Chapter 2 : Si Caper

279 66 27
                                    

Sesuai request an dari Tofuonigiri hari ini bakal double up!

Vote dulu.
Kalo typo bilang.

°°°

"loh? Ayah jadi wali kelasnya (name)?" (name) terheran-heran sampe sikap lilin. Nggak deh, cuma ngehentakin meja. (name) gak terlalu kaget sebenarnya, dia ngehentakin meja cuma biar dilirik Sakusa doang.

"iya, duduk dulu" ucap wali kelas.

Semuanya udah duduk rapi, hening. Iya lah hening, soalnya lagi ditatep satu satu sama wali kelas.

Wali kelas pun mengambil napas, kayaknya mau ngomong panjang.

"Nama saya Levi Ackerman, saya dipilih menjadi wali kelas 2-5. Untuk setahun kedepan mohon jangan nyusahin saya." ucap Levi.

"BAIK, PAK LEVI!" ucap semua siswa, kecuali Sakusa. Dia kalem, ngomong biasa gak teriak teriak.

Habis itu, tiba-tiba ada satu orang yang mengacungkan tangan. Orang itu bernama Ryuzaki Momo.

"Pak, apakah ada syarat untuk berada di kelas 2-5?" ucap Momo.

Dia duduk paling depan, berhadapan langsung sama Levi, disebelahnya dia sebangku sama Niyatsu Amita. Mereka sebaris sama (name), Mai, Atsumu dan Teru.

Dibelakang Teru sama Atsumu lagi ghibah.

"cih, caper banget anjing. Sok cakep dia" umpat Teru.

"iya anjir, cantikkan (name) kata gue" kata Atsumu.

(name) yang mendengar itu hanya cengengesan, terus badannya balik ke Atsumu.

"hehe, makasih tsum. Tapi gue gak bisa bilang lo ganteng soalnya kalo dibandingin sama omi masih gantengan omi. Maaf ya tsum"

"ye anjing jangan bandingin sama omi. Bandinginnya sama si samu coba, gantengan siapa?" ucap Atsumu sedikit antusias.

geplak!

Teru mukul kepala Atsumu dengan tenaga yang cuma setengah.

"kalian kembar goblok. Gak ada bedanya" kata Teru.

"ih lo mah gatau. Mereka berdua tuh beda banget" kata Mai.

(name) ngangguk.

"apa bedanya?"

"emang muka mereka sama sama ganteng..." Mai menggantung kata-katanya.

Atsumu udah kegirangan disebut ganteng.

"... tapi kata gue samu lebih berakhlak daripada lo, tsum. Si samu mah kalem, gak caper. Kan kalo lo gak bisa diem, terus suka tebar pesona, mana rambut lo kuning tai mirip jamet." sambung Mai.

"kenapa sih gue mulu yang dihina?" tanya Atsumu kesal.

"muka lo tuh nistaable banget, cocok aja gitu dinistain. Kayak Kak Oikawa!" ucap (name).

"pfftt" Mai sama Teru nahan ketawa.

Ketika mereka berempat lagi asik berghibah ria. Ternyata daritadi udah ditatep tajem sama Pak Levi.

"yang dibelakang jangan ngobrol." katanya.

Auto duduk rapi dong ya.

"Bagus untuk pertanyaan yang tadi, jadi ada beberapa syarat atau aturan di kelas selama saya jadi wali kelasnya..." Levi mengambil napas.

Rawr Omi!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang