#10

5.3K 230 4
                                    

Sudah 4 bulan lebih aku bersekolah disini.

Sudah 4 bulan lebih juga aku menyukai dia secara diam-diam.

Pesan dan Kesan banyak didapat selama 4 bulan lebih ini.

Sampai detik ini pun aku masih diam.

Diam, untuk tidak memberitahu tentang perasaan ku yang sebenarnya. Tidak ada satu pun orang yang tahu tentang perasaan ku sama dia! Hanya aku dan Tuhan yang tau ini semua.

Udah ratusan kali hati ku serasa tertusuk duri tajam, saat melihat dia dengan wanita lain. Ya, para wanita tersebut bisa dibilang fans dia.

Wajar sih dia dikerubungi banyak fans, kembali lagi pada fisiknya! Dia tampan, warna mata cokelat hazelnut, mempunyai lesung pipi, bibirnya yang tipis dan merah alami, kulitnya yang putih,tingginya standar untuk kelas 12 seperti dia, hidungnya yang mancung, rambutnya yang benar2 hairstyle, dan yaa dia multitalent.

Siapa yang tidak suka padanya? Bahkan aku saja suka! Malahan dia adalah cinta pertama ku

Mungkin lebih tepatnya, cinta yang bertepuk sebelah tangan...

Lucu, aneh dan gila.

Tiga kata itu cukup untuk menggambarkan diri ini sekarang. Bagaimana bisa, seseorang yang bahkan baru dikenal adalah cinta pertama untuk ku?

Yeahh,, inilah cinta. Penuh dengan keanehan diluar logika.

Cinta ku gak akan pernah dia balas! Dia lebih menyukai wanita yang sudah dari lama bersahabat dengan ku. Meskipun, dia tidak pernah mengatakan kalau ia menyukainya. Tapi, aku tau betul kalau ia benar-benar menyukai Sovia.

Cara memandangnya ke Sovi sama sekali beda dari cara pandang dia melihat orang lain.

Senyumnya pun, aku rasa bukan senyum pasaran yang selalu ia lemparkan pada orang lain yang mengaguminya termasuk diriku.

Senyum ia pada sovi itu sangat berbeda. Jauh berbeda!

Aku bisa merasakan hal itu. Sovi memang tak pernah cerita tentang dia. Sovi lebih memilih menceritakan Revan ketimbang dia, dan aku pun tak mau menanyakan hal itu terlebih dahulu.

Takut-takut yang ada malah makin tersakiti.

Kalian tau, wanita yang sering menyakiti ku? Ya dia Tamara!

Dia sudah tidak sekolah disini lagi, dikarenakan kejadian yang terus aku alami atas perbuatannya.

Aku juga mengaku bahwa dulu yang mengunci digudang adalah dia. Sudah banyak bukti yang didapat pihak sekolah untuk mengeluarkan dia.

Akhirnya, ia pun dikeluarkan dari sekolah.

Sebenarnya aku kasihan melihat dia seperti itu, tapi kalau ia masih disini, mungkin cepat atau lambat aku akan dibunuh olehnya!

Oke, back to abi.

Aku ingat betul hari dimana kak Abi mulai mendekati Sovi.

Ya, itu hari sabtu tanggal 24 oktober tahun 2013 . Hari itu diadakan acara pensi disekolah, dan dihari itu pula aku merasakan sakit hati yang teramat dalam!

Flashback

Aku sedang di lantai dua sekolah ini, memotret acara pensi yang sedang digelar.
Aku mencari seseorang dibawah sana yang bertugas menjadi panitia acara.

Melalui kamera ku. Akhirnya dapat menemukannya. Dia sedang sibuk dengan sebuah map dan beberapa kertas di tangannya. Maklum, dia adalah seorang ketua osis.

Aku memotretnya!
Candid! Ia sangat lucu saat wajahnya melihat ke atas panggung dengan polosnya.

Entah, sudah berapa banyak foto yang ku potret yang hasilnya adalah foto-foto dia.

Sorry I Can't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang