BONUS PART

229 15 4
                                    

Laki-laki itu berjalan dengan tergesa-gesa menaiki anak tangga menuju lantai 3 gedung. Ia membawa tas laptop juga banyak berkas di tangannya, sembari melihat jam tangan dan berdecak kesal karena ia terlambat.

Sesampainya di depan ruangan yang akan ia masuki, ia mengatur napasnya dan mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Setelah siap, ia dengan percaya diri mengetuk pintu dan melangkahkan kaki memasuki ruangan tersebut.

30 menit kemudian

"Selamat ya, kamu bisa wisuda sekarang! Saya bangga sama kamu, tetap usaha dan kerja keras ya!" ucap seorang lelaki tua

"Alhamdulillah, terima kasih banyak pak. Ini semua berkat bapak yang terus membimbing saya sampai sidang skripsi ini bisa saya lewati" lelaki tersebut berterimakasih seraya tersenyum bahagia dan lega

"Saya dengar, kamu sekarang sudah mulai bekerja di Mahkamah Konstitusi ya?" tanya lelaki tua itu

"Iya pak, dari magang saya diminta bekerja di MK setelah wisuda nanti"

"Hebat kamu, orang tua mu pasti bangga!"

"Terima kasih pak hehe, kalau gitu saya permisi duluan ya pak. Saya ada janji nih pak"

"Oh iya silakan, saya juga masih harus nunggu teman kamu tuh belum dateng-dateng heran. Yasudah kalo gitu saya masuk lagi, sekali lagi selamat ya!"

"Hehehe iya pakk.. " lelaki tersebut kemudian pergi menuruni anak tangga, sembari menelepon orang tua nya memberitahukan kabar bahagia ini.

SKIP

"Woy, gua udah di cafe sunflower nih. Lo dimana sih ga dateng-dateng?! Malu guaa diliatin sama cewek-cewek anak SMA" ujar ku kesal di telfon

"Sabar dong beb, aku masih di jalan nichh kejebak macet. Paling 10 menit lagi sampe" ujar seseorang di telfon

"Najis tai!!" aku langsung memutuskan sambungan telfon dan berdecak kesal.

Aku melirik sekilas ke samping kiri ku dan melihat gerombolan cewek SMA itu sedang selfie, tapi anehnya kalau dilihat lagi aku masuk ke dalam kameranya.

"Siakee, seakan selfie padahal fokusnya ke gua" umpat ku dalam hati, lalu ku coba memalingkan wajah ke arah jendela agar tak terlihat.

Melihat dekorasi di cafe ini mengingatkan ku dengan seseorang, dan orang tersebut berkaitan erat dengan bunga matahari.

15 menit kemudian

"Doooorrrrr!!!!" teriak seorang perempuan mengagetkan ku dari luar jendela. Aku yang kaget hanya bisa mengelus dada dan menatap tajam.

Perempuan tersebut lalu masuk ke dalam cafe dan duduk di depan ku. Ia sangat cantik dengan rambut pendeknya sekarang.

"Kaget lu ya? Hahahaa mampuss!" tawa nya senang mengerjai ku

"Berisik deh, lu telat 25 menit" ujar ku kesal lalu menyeruput kopi ku

"Iyaa, gua bareng sama si nerdy itu, makanya lama"

Tak lama kemudian orang yang di maksudnya pun datang dan duduk di sebelah ku.

"Sorry nih bi gua telat, jemput Sovi dulu di kampus. Au nih bocah lama banget!" ujar Niko

Yaa, aku Abiqail sedang bercengkrama dengan Niko juga Sovia. Tanpa terasa 4 tahun berlalu dan hingga kini kami masih bersama-sama.

Sorry I Can't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang