part 9

23.2K 1.5K 146
                                        

Happy reading
Jangan lupa vote+komen yang banyak biar gue tambah semangat












Saat ini dilla sedang berada dikantin bersama kedua sahabatnya, setelah tadi dia menyelesaikan kelas paginya, dan akan dilanjut nanti kelas keduanya jam 12.00.

"jangan lupa nanti kita presentasi kalian gak lupa kan?"ucap alika

"ya kagak lah gue udah nyiapin dari 3 hari yang lalu"ucap pricill

"iya tenang aja lika nih-.. Tunggu kok flashdisk gue gak ada"ucap dilla dengan muka paniknya dan tangan mengubek tasnya dengan acak mengeluarkan semua yang ada didalam tas nya.

"likaaa, icill flashdisk gue gak ada gimana dong"ucap dilla semakin panik saat tak mendapatkan apa yang dia cari

"yah, lo taroh dimana dill? mana kelas kita bentar lagi mau mulai"ucap pricill yang membuat dilla semakin panik

"semalem dimeja,mungkin gue lupa bawa"ucap dilla dengan suara yang terdengar serak

Dilla kesal bagaimana bisa dia ceroboh dengan hal sepenting ini dan sekarang lihat mata gadis itu sudah berkaca-kaca siap akan memgeluarkan air matanya. Dilla memang seperti itu, jika dia sudah kepalang kesal dia hanya bisa menangis dan otaknya pasti ngeblank

"eh jangan nangis dirumah lo ada siapa? lo suruh anterin aja flashdisk nya"ucap alika menenangkan dilla yang siap menumpahkan air matanya

"gak ada, Ali sekolah, mamah pergi dan pasti bawa supir, papah gue dikantor hiks hiks lika gimana hiks"dan pada akhirnya tangis yang sedari dilla tahan pecah juga membuat dilla sekarang menjadi pusat perhatian dikantin

"malah makin kejer nangisnya udah-udah kita cari solusinya jangan nangis lo tenang"ucap alika sambil menusap punggung dilla

"ada apa ini?" ucap iksan yang tiba-tiba ada dikantin diikuti erlangga, elang, kinara dan ardan

Namun saat telinganya itu mendengar seseorang yang sedang tersedu menangis iksan baru menyadari disana gadisnya sedang menangis agak kencang sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian dan membuat iksan khawatir

Berbeda dengan alika dan pricill, saat dia tau yang menghampirinya iksan mereka bisa bernafas dengan lega entah kenapa dia selalu merasa bahwa iksan akan mengatasi masalah sahabatnya ini.

"loh dilla kenapa nangis lika? pricill? Hey kamu kenapa nangis hem?"ucap iksan dengan lembut, lalu berjongkok dihadapan dilla tak lupa mengusap rambut gadisnya penuh kasih sayang

Pertanyaan dari iksan malah membuat dilla mengencangkan tangisnya, ya begitulah dilla kalo sedang nangis terus ditanya malah semakin ingin menangis.

"loh kok tambah nangis kenapa hem? Cerita sama aku?"ucap iksan dengan sabar, tak hilang nada lembut darinya.

Iksan yang tak mendapat jawaban dari dilla langsung mengalihkan tatapannya pada  sahabat gadisnya,  meminta jawaban apa yang menyebabkan gadisnya menangis

"itu dilla lupa bawa flashdisk nya, mana sekarang presntasi dan itu harus selesai hari ini kalau nggak gak akan dapat nilai dan harus ngulang makanya dia nangis mana kelasnya bentar lagi mulai"ucap pricill

"hiks hikss hiks"masih terdengar tangisan dari dilla, iksan pun menatap dilla dengan sangat lembut

"aku bawain flashdisk nya ya? Jangan nangis lagi gak usah panik aku bawain sekarang"ucap iksan sambil mengusa air mata dilla dengan lembut seakan dilla adalah sebuah benda yang mudah pecah

"ta-tapi hiks kamu tadi bawa mobil, percuma hiks pasti telat hiks hiks"ucap dilla tak sadar bahwa panggilannya pada iksan berubah

"engga baby, aku pinjem motor erlangga biar cepet, jangan nangis lagi  nanti kepalanya pusing"ucap iksan sambil membenarkan rambut dilla yang sedikit acak-acakkan, iksan pun menghampiri erlangga

"erlan gue pinjem motor lo"ucap iksan, yang langsung erlan kasih

"jangan ngebut"saut dilla yang malah membuat iksan terkekeh

"kalau aku gak ngebut percuma dong, aku janji aku hati-hati tunggu ya"ucap iksan lalu mengecup kening dilla dan langsung berlalu untuk membawa flashdisk gadisnya.

Orang-orang disana lagi-lagi melongo melihat sikap iksan pada dilla. Satu kalimat untuk Presmannya Bucin nya udah stadium akhir.

Presma 🐥

Flashdisk nya ada dimeja belajar aku

Pesan dilla pada iksan saat tau dia lupa memberitahu letak flaskdisknya berada, entahlah ini suatu keberuntungan atau apa mempunyai mantan bucin nya yang kebangetan itu selalu ada saat dia kesusahan seperti ini, padahal dilla tau iksan akan membahas tentang rapat nanti sore dengan anak BEM yang lain. Kenapa dilla tau? Dilla tau dari alika dan alika tau dari elang

Dilla dan kedua sahabatnya pun pergi ke kelasnya, orang-orang dikantin pun bubar, menyisakan anggota BEM saja. Kinara yang melihat kejadian tadi memandang kepergian dilla dengan tak suka.

"kenapa cemburu?"tanya elang yang tadi melihat tatapan kinara pada sahabatnya

"bukan urusan lo!"ucap kinara sinis

"sebesar apapun lo berusaha, iksan gak akan lirik lo, iksan gak akan buka hantinya buat lo!! Gue saksi kisah mereka kinar, gue yang selama ini melihat kegilaan iksan tanpa gadis itu, lo gak akan menang! Lo gak akan dapetin apa yang lo mau yaitu iksan"ucap elang tenang

Kinara yang mendengar ucapan elang semakin berang, dan meninggalkan elang dan yang lainnya dengan perasaan penuh amarah

Sedangkan dikelasnya saat ini dilla seperti cacing kepanasan, menunggu iksan yang tak kunjung menunjukan batang hidungnya mana dosennya sekarang sudah ada dikelas

"lo tenang gue yakin bentar lagi kak iksan dateng"ucap alika

Tok, tok, tok

"permisi pak bisa meminjam dilla sebentar"benar saja yang dibicarakan saat ini sudah berada diluar kelasnya

"oh iksan boleh, silahkan yang namanya dilla"ucap dosen tersebut

Tak menunggu lama dilla pun langsung bergegas menghampiri iksan setelah membungkukan sedikit tubuhnya meminta izin pada dosennya

"mana flashdisknya?"ucap dilla saat sudah ada dihadapan iksan

"ini sayang, lain kali kalau ada apa-apa jangan sungkan hubungin aku, jangan nangis kayak tadi aku gak suka lihat kamu nangis"ucap iksan

"iyaa maaf ngerepotin"ucap dilla menundukkan kepalanya

"engga aku gak ngerasa direpotin, yaudah aku pergi dulu ya semangat presentasinya"ucap iksan sambil mengacak pelan rambut dilla, dan langsung pergi meninggalkan dilla

"iksan"panggil dilla menghentikan langkah iksan, dan sang empunya langsung menengok ke belakang menatap gadisnya yang tadi memanggil

"makasih"ucap dilla terdengar sangat tulus dengan senyum manisnya,iksan pun terkekeh dan menganggukan kepalanya

Dilla yang tersadar apa yang dia lakukan tadi pun langsung masuk kedalam kelasnya menahan perasaan malunya










Hallo gaisss gue UP NIHHHHHHHHHHH

NGGAK TAU KENAPA GUE MAU UP YANG UWUUWUW GITU WKWKWK

SEMOGA KALIAN SUKAAAAAAA

Jangan lupa follow ig gue :@ainurfadila0304

MANTAN KOK GITU SIH!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang