18. Tugas Ketiga.

2.9K 391 98
                                    

Now playing in multimedia;Love Story - Taylor Swift (cover by Sarah Cothran)(i more like this version over the origanal version xD)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing in multimedia;
Love Story - Taylor Swift (cover by Sarah Cothran)
(i more like this version over the origanal version xD)

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴!
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Suasana di kastel memasuki bulan Juni menjadi bersemangat dan tegang lagi. Semua anak menunggu-nunggu tugas ketiga, yang akan dilangsungkan seminggu sebelum tahun ajaran.

Hubunganku dengan Cedric semakin dekat, kami berdua hampir selalu berdua ketika pergi kemana-mana. Kabar tentang ku yang berjadian dengan Cedric menyebar dengan cepat dan menjadi topik hangat hampir selama seminggu. Banyak yang mendukung hubunganku dengan Cedric dan juga ada yang tak suka.

Acara sarapan di meja Gryffindor dan Hufflepuff pada hari pelaksanaan tugas sangat ramai. Burung-burung hantu pos bermunculan, membawakan kartu semoga sukses untuk Harry dan Cedric yang merupakan para juara.

"Hei, Potter! Bagaimana kepalamu? Kau tak apa-apa? Yakin kau tak akan mengamuk pada kami?" teriak Draco Malfoy dari meja Slytherin sambil memegang Daily Prophet. Anak-anak Slytherin di meja itu terkikik dan berbalik di tempat duduk mereka ingin melihat reaksi Harry.

Harry terlihat bingung, lalu Ron dengan enggan menyerahkan koran tersebut kepada Harry. Setelah membaca koran tersebut Harry tetap terlihat tenang, seakan itu adalah hal yang biasa terjadi.

Di meja Slytherin, Malfoy, Crabbe, dan Goyle menertawakannya, mengetuk-ngetuk kepala mereka dengan jari, mengeriut-ngeriutkan wajah dengan liar, dan menjulurkan lidah seperti ular.

Aku yang tengah memakan sarapan berjengit menatap Malfoy, Crabbe, dan Goyle. "Mereka menjijikan sekali," omelku sambil mengaduk-ngaduk buburku. "Biarkan saja, ayo pergi. Sejarah sihir akan dimulai sepuluh menit lagi." kata Lisa. Aku pun mengangguk lalu berjalan pergi dari Aula besar menuju kelas Sejarah Sihir.

☆☆☆

"Aphrodite!" teriak suara berat saat aku keluar dari kelas Sejarah Sihir. Aku menoleh ke arah suara, terlihat Cedric berdiri dan menyandarkan tubuhnya ke dinding koridor. Aku berjalan menghampiri Cedric sambil tersenyum lebar.

"Halo. Ada apa?" tanyaku. "Ayo ke Aula Besar, ayah dan ibuku sangat menunggu kehadiranmu?" kata Cedric lalu meraih tanganku dan berlari sehingga aku terpaksa berlari juga.

"Wait what? Ayah dan Ibumu berada disini?" kataku di sela-sela kami berlari. Cedric hanya mengangguk.

Sesampainya di Aula Besar, Orangtua Cedric berada tepat di dekat pintu. Viktor Krum di salah satu sudut, mengobrol dengan ibu dan ayahnya berambut gelap dalam bahasa Bulgaria dengan cepat. Dia mewarisi hidung bengkok ayahnya. Di sisi lain ruangan, Fleur mengoceh dalam bahasa Prancis kepada Ibunya. Dan di sisi lain lagi, terdapat Harry yang tengah berbincang dengan Mrs Weasley dan Bill Weasley.

𝐀 𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐖𝐇𝐘 | 𝗰𝗲𝗱𝗿𝗶𝗰 𝗱𝗶𝗴𝗴𝗼𝗿𝘆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang