Hari Rabu, hari paling apes buat Kayla. Karena di hari itu jadwal full kuliah dari pagi sampai sore. Gadis itu baru saja menyelesaikan praktikumnya. Iya, lagi dan lagi. Begitulah nasib mahasiswa, tidak jauh-jauh dari namanya praktikum.
"Ga habis pikir ya gue sama Joy, abis rebut Doyoung dari lo sekarang larinya ke dosen." Kekeh Yeri yang tengah memasukkan jas laboratorium nya ke dalam tas.
Kayla menghela napas, "Cewek kayak dia ga bakal bisa puas sama satu cowok, Yer. Skip aja deh, gatel bibir gue nih bicarain cewek gatel." Sarkas Kayla.
"HAHAHAHA.. Belajar dari siapa lo bisa ngeluarin kata-kata kayak gitu? Jungwoo?"
"Ya siapa lagi yang mulutnya udah sebelas dua belas sama cabe. Pedes."
"Bener sih. Gue aja speechless ngeliat doi kalo ngejulid lancar bener kayak jalan tol."
"Apala-"
"Dorrr.."
Ucapan Kayla terpotong diakibatkan datangnya spesies jantan di antara mereka. Dia Yuta, preman kampus.
"Apaan, sih kak? Ganggu aja lo." Desis Yeri.
Yuta menghiraukan ocehan Yeri dan tangannya langsung dilayangkan untuk merangkul Kayla.
"Free ga?" Tanya lelaki itu.
Kayla mengernyit sebentar lalu menggeleng.
"Gue tuh super sibuk banget, kak Yut. Maaf nih ya maaf banget, bilang sama temen lo itu jangan ganggu gue lagi." Selepas itu Kayla langsung melepas rangkulan Yuta dari bahunya.
Kayla menarik tangan Yeri pergi dari hadapan Yuta. Biarin aja terkesan tidak sopan pada senior, siapa suruh mengganggu ketenangan dirinya.
Gadis itu sudah paham apa maksud dan tujuan Yuta menghampirinya. Sudah jelas karena suruhan Doyoung. Muka sangar kok mau-mauan aja disuruh, heran deh.
🦖🦖🦖
Yeri udah pamit terlebih dahulu saat melihat, Mark, kekasihnya sudah menunggu di parkiran fakultas.
Kini tinggal Kayla yang masih berdiri mematung di parkiran, dia melihat Doyoung lagi menunggu dirinya tepat di sebelah mobil Kayla diparkir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kayla berpura-pura menganggap Doyoung sebagai manusia ghoib, alias tak kasat mata. Gadis itu dengan tenang jalan menuju mobilnya tanpa memperhatikan presensi Doyoung yang tengah menatap dirinya penuh harapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
