lima

52 13 1
                                    

Hyunsuk sedang berada di kantin rumah sakit bersama Jihoon dan Junghwan. Hyunsuk dan Jihoon sih gak laper, cuma mereka tidak bisa meninggalkan Junghwan begitu saja. Lagi pula Hyunsuk juga sekalian beli roti untuk anak-anak yang sedang menunggu di depan UGD.

Iya, Jeongwoo belum keluar. Membuat mereka ketar-ketir sendiri.

"Yoshi belum dateng?"

Junghwan yang sedang makan mengangkat kepala lalu menggeleng lesu. "Tadi udah gue hubungin, cuma kayaknya ponsel bang Yoshi habis batere."

Jihoon menghela nafas gusar. "Tadi sih dia bilang bakal otw pas kelas udah selese."

"Semoga dia baik-baik aja. Wan, cepetan ya makan nya." ujar Hyunsuk sambil merapikan sampah-sampah makanan yang ada di meja mereka lalu membuang ke tempat sampah.

Dalam waktu beberapa menit Junghwan sudah selesai memakan makanan nya.

Mereka keluar dari area kantin, Junghwan dan Jihoon sedang mengobrol di belakang Hyunsuk, sedangkan Hyunsuk sedang memainkan ponselnya untuk menghubungi orang tua Jeongwoo dengan sedikit gugup.

"Misi-misi."

Hyunsuk di tarik ke belakang dengan refleks oleh Jihoon. Beberapa perawat sudah sibuk berlari mendorong kasur serta seseorang diatasnya.

"Korban kecelakaan tuh, serem banget."

Jihoon bergetar, baru menyadari sesuatu. "Sepatu sama rambut itu, mirip Yoshi."

***

"Ini udah gak beres! dalam sehari dua korban!"

"Ini cuma kecelakaan bang Jihoon!"

"Ini pasti gara-gara game itu, ini semua karena Jeongwoo."

"Kok lo jadi nyalahin Jeongwoo! dia juga jadi korban bang. Bahkan disaat dia lagi sekarat lo masih bisa nyalahin dia?!" dada Haruto naik turun tak beraturan. Emosi makin membludak, matanya berair menahan sesak. Badannya sudah ditahan oleh Jaehyuk. Takut-takut Haruto meninju Jihoon karena emosi.

Mereka kini sedang berdiri di taman rumah sakit. Merenungi apa yang sebenarnya terjadi kali ini.

"Ini udah gak beres, bener-bener kita dalam bahaya." gumam Jaehyuk bergetar, kembali tergiang bagaimana pertama kali ia jadi korban. Tidak bisa dibayangkan jika semua teman nya akan tertimpa sial seperti ini.

"Kita harus cari cara gimana semua ini berhenti."

"Gak, ini cuma isengan orang yang gak suka kita pasti. Mana ada sih hantu!" ujar Doyoung ngotot.

"Lo gak inget kejadian mati lampu waktu itu, bahkan lo juga liat pake mata kepala lo sendiri!"

Doyoung menipiskan bibir nya, lalu mengangguk diam-diam menyadari. Walau otak nya menolak fakta bahwa di dunia ini ada hantu, terlalu mustahil baginya.

"Gue rasa kita bisa nemuin jawaban lewat cewek itu. Cewek yang ada di game scream." ujar Hyunsuk sambil memegangi dagu, berfikir keras bagaimana cara menghentikan semua ini.

"Lo tau dia dimana, nama dia siapa? bahkan dia cuma karakter game, gue juga gak yakin dia bener ada atau cuma halusinasi lo bang."

Hyunsuk melotot tak terima, meraih kerah baju Jihoon yang fakta nya lebih tinggi dari pada Hyunsuk.

"Maksud lo, gue halu dua kali ketemu dia? gue beneran liat dia secara langsung, gue gak halu!" teriak Hyunsuk emosi, lalu mendorong Jihoon sembari melepaskan genggaman kerahnya.

"Bang, Jeongwoo udah dipindahin kekamar!" teriak Junghwan yang ngos-ngosan karena berlari.

***

Yoshi terbaring lemah. Beberapa perban kini menempel di badannya. Asahi menipiskan bibir sambil memandang bankar Yoshi dengan tatapan kosong.

Terlalu banyak yang harus ia pikirkan, karena makin lama semua nya makin terasa mengancam nyawa.

Tadi pagi saat ia dan Hyunsuk pergi untuk mengantar Junghwan sekolah, ada sebuah tragedi. Dimana mobil yang dikendarai Hyunsuk tiba-tiba banting setir begitu saja seperti dikendalikan. Hyunsuk yang merasa sudah tidak aman langsung membawa Junghwan dan Asahi keluar dan pulang kerumah sakit, menemui kawan-kawannya untuk menceritakan bagaimana gila nya hari ini yang mengancam nyawa.

"Jangan ngelamun, nanti kesurupan." ujar Jihoon sambil duduk di samping Asahi.

Pemuda dengan badan l-men itu ikut memperhatikan Yoshi yang nyata nya sudah seharian tidak sadarkan diri.

"Udah hubungin keluarga nya Yoshi?"

Jihoon menggeleng, "gue gak mau bikin ibu nya syok, lo tau sendiri kan ibu nya Yoshi akhir-akhir ini sakit. Gue sama bang Hyunsuk gak mau memperparah."

"Apa kita harus lapor polisi lagi?"

Jihoon tersenyum kecut. "Di saat kasus Jaehyuk di urus polisi pun, mereka gak bisa nemuin jawaban sama sekali. Gue yakin kali ini pun akan berakhir begitu."

"Lo percaya kalo ini ulah hantu itu?" tanya Asahi lagi, membuat atensi Jihoon berpindah pada Asahi sepenuhnya.

"Gimana pun gue berfikir positif tetap aja gak bisa, dari semua kejadian aneh ini gue gak bisa bilang kalo ini perbuatan manusia."

Asahi mengangguk, "gue punya kenalan. Kayak nya dia bisa bantu kita, bantu kita dari hal-hal yang berbau astral."

Asahi melenggang dari tempat duduk nya menuju pintu, "gue titip bang Yoshi ya."

***

Udah lama gak update(っ˘̩╭╮˘̩)っ Apa kabar semua? semoga kalian dalam keadaan baik. Aku lagi sibuk rl, jadi bakal slow slow slow update. Btw udah siap sama debut Jepang Treasure? Deg-degan banget please(╥﹏╥)

Good night ☄️











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

screamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang