#12

5K 216 3
                                    

Sinar matahari masuk melewati tirai jendela kamar kintan. Membuat kintan perlahan membuka matanya dan mulai meregangkan otot-otot tubuhnya. Tubuh nya masih terasa lemas, sesekali ia menguap

"Hoaamm! Perasaan jam 5 terang banget" aku mengucek-ngucek mata lalu mengambil jam weker yang berada diatas meja lampu tidur dan melihat jam tersebut

"HAH JAM ENAM???!!!" aku terkejut dengan agak teriak sedikit, mamah pun buru-buru datang ke dalam kamar tanpa ketuk pintu terlebih dahulu.

"Ada apa sih??" Tanya mamah panik dan masih berdiri di ambang pintu

"Udah jam 6 maahhh!" aku kesal dan mulai merengek, emang kayak bocah banget ya? Haha.

"Ya ampun sayang, mamah kira kamu kenapa. Masih jam 6 ini, kamu kan masuk jam setengah 8, santai ajah dong tan" ucap mamah mengambil seragam batik ku di lemari pakaian, lalu menaruhnya di pinggir kasur ku

"Tapi kan aku mau dateng jam lim-" aku langsung menutup mulut, dan mamah yang mendengarnya pun langsung menengok kearah ku tatapan bertanya.

"Jam berapa?!" Tanya mamah dengan tegas

"Jam lima lewat satu jam gitu lho mah"  aku berbohong dan mulai bergegas ke kamar mandi, takut-takut nanti malah di introgasi.

...

Setelah mandi, aku langsung memakai seragam dan merapikan penampilan ku di cermin.

"Ternyata gue cantik juga ya kalo digerai gini rambutnya" ucap ku sambil merapihkan rambut dan tersenyum melihat diri sendiri di cermin

"Emm.. mungkin poni gue, gue jepit ajah kali ya ke atas, terus rambut gue mendingan gue gerai ajah deh! Pengen tampil beda hihi" aku mulai menjepit poni gue. Setelah selesai merapikan rambut, aku mulai memperhatikan tatanan rambut ku.

"Ishh gue centil banget sih! Pake segala poni dijepit-jepit!" gerutu ku ingin melepaskan jepitan tersebut dari poni,namun tiba-tiba terhenti.

"Ah biarin lah, bodoamat orang mau nanggepinnya apa! Mending gini ajah deh!" aku membiarkannya dan mulai menyemprotkan parfume anggrek dari paris ke baju ku.

Setelah itu, aku segera turun menuruni anak tangga dan bergegas pergi ke sekolah

"Kintan sarapan dulu!" Ucap mamah dari arah meja makan

"Kintan gak laper mah, nanti kalo laper kintan makan di kantin ya mamah, Bye mah" aku mencium pipi mamah kemudian bergegas pergi membuka gerbang dan meninggalkan rumah

Yaaa, hari ini aku sengaja untuk tak diantar sama mamah, karena aku ingin merasakan jalan kaki pagi-pagi dikomplek sekalian olahraga juga. Niatnya sih pengen berangkat awal jam setengah 6, tapi aku ketiduran!

Kenapa aku ingin berangkat awal? Karena aku ingin ke ruang musik dan memainkan piano disana.

Emang sih dirumah, aku punya piano. Tapi bosen main dirumah terus, kebetulan disekolah ada ruang musik dan ada piano disana! Jadi yaa kenapa gak mencoba ya kan??

"Jangan lah kau tinggalkan diriku, takkan mampu menghadapi semua, hanya bersamamu ku akan bisa.
Kau adalah darahku... Kau adalah jantungku... Kau adalah hidupku,lengkapi diriku. Oh sayang ku kau begitu... Sempurnaa..."

Aku menyanyikan reff lagu dari Andra - Sempurna, menemani perjalanan pagi di komplek ini.

Udara sejuk dipagi hari memang terasa menyegarkan! Andai saja jakarta tidak sepanas ini karena polusi. Andai saja jakarta itu sejuk! Ibu kota yang nyaman tentunya kalau cuaca tidak sepanas itu dan juga masyarakat yang menjaga lingkungannya.

Kenapa malah bahas soal lingkungan?

Skip

"Ketika dia yang kau cinta mencintai yang lain. Betapa dalamnya terluka hati ku, dan bagaimankah ku harus yakinkan dirimu. Saat ku dengar suara mu, ku tak mampu pergi"
Aku bersenandung pelan lagu dari reff Sammy Simorangkir - Tak Mampu Pergi

Sorry I Can't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang