12.

5 1 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak kejadian Tira dan Athmar memutuskan untuk mengadopsi bayi itu. Tapi sampai sekarang gak ada kabar sama sekali dari doi. Tira seperti diberi harapan palsu oleh doi. Tapi Tira tak mempermasalahkan itu.

"Resiko dimadu ma gini gaes" Ucap Tira pada Clara dan Daisy

Bukan berarti Tira tak mempermasalahkan perbuatan doi yang tak bertanggungjawab, Tira semakin gila. pikirannya tambah halu akut. Eh bentar perbuatan doi? Emang mereka ngapain? Aya Aya wae lah yang ngetik.

"Emang siapa yang dimadu? Siapa laki-laki brensek itu Tira? Gak kasian apa sama istri pertama? Main bini bini aja" Kata Clara dramatis.

Daisy dan Tira malas menanggapi Clara. Mereka berdua memiliki diam daripada cape jelasin ke Clara. Guru matematika yang cantik tapi judes itu, terlihat sedang membacakan nama-nama anak yang remidi.

"Sial gurunya dateng" Umpatan Daisy meluncur mulus dari mulut sexy nya.

"Hukuman apa lagi Ini yang gua dapet?" Tira terlihat agak sedikit sedih.

"Kalo gini terus kapan gua ikutan olympiade sama Athmar. Shit gua kala mulu tuh ama cewek kamprett" Dumel Tira yang udah keliatan pucat liat guru matematika nya duduk manis di singasana.

Tira menunggu namanya dipanggil untuk remidi

"Coklat Tiramisu" Akhirnya namanya dipanggil juga. Tapi dia gugup yang mau maju.

"Tira kamu remidi di luar bareng temen-temen ya!" Kata guru matematika itu. Temen-temen Tira Daisy dan juga Clara juga ikutan di hukum karena nilai mereka gak ada yang diatas 30.

"Tira kamu dapet mana jawaban? Kamu gak ada yang bener ngerjain. Kamu habis hafalan rumus ya?" Tanya ibu matematika dengan kesal pada Tira.

"Kamu kenapa repot-repot hafalan rumus Tira. Ketimbang kamu buat hafalan kamu mending belajar"

"Dikira belajar ilmu matematika, gampang?" Jawab Tira sewot seperti biasa.

"Kamu kalo dikasih tau jawab ya Tira?" Bu matematika wajahnya langsung memerah menahan emosi.

Tira menghembuskan napas kesal. "Kamu tau Arrani Van Co? Dia itu__"

"Stop saya bukan Arra. Saya Tira buk! the first Tiramisu. Saya gk suka dibandingkan dengan permaisuri nya Athmar itu" Ucap Tira emosi karena dia dibanding-bandingkan ama musuh bebuyutannya. Tira langsung mengambil kertas ulangannya ke luar.

Tira menyusuri lorong sekolah berjalan menuju halaman untuk menumenunaikan hukuman sambil remidi. Tira berjalan malas sambil mengunyah permen karet.

Pas udah sampai dihalaman Daisy menggelar koran untuk mereka bertiga duduk Tira yang baru datang langsung rebahan disana tak peduli dengan umpatan Daisy. Tira memejamkan mata sambil mengunyah permen karet.

Clara membuka coklat siap masuk ke dalam mulut tapi tak jadi karena teriakan Tira yang mengagetkan seluruh bangsa.

"Intodiannoooo" Daisy langsung memukul Tira dengan kertas ulangannya yang udah digulung gulung mirip koran.

"Into the unknown" Ralat Clara dan Daisy bersama dengan ekspresi yang sewot.

"Itu tadi yang versi lokal" Bela Tira dengan mengurai cepolannya.

"Bisa-bisa kita didatengin guru BK kalo suara elo ganggu yang laen. Jadi dobel dong nih hukuman Tira." Clara mendengus

"Ngapain elo mikirin hukuman? Kita ini lagi berjemur, biar kulit kita eksotik"

"Tira elo halu ya? Kitakan lagi dihukum dihalaman. Bukan berjemur dipantai" Kata Clara sambil menyipitkan mata

"Anggep aja begitu" Ucapnya santuy

Coklat TiramisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang