14.

5 1 0
                                    


Terima kasih sudah mampir

Selamat membaca semoga kalian suka

________

Tira berjalan di Koridor sekolah dengan santuy. Seperti biasa dia tidak akan memperhatikan keadaan sekitar. Dia cuek aja sama orang-orang yang suka ghibahin terang-terangan.

Tira berjalan melewati kelas demi kelas yang sedang ngomongin dirinya.

"Minggu ini elo lagi jadi trending topik" Kata Daisy menghampiri sahabat uniknya itu.

"Berasa jadi artis gak sih lo?" Tanya Clara sambil makan coklat kesukaannya.

"Gak" Jawab Tira singkat

"Mereka lagi ngomongin apa sih sebenarnya? Maneh riweh pisan" Kata Daisy gak habis pikir sama mereka yang slalu ngomongin keluarga Januardi bangkrut.

"Biasalah" Kaga Clara menunjukkan isi handphonenya yang berisikan berita tentang Tira yang bangkrut.

Tira berhenti di kerumbunan. Sepertinya mereka sedang pantengin mading. "Ini nih orang yang lagi diomongin" Kata salah satu murid. Tapi Tira masih diam

Murid-murid yang nutupin mading minggir, seolah memberi jalan untuk Tira. Tira melepas foto dirinya beserta beberapa artikel tentang dirinya.

"Selamat pagi KAUM DODOL apa kabar? Semoga hari kalian bahagia dengan berita sampah ini!" Tira menunjukkan foto dirinya yang mengenakan jaket ojol dan foto dirinya di sebuah showroom. Satu lagi foto pas Tira jadi kernet angkot yang sedang nyanyi.

"Tolong dong ini reporternya mana? Gak mau wawancara gue? Mumpung gue gak sibuk nih?" Mereka semua terdiam melihat aneh kearah Tira.

"Pada gak berani kesini?" Tira sedikit berjinjit melihat kanan kiri tak ada pergerakan sama sekali.

"Oh yaudah kalo reporternya gak berani. Kalian aja gimana yang wawancara gua? Ato adain pers gitu! Biar kayak artis-artis yang klarifikasi. " Ucap Tira melipat tangannya di dada.

"Berani kandang doang mental cupu." Teriak Tira sambil meremas berita sampah tentang dirinya. Tira berjalan ke arah sampah membuangnya.

"Udah bangkrut masih sombong aja mbaknya" Celetukan salah satu murid. Tira yang awalnya mau pergi kini berbalik ke arah sumber suara.

"Malu ya. Udah miskin?" Suara dua.

"Masih mau ngarepin athmar? Gak malu?" Suara tiga

"Uang jajan apa kabar? Kantong kering?" Suara empat

Netizen udah mulai aktif. Tira masih mendengarkan suara rakyat

"Sebelum saya menjawab pertanyaan netizen. Coba handphone cameranya disiapin! Alat perekam nya dideketin! Jangan lupa lighting! Biar muka saya keliatan glowing" Ucap Tira tersenyum manis kayak ibu pejabat

"Jadi gini sebelum anda melihat berita di grup kalian. Dan di mading sekolah alangkah indahnya anda semua nonton berita di TVOne! Apakah nama Januardi wira-wiri di layar kaca anda?" Pose Tira niat banget. Udah kayak ibu pejabat yang lagi konversi pers.

"Kalo kalian males ganti Chanel. Bangun pagi aja pergi kedepan cari tukang sayur. Saya rasa akan ada gosip terbaru terpanas hari ini sampai minggu lalu. Komplit malah. Dari pada percaya cuma dari satu server yang gak tau sumbernya." Nada Tira udah mulai naik turun menahan emosi.

Tira memegang rambutnya dan mencepolnya asal. Tapi tetap cantik gak ada obat. Walaupun gak rapi untuk ukuran anak sekolah.

"Kalian semua GOBLOUK" Tira menunjuk mereka dengan kedua tangannya lalu pergi meninggalkan curut-curut. Tak sengaja Tira melewati Ratu gosip Sekolah. Merekalah penyebab gosip sampah itu. Tira melihat si Ratu gosip sama curut-curut nya langsung mengangkat tangannya mengacungkan jari tengah nya🖕 mereka melotot tak suka. Pas Tira berjalan didepannya sempet-sempetnya dia menonyor Ratu gosip sekolah dengan jari tengahnya itu.
Si Ratu gosip itu tak Terima dengan perlakuan barusan.

Coklat TiramisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang