Rahasia Bagian: 4

393 91 15
                                    

"drrttt... drrtttt... drrttt... " ponsel Jieun kembali bergetar

Ini sudah yang keempat kalinya untuk hari ini. Sepertinya ia kembali di teror. Padahal ia sudah mengganti nomor hp nya tapi sepertinya itu semua tidak berarti banyak.

Jieun merebut dengan kasar ponselnya yang berada di atas meja.

"BISA BERHENTI GANGU SAYA?!" bentak Jieun

"tut.. tut... tut... " lagi-lagi panggilan di putus

Hal-hal seperti ini bukan pertama kali ia dapatkan. Sejak SMA, Jieun sudah sering mengalami teror seperti ini. Tapi sepertinya ini tidak bisa dibiarkan lagi.

Tadinya Jieun hanya ingin menganggap ini angin lalu, tapi ia takut ini semua akan berdampak kepada orang-orang terdekatnya. Jieun rasa ia harus memastikan sesuatu.

Ia menggeser layat ponselnya, mencari sebuah kontak yang akan ia hubungi. Tanpa menunggu lama, panggilannya segera diangkat.

"Markus, saya butuh bantuan kamu... "































Dalam waktu kurang dari 3 jam Jieun sudah mendapatkan informasi yang ia butuhkan. Ia segera berlari menuju basement apartemen. Sangat jarang bagi Jieun keluar mengendarai mobil, bahkan Suzy pun tidak tau jika Jieun memiliki mobil. Tapi hari ini ia tidak punya pilihan lain selain mengendarai mobil miliknya itu.

Jieun membawa kendaraannya itu dengan kecepatan yang terbilang diatas rata-rata. Ia harus segera menemui pria Markus untuk memastikan semua informasi ini.

"ternyata masih lebih cepat dia... " ucap Jieun begitu melihat Markus yang sedang berdiri disamping mobilnya

Jieun segera turun dan menghampiri pria itu

"udah lama?" tanya Jieun basa-basi

Markus membalikkan badannya untuk melihat Jieun

"kemampuan naik mobil kamu semakin bagus ya, kamu tiba lebih cepat dari dugaan saya" sahutnya dengan senyum meledek

Jieun melipat kedua tangannya sembari bersandar di mobil Markus

"saya lagi gak pengen basa-basi, mana informasi yang saya minta?" tanya Jieun to the point

Markus hanya mengangguk santai, ia lalu membuka mobilnya lalu mengeluarkan sebuah amplop coklat dari sana.

"seperti dugaan kamu, memang mereka pelakunya" ucapnya sembari menyerahkan amplop coklat itu

Jieun segera membuka amplop itu, ia menemukan beberapa data serta foto yang telah Markus temukan. Benar dugaan Jieun, orang yang menerornya hari ini dan beberapa bulan lalu adalah orang yang sama, yang menerornya beberapa tahun lalu.

Jieun menatap foto itu, foto seorang pria "saya kira, urusan saya dan mereka sudah selesai. Ternyata mereka masih mau main-main"

"sepertinya mereka ada tujuan baru, makanya kembali berulah" komentar Markus

Jieun mengangguk "oke, terimakasih bantuannya"

Ia lalu kembali memasukkan data dan foto-foto itu kedalam amplop "saya pulang dulu, saya masih ada kuliah"

Markus mengangguk

"oh iya, satu lagi! Jangan pernah bahas tentang ini semua dengan pimpinan" Jieun memperingati Markus

"saya bisa jaga rahasia kamu, tapi saya gak janji kalau pimpinan tidak akan tau" sahut Jieun

Yah Jieun cukup yakin kalau Markus tidak akan mengadu, yang bermasalah memang bukan Markus. Melainkan Ayahnya sendiri.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang