Saat ini Saldi tengah berada di ruang kerja papanya. Saldi sudah memutuskan untuk membujuk sang papa agar mau membatalkan perjodohan ini.
"Ada apa kamu mau ketemu papa?" Tanya Pak Hoetama yang baru saja menutup laptopnya.
Saldi masih berdiri didepan meja kerja Pak Hoetama, dia menatap sang papa.
"Ada yang mau aku omongin tentang perjodohan kemarin, Pa."
"Kenapa?"
"Aku menolak perjodohan ini," ucap Saldi tegas.
Pak Hoetama bangkit dari duduknya kemudian bersandar tepat didepan Saldi. Dia memperhatikan sang anak yang kini menatapnya dingin.
"Papa gak akan kabulin. Kamu tetap harus menikah sama anaknya Pak Nata."
"Pa ... papa kan tau aku udah punya Kiara."
"Gadis yatim piatu itu?"
"Pa!"
Saldi sedikit menatap papanya dengan marah, dia tidak suka sang papa menyebut Kiara yatim piatu walaupun kenyataannya memang begitu.
"Papa udah suruh kamu putusin dia, kenapa kamu masih tetep berhubungan dengan cewek ga jelas asal-usulnya kaya dia."
"Aku cinta sama Kiara, aku cuma mau nikah sama dia bukan sama anaknya Pak Nata itu."
"Engga, Saldi. Papa ga izinin kamu nikah sama cewek itu."
"Ini kehidupan aku, papa ga berhak ngatur aku mau nikah sama siapa."
"Papa berhak, Saldi! Kamu anak papa dan kamu harus nurut sama orang tua kamu. Ini demi kelancaran bisnis kita."
Saldi tersenyum kecut, "Bisnis bisnis bisnis terus aja yang papa pikirin. Papa ga pernah mikirin perasaan aku hah? Aku ga cinta sama Rena, aku cinta nya Kiara."
"Tau apa kamu soal cinta? Papa yakin perasaan kalian akan tumbuh setelah menikah nanti. Jadi tinggalkan gadis itu dan menikah dengan Rena!"
Pak Hoetama memberikan ultimatum pada Saldi yang pasti akan sangat sulit diterima. Namun Saldi tidak boleh menyerah, dia harus mempertahankan Kiara.
"Aku ga mau! Aku bakal tetep nikah sama Kiara!" Ujar Saldi tajam lalu berbalik meninggalkan Pak Hoetama.
"Kalau kamu ga nikah sama Rena, papa ga segan-segan buat ngehancurin hidup gadis itu." Ucapan Pak Hoetama berhasil mengehentikan Saldi.
"Dia ... penulis kan? Kamu tau seberapa besar pengaruh papa?"
Saldi berhenti kemudian berbalik menatap papanya yang tersenyum miring, "Papa ga bisa nyentuh Kiara seujung rambut pun. Aku akan lindungin dia."
Pak Hoetama tersenyum meremehkan, "Kalau begitu lindungi gadis itu dengan menikahi Rena."
***
Tak berbeda jauh dengan Saldi, kini Rena juga telah bertemu dengan sang ayah untuk membicarakan masalah perjodohan itu. Gadis itu tengah menantap sengit sang ayah yang kini menampilkan ekspresi biasa saja didepannya.
"Jadi kamu jauh-jauh datang ke kantor ayah cuma buat ngomongin itu?" Tanya Pak Nata sambil menyeruput kopinya.
"Yah ... aku ga mau nikah sama Saldi Saldi itu. Aku kan udah punya Kendra."
"Apa emang kelebihan pacar kamu itu dibanding Saldi? Saldi lebih ganteng, mapan, dan tentunya bibit bebet bobotnya jelas."
Rena mencebik, "Kendra juga ganteng, kerjanya bagus, dia pengacara perusahaan kita kalau ayah lupa."
"Ayah akui Kendra bagus sebagai pengacara, tapi untuk menantu? Saldi jauh lebih baik dari pria itu."
"Kenapa sih ayah selalu maksain semua sama aku? Aku ga boleh temenan sama ini sama itu, ga boleh pacaran, giliran punya pacar malah ga direstuin."

KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted Love [END]
RomanceSaldi dan Rena sudah memiliki kekasih masing-masing namun apa jadinya jika mereka harus terikat dengan perjodohan? Sama-sama sakit hati karena sang kekasih akan dijodohkan dengan orang lain, Kendra dan Kiara yang tidak sengaja bertemu di sebuah club...