenakan.

"Gak, gak usah sov makasih! Cuacanya dingin, lo juga pasti kedinginan, udah lo ajah yang pake!" Ucap kintan seraya tersenyum menolak halus tawaran sovi.

"Udah buat lo ajah, gue kuat kok!" Ucap sovi sambil membenarkan resleting jaketnya yang agak macet ketika hendak dibuka

Kintan menghela nafas sejenak sambil tersenyum memperhatikan sovi yang sedari tadi sibuk membenarkan resletingnya.

"Sov udah gak usah, jaket lo gak mau lepas tuh, udah pake ajah sov!" Ucap kintan terkekeh

"Iihh ini jaket apaan sih ah!!" Gerutu sovi kesal sambil mencubit dirinya sendiri

"Aaww aww.. aduhh bego banget gue!" Gerutu sovi sambil menggelengkan kepalanya. Kintan yang melihatnya hanya bisa tertawa senang melihat sahabatnya seperti itu.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang berdiri disamping kintan, lalu menyodorkan jaketnya.

"Nih pake jaket gue!"

Kintan mendongak keatas dan dilihatnya dava sedang tersenyum kearahnya sambil memberikan jaketnya. Kintan menggeleng pelan dan tersenyum, menolak tawaran jaket dava.

"Gak usah makasih, lo ajah yang pake!" Ucap kintan

"Lo lebih membutuhkan! Gue gak kedinginan kok! Pake ya kintan?" Ucap dava sambil terus memaksa kintan agar mengenakan jaket tersebut. Akhirnya kintan memakai jaket yang diberikan oleh dava.

Dava yang melihatnya tersenyum puas, karena kintan wanita pujaannya tengah memakai jaket miliknya.

"Makasih ya dav?" Ucap kintan tersenyum dan menunduk

"Sama-sama tan!" Ucap dava sambil mengacak rambut kintan pelan lalu pergi keluar kelas.

Seketika itu pun senyum yang terukir diwajah kintan menghilang. Mendadak ia menjadi diam membisu,dan pandangannya kosong.

Sovi yang melihat reaksi tersebut  segera menghampiri kintan dan menepuk pundak kintan, membuat kintan tersadar.

"Heh!"

"Hm?"

"Lo kenapa tiba tiba speechless gitu?" Tanya sovi bingung. Kintan hanya menggeleng dan untungnya bel masuk segera berdering yang membuat kintan beranjak pergi untuk berbaris di depan kelas.

Sorry I Can't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang