Kini Haruto sudah kembali beraktivitas, walau kadang suka mengingat kejadian Jaehyuk bersimbah darah dan berakhir menangis. Junghwan masih syok, entah kenapa bocah itu tetap demam. Tentu saja demam yang aneh karena Junghwan telah demam selama dua minggu tanpa sakit yang jelas.
"Jaehyuk udah siuman, dan udah mendingan. Kok ini Junghwan yang gak kena tusuk malah parah begini sih?" Jihoon menggaruk dahi nya yang tidak gatal, bingung sendiri dengan Junghwan.
"Apa kita bawa ke dukun?"
Junkyu mendapat pelototan dari Jeongwoo. Bisa-bisa nya Junkyu berfikiran akan membawa Junghwan ke dukun. Setelah puas melototi Junkyu, Jeongwoo jadi mengalihkan pandangan ke Hyunsuk yang duduk di sofa. "Junghwan di tanyain sama walas nya tadi. Katanya kenapa Junghwan gak sekolah, bahkan dia udah dapet surat teguran dari pihak asrama."
Memang, mereka tidak memberi tahu keadaan Junghwan. Dan kini Junghwan berada di rumah Hyunsuk untuk sementara waktu karena kondisi nya tidak memungkinkan.
Hyunsuk yang disana jadi pusing sendiri. Tidak mungkin juga ia mengabari wali kelas serta pihak asrama tentang kondisi Junghwan yang kelewat ambigu ini. Pasalnya demam Junghwan ini aneh bukan main. Saat dibawa kerumah sakit tak ada tanda-tanda bocah itu terkena penyakit atau lainnya. Tadi nya Hyunsuk mau Junghwan tetap di rawat walau tidak ada perkembangan, namun Jihoon bilang lebih baik Junghwan di rawat dirumah Hyunsuk saja.
Jika Hyunsuk mengabari bunda dan papa nya Junghwan, itu bukan ide yang bagus, itu ide yang sangat sia-sia. Karena seperti yang mereka tahu, bunda dan papa Junghwan itu berada di luar negeri dan sangat-sangat sibuk. Dan satu hal yang membuat Hyunsuk benar-benar tidak bisa mengabari orang tua Junghwan, Junghwan membenci orang tuanya dan bocah bongsor itu tidak mau hal-hal yang berkaitan dengan orang tuanya. Lagipula Jihoon juga melarang, takut-takut malah jadi heboh dan mengganggu kegiatan orang tua Junghwan yang super duber sibuk.
"Gue bakal ke wali kelasnya aja. Ini salah satu jalan biar Junghwan gak di depak dari sekolah juga." kata Hyunsuk sembari berdiri menuju ke luar kamar.
Jihoon melotot kaget. "Heh gila lo, mau bilang gimana lo ama pihak sekolah? bilang kalo Junghwan demam selama dua minggu gak sembuh-sembuh?"
"Itu gue yang atur, pokoknya masalah sekolah Junghwan gue bakal kelarin."
Hyunsuk jadi diam menatap sendu Junghwan sebelum dirinya benar-benar keluar kamar. "Ini pasti ada alasan dibalik demam nya Junghwan, dan gue bener-bener yakin kalo ini ada hubungannya sama game itu."
***
"Mau susu pisang."
Sumpah, Jihoon rasanya ingin mencabik muka Jaehyuk. Padahal sudah sembuh, masih aja ngelunjak minta di ambilin ini itu.
"Punya kaki buat apa fungsinya?"
"Buat nendang Jeongwoo kalo lagi ngeselin." jawabannya dengan santai.
Jihoon hanya menghela nafas kasar. Jadi capek sendiri meladeni Jaehyuk yang entah kenapa makin gesrek. Jihoon mengalah, mengambilkan susu pisang di kulkas lalu melemparkan kearah Jaehyuk yang sialnya malah mengenai luka Jaehyuk.
"Bang sakit tau, nanti kalo luka gue nambah parah gimana?" protes Jaehyuk dengan wajah nyolot.
"Bodo." Jihoon kembali ke ruang tengah dimana ada Hyunsuk, Yoshi dan Junkyu yang sedang duduk di sofa sambil bercengkrama dengan serius.
"Apa nih, lo pada gibahin gue ya?" tanya Jihoon suudzon duluan, membuat Junkyu memutar bola matanya malas.
"Duduk dulu." ujar Hyunsuk yang kemudian menepuk sofa sebelahnya, menitah Jihoon untuk duduk disebelah Hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
scream
Mystery / Thriller"ada game yang nama nya Scream." "game apa tuh?" "horor, besok baru diluncurin. Pokoknya kita harus coba dan record buat konten. Soalnya itu lagi jadi perbincangan hangat." © Ruruy4